Karakter Dengan Latar Belakang Paling Menyedihkan Di Naruto
- zFlas
Bukan hal yang mudah bagi Sasuke untuk menerima kenyataan bahwa saudaranya, yang seharusnya menjadi pelindung dan teladan baginya, justru menjadi penyebab kehancuran keluarganya sendiri. Setelah mengetahui kebenaran pahit di balik pembantaian itu, dendam membara pun menyelimuti hati Sasuke.
Perjalanan hidupnya yang penuh dengan rasa sakit dan kehilangan membawanya terjerumus ke dalam kegelapan. Sasuke mungkin telah menguasai berbagai macam teknik dan jutsu yang kuat, tapi bayang-bayang trauma pembantaian keluarganya selalu menghantuinya, mengingatkannya akan luka yang sulit sembuh.
3. Obito
obito
- duniaki
Kisah tragis Obito Uchiha memang menggugah simpati kita semua. Meski banyak yang menilainya sebagai penjahat tak berhati nurani, namun sebenarnya di balik sosoknya yang kelam, terdapat sebuah cerita cinta yang menyayat hati.
Obito adalah sosok yang mencintai Rin dengan tulus. Ketika melihatnya berada dalam bahaya, naluri pelindungnya pun langsung muncul. Ia tidak ragu untuk meninggalkan tempat persembunyiannya demi menyelamatkan Rin dan Kakashi. Namun, takdir mempertemukannya dengan kejadian tragis saat ia tiba di lokasi.
Melihat Rin, wanita yang dicintainya, menusuk dirinya sendiri dengan Chidori milik Kakashi, adalah pukulan telak bagi Obito. Rasanya, kepedihan itu masih terasa menyengat dalam ingatannya hingga hari ini. Momen itu menggambarkan betapa Obito harus menahan kesedihannya, sambil merasakan kehampaan karena cinta sejatinya telah tiada.
2. Gaara
gara
- duniaku
Gaara adalah sosok Kazekage yang sangat disayangi di Desa Pasir, namun kisah hidupnya tidaklah mudah. Sejak kecil, dia telah hidup dalam bayang-bayang ketakutan karena menjadi Jinchūriki dari Ekor Satu, monster berekor yang tersegel di dalam dirinya sejak lahir.
Awal kehidupan Gaara penuh dengan kesendirian. Meskipun dicintai oleh keluarganya, kehadiran monster dalam dirinya membuatnya terisolasi. Meski begitu, ia tetap berusaha untuk berhubungan dengan warga desa dan teman sebayanya, meskipun mereka takut padanya. Ayahnya, yang merasa bahwa Gaara tidak dapat mengendalikan kekuatannya, bahkan pernah memerintahkan pamannya untuk membunuhnya.
Dalam kesendirian itu, hanya Yashamaru lah yang memberikan cinta dan kasih sayang kepada Gaara. Namun, saat Yashamaru melakukan upaya pembunuhan terhadapnya atas perintah ayahnya, itu membuat Gaara tidak hanya terluka secara fisik, tetapi juga patah hati secara emosional.