4 Momen Tragis yang Membuat Jiraiya Merasa Hidupnya Gagal - Kenapa Dia Menyerah Jadi Hokage?

4 Momen Tragis yang Membuat Jiraiya Merasa Hidupnya Gagal - Kenapa Dia Menyerah Jadi Hokage?
Sumber :
  • Crunchyroll/Naruto Shippuden

GadgetJiraiya, salah satu tokoh paling ikonik dalam dunia Naruto, dikenal sebagai ninja yang kuat, bijaksana, dan penuh humor. Namun, di balik senyumnya, dia menyimpan banyak penyesalan yang mendalam.

Salah satunya adalah perasaan bahwa hidupnya adalah sebuah kegagalan. Bahkan, dia mengaku tak pernah merasa layak untuk menjadi Hokage, sebuah jabatan yang sangat diidamkan oleh para ninja terbaik di Konoha.

Lantas, momen-momen apa yang membuat Jiraiya merasa hidupnya hanya berisi kegagalan? Mari kita ulas lebih dalam.

1. Selalu Ditolak Tsunade: Sebuah Kegagalan yang Membekas

 

Jiraiya dan Tsunade

Photo :
  • Crunchyroll.com/naruto shippuden

 

Salah satu momen yang membuat Jiraiya merasa kecil adalah penolakan yang ia terima dari Tsunade, wanita yang sejak kecil ia cintai.

Dalam manga, kita melihat panel pertama di mana Jiraiya merenung dan mengatakan bahwa kehidupannya penuh kegagalan. Salah satu kegagalannya adalah penolakan Tsunade yang terus menerus.

Meski sebagian orang melihat ini sebagai bagian dari komedi dalam cerita, bagi Jiraiya, penolakan itu sangat berdampak. Ia merasa tidak pernah cukup baik untuk mendapatkan cinta Tsunade, bahkan meski sudah berusaha keras.

Kegagalan dalam hubungan ini membentuk pandangannya terhadap dirinya sendiri, membuatnya merasa tidak layak untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, seperti menjadi Hokage.

2. Gagal Menghentikan Orochimaru: Sebuah Keputusan yang Menghancurkan

 

Orochimaru

Photo :
  • Crunchyroll.com/naruto shippuden

 

Selain penolakan dari Tsunade, ada satu lagi momen penting yang membuat Jiraiya merasa gagal, yaitu kegagalannya dalam menghentikan Orochimaru.

Jiraiya sangat memahami apa yang dirasakan Naruto saat berusaha mengembalikan Sasuke ke Konoha. Sebab, dia juga mengalami situasi serupa dengan Orochimaru.

Sebagai mantan teman dan rekan di Konoha, Jiraiya sangat terkejut ketika mengetahui bahwa Orochimaru mulai melakukan eksperimen jahat. Meskipun sudah berusaha mencegahnya, Orochimaru malah kabur dan memilih jalan kriminal yang semakin gelap.

Jiraiya merasa bertanggung jawab atas kegagalan ini, karena dia merasa tidak cukup kuat untuk menyelamatkan sahabatnya dari jalan yang salah. Akibat kegagalannya ini, Orochimaru menjadi salah satu ancaman terbesar bagi Konoha.

3. Gagal Melindungi Muridnya, Minato

 

Minato dan Kushina

Photo :
  • Crunchyroll.com/naruto shippuden

 

Salah satu momen paling memilukan bagi Jiraiya adalah kematian Minato Namikaze, muridnya yang juga seorang Hokage.

Ketika Kyuubi (Ekor Sembilan) menyerang Konoha, Jiraiya tidak berada di tempat untuk melindungi Minato dan istrinya, Kushina. Ia merasa bahwa jika saja ia ada di sana, mungkin ia bisa membantu dan mencegah tragedi tersebut.

Namun, kenyataannya Minato dan Kushina harus mengorbankan nyawa mereka demi melindungi desa dan anak mereka, Naruto.

Dalam perbincangan dengan Naruto, Jiraiya mengungkapkan penyesalan mendalam atas kegagalannya untuk melindungi murid yang begitu ia sayangi.

Ini adalah salah satu titik terendah dalam hidupnya, karena sebagai seorang guru, ia merasa telah gagal memberikan perlindungan yang seharusnya.

4. Gagal Melindungi Gurunya, Hiruzen Sarutobi

 

Orochimaru vs Hiruzen

Photo :
  • Crunchyroll.com/naruto shippuden

 

Jiraiya juga merasa gagal saat tidak bisa melindungi gurunya, Hiruzen Sarutobi, selama invasi Konoha. Ketika Orochimaru melakukan serangan besar-besaran ke desa, Hiruzen, yang saat itu menjabat sebagai Hokage, menjadi salah satu korban. Jiraiya merasa jika dia berada di sana, ia mungkin bisa mencegah kematian gurunya.

Lebih buruk lagi, kegagalan ini berhubungan erat dengan kegagalannya sebelumnya dalam menghentikan Orochimaru.

Akibat tidak mampu mengatasi masalah yang dimulai oleh sahabatnya itu, Hiruzen harus mengorbankan hidupnya demi desa.

Kematian gurunya menambah beban penyesalan Jiraiya, yang merasa semua kejadian ini adalah akibat dari kelemahan dan kegagalannya.

Jiraiya adalah sosok yang memiliki banyak penyesalan dalam hidupnya, namun momen-momen kegagalan ini justru membentuknya menjadi seorang ninja yang bijak dan kuat.

Meskipun merasa tidak layak untuk menjadi Hokage, perjuangan dan pengorbanannya tidak pernah sia-sia. Mungkin, kegagalan yang ia alami justru menjadi alasan mengapa Jiraiya dihormati oleh banyak orang di Konoha.

Baginya, hidup bukan hanya tentang pencapaian, tetapi tentang bagaimana kita menghadapi kegagalan dan terus berjuang.

Apakah Anda setuju dengan pandangan Jiraiya? Atau mungkin Anda melihat bahwa kegagalannya justru memberi pelajaran berharga bagi generasi berikutnya, terutama Naruto?

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget