Rahasia Kembalinya Gojo Satoru dalam Jujutsu Kaisen

Gadget – Banyak spekulasi beredar mengenai apakah Yang Terhormat, Satoru Gojo, akan kembali setelah kematian tragisnya oleh tangan Ryomen Sukuna di bab #236 Jujutsu Kaisen.

Sebuah teori menarik mengenai potensi kembalinya Gojo menyoroti simbolisme Buddha dalam Jujutsu Kaisen, terutama terkait segel tangan yang digunakan oleh ahli sihir Jujutsu dalam Perluasan Domain, yang mungkin meramalkan kemunculan kembali Gojo di akhir cerita.

Pengguna Reddit dengan nama hi_airi mencatat bahwa segel tangan Gojo yang digunakan dalam Perluasan Domain mirip dengan mudra "Tubuh" (atau "mudra") dewi Buddha Marici.

Teori ini kemudian diunggah di Twitter oleh pengguna @Giusydev96. Namun, perlu diperhatikan bahwa segel penyihir berbeda dari mudra Marici karena jari-jarinya menghadap ke arah yang berlawanan, dan Gojo menggunakan tangan kanannya, bukan tangan kirinya.

Perbedaan yang paling mencolok terletak pada fakta bahwa Gojo hanya menggunakan satu tangan untuk membentuk segelnya, sementara setiap Ekspansi Domain lain yang terlihat dalam seri ini melibatkan penggunaan dua tangan.

Teori dalam Jujutsu Kaisen menyiratkan bahwa fenomena ini mungkin disebabkan oleh belum sepenuhnya terungkapnya potensi Gojo dan adanya pembatasan tertentu yang masih mengikatnya.

Dengan penggunaan kedua tangannya untuk membentuk segel, pembaca dapat menyimpulkan bahwa Gojo telah mencapai tingkat pencerahan yang lebih tinggi.

Inspirasi Buddha Gojo Mengumumkan Kembalinya Dia di Jujutsu Kaisen

Yang Mulia menunjukkan beberapa kesamaan krusial dengan dewi Buddha Marici. Marici, diwakili oleh atribut-atribut seperti tembus pandang, pencerahan, dan cahaya, menunjukkan karakteristik yang esensial bagi Satoru.

Marici juga dikenal sebagai ratu Surga, yang secara langsung melawan raja Neraka jahat dalam agama Buddha, Enmaten. Paralel yang ada antara Marici dan Enmaten mencerminkan hubungan yang sejajar antara Satoru dan Ryomen Sukuna.

Bahkan, Sukuna menciptakan segel tangan untuk Ekspansi Domain-nya yang identik dengan milik Enmaten.

Dewi Marici juga dianggap sebagai emanasi dari tokoh agama Buddha yang penting, Sang Buddha Tertinggi atau "Matahari Agung," Vairocana.

Dia memerintah lima Dhyani Buddha lainnya dan memiliki keterampilan seperti Void dan Sight, yang mencerminkan kemampuan Gojo, yaitu Unlimited Void dan Six Eyes.

Kesamaan lainnya mencakup kedekatan keduanya dengan warna putih. Terakhir, keduanya menonjol sebagai guru ulung yang menyebarkan ilmu mereka kepada orang lain.

Kematian Gojo Akan Membawanya Pada Pencerahan Dan Kenaikannya

Anggukan terhadap simbolisme Buddha dapat diidentifikasi bahkan pada nama depan Gojo, yaitu Satoru (悟), yang bermakna "memahami/menjadi tercerahkan." Hal ini dapat mengisyaratkan potensi kembalinya Gojo ke dalam narasi Jujutsu Kaisen.

Vairocana memang memiliki bakat dari kelima Dhyani Buddha, tetapi elemen kunci untuk mencapai pencerahan sejati adalah pikiran keenam. Gojo tidak dapat mencapai puncak keberadaannya sampai dia berhasil membebaskan pikirannya dari kungkungan duniawi.

Kendala ini mencakup kata-kata terakhir Geto yang terus menghantuinya setelah kematian Geto dan harapan besar dari orang lain yang diwujudkan oleh gelar "Yang Terkuat," yang tidak hanya membatasi tetapi juga menentukan identitasnya.

Kematian Gojo dalam pertarungan melawan Sukuna di bab #236 menjadi salah satu momen paling tragis dalam Jujutsu Kaisen. Namun, menurut teori, peristiwa ini berperan sebagai titik balik penting dalam perkembangan karakternya.

Gojo harus mengalami kematian agar bisa muncul kembali dalam keadaan tercerahkan, sehingga mampu menyadari hakikat sejati dirinya.

Jika Gojo benar-benar kembali ke Jujutsu Kaisen sebagai hasil dari pengalaman ini, penggunaan kedua tangannya untuk melakukan Perluasan Domain akan menjadi tanda bahwa dia telah sepenuhnya mencapai pencerahan dan mencapai tingkat tertinggi yang menyerupai para dewa.