6 Fakta Sage Mode Naruto yang Bikin Teknik Ini Super Sulit Dikuasai!

6 Fakta Sage Mode Naruto yang Bikin Teknik Ini Super Sulit Dikuasai
Sumber :
  • CBR

Gadget – Teknik Sage Mode atau dikenal juga sebagai Senjutsu menjadi salah satu kemampuan paling fenomenal di dunia Naruto. Tapi, jangan bayangkan kalau siapa pun bisa memakainya begitu saja. Banyak rintangan dan proses yang harus dilewati agar bisa mengendalikan kekuatan luar biasa ini.

Mari kita bahas beberapa fakta unik dari Sage Mode yang membuatnya tak gampang dikuasai:

1. Gabungan Chakra dan Energi Alam

Berbeda dengan teknik biasa yang hanya menggunakan chakra tubuh, Sage Mode mengharuskan pengguna menyatukan chakra mereka dengan energi alami sekitar. Energi ini didapatkan dengan cara meditasi dan menyelaraskan diri dengan alam sekitar.

Meskipun terdengar sederhana secara teori, eksekusi di lapangan cukup rumit. Salah langkah, bukannya mendapat kekuatan tambahan, tubuh bisa berubah menjadi bentuk makhluk lain secara tidak sempurna. Contoh klasik bisa dilihat dari Jiraiya saat awal mempelajarinya.

2. Tubuh Kuat adalah Wajib

Energi yang digunakan dalam Sage Mode sangat besar. Tanpa tubuh yang tangguh dan ketahanan fisik tinggi, seseorang akan kesulitan menampung energi tersebut. Bahkan karakter kuat seperti Kabuto pernah mengalami perubahan fisik tidak sempurna karena kontrol yang belum matang.

Sebelum masuk ke tahap lanjut, calon pengguna Sage Mode harus punya dasar fisik serta kemampuan pengendalian chakra yang sangat stabil.

3. Lokasi Khusus untuk Pelatihan

Sampai sekarang, baru dua tempat suci yang diketahui dapat memberikan pelatihan Sage Mode: Gunung Myoboku (markas katak) dan Gua Ryuji (markas ular). Tempat-tempat ini dipenuhi energi alam yang sangat kuat, cocok untuk latihan senjutsu.

Meski Hashirama tercatat mampu menggunakan Sage Mode, lokasi dimana dia belajar masih misterius hingga saat ini. Ada spekulasi ia memiliki bakat bawaan yang langka.

4. Rentan Saat Bermeditasi

Agar bisa menggunakan Sage Mode, pengguna harus melakukan meditasi sambil tetap diam. Sayangnya, kondisi ini membuat mereka sangat rentan diserang lawan. Oleh karena itu, banyak ninja menggunakan teknik Bunshin (klon) untuk melakukan meditasi sementara tubuh asli mereka tetap waspada.

Keterbatasan waktu meditasi juga menjadi tantangan tersendiri. Jadi, pengguna harus benar-benar tahu kapan harus mulai dan mengakhiri transformasi.