Imu Bisa Dikalahkan? One Piece 1166 Bongkar Rahasia Haki dari Pertarungan Roger vs Rocks!

Gadget – Chapter 1166 One Piece bukan sekadar kelanjutan kilas balik ia adalah titik balik naratif yang mengubah segalanya. Di tengah pertarungan epik antara tiga legenda laut: Monkey D. Garp, Gol D. Roger, dan Rocks D. Xebec, Eiichiro Oda akhirnya membocorkan kunci tersembunyi untuk mengalahkan Imu, sang penguasa bayangan dunia yang selama ini dianggap tak terkalahkan.

Spoiler chapter ini mengungkap bahwa Imu tidak kebal karena kekuatan mistis, melainkan karena Haki pertahanannya berada di level yang nyaris tak tersentuh dan satu-satunya cara melukainya adalah dengan Haki yang melampaui batas manusia biasa. Petunjuknya? Sudah ada sejak 38 tahun lalu… di God Valley.

Artikel ini merangkum semua pengungkapan besar di One Piece 1166, dari mekanisme Haki tertinggi, emosi tersembunyi Rocks, keputusan hidup Garp, hingga momen yang mengubah Monkey D. Dragon menjadi revolusioner.

Pertarungan God Valley Bukan Sekadar Adu Kekuatan Tapi Adu Haki Level Dewa

Selama ini, pertarungan di God Valley (tahun 1520) dikenal sebagai momen ketika Garp dan Roger menggabungkan kekuatan untuk menghancurkan Rocks. Namun, chapter 1166 mengungkap lapisan yang jauh lebih dalam: ini adalah pertarungan Haki tingkat tertinggi dalam sejarah One Piece.

Awalnya, serangan Garp dan Roger meski sudah menggunakan Busoshoku Haki (Haki Perunggu) tingkat lanjut gagal melukai Rocks sama sekali. Mengapa?

Karena Rocks juga melapisi tubuhnya dengan Haki pertahanan level dewa.

Ketika dua kekuatan Haki bertabrakan pada level yang setara, hasilnya adalah saling meniadakan tidak ada kerusakan fisik yang terjadi. Ini menjelaskan mengapa Imu, yang pernah diserang oleh gabungan kekuatan para legenda (dalam kilas balik sebelumnya), tetap utuh tanpa luka.

Rahasia Mengalahkan Imu: Haki yang Melampaui Batas

Untuk benar-benar melukai Rocks, Garp dan Roger harus mendorong Haki mereka jauh melampaui batas perlindungan Rocks. Mereka tidak hanya menggunakan Haki mereka mengorbankan nyawa untuk melepaskan serangan pamungkas yang menggabungkan kekuatan, tekad, dan Haki murni.

Inilah petunjuk krusial untuk mengalahkan Imu:

Siapa pun yang ingin melukai Imu harus memiliki Haki yang melampaui gabungan kekuatan semua legenda yang pernah menyerangnya. 

Dengan kata lain, Luffy harus mencapai level Haki yang belum pernah ada sebelumnya level yang bahkan mungkin melampaui apa yang dicapai Garp dan Roger di masa jayanya.

Ini menjelaskan mengapa perjalanan Luffy ke Elbaf begitu penting: di sanalah ia akan diasah oleh suku terkuat di dunia, pewaris Haki murni dari Joy Boy.

Rocks D. Xebec: Bukan Hanya Penjahat, Tapi Korban Imu

Salah satu pengungkapan paling menyentuh di chapter ini adalah sisi manusiawi Rocks D. Xebec. Selama ini digambarkan sebagai bajak laut kejam yang ingin menggulingkan Pemerintah Dunia, ternyata Rocks bertarung sambil menangis.

Ia dipenuhi rasa sakit, amarah, dan keputusasaan bukan karena keinginan kekuasaan, melainkan karena ia tidak ingin lagi menjadi alat bagi Imu. Ini mengindikasikan bahwa Rocks mungkin pernah bersekutu dengan Imu atau dikendalikan olehnya, dan God Valley adalah puncak pemberontakannya.

Kematian Rocks bukan hanya kekalahan seorang bajak laut tapi kematian seorang korban sistem yang mencoba memberontak terlambat.

Roger Mengungkap Kebenaran, Garp Memilih Jalan Sendiri
Di tengah pertarungan, Gol D. Roger membuka mata Garp tentang kenyataan pahit: Pemerintah Dunia dikendalikan oleh “makhluk hitam” misterius Imu dan melakukan banyak kekejaman demi mempertahankan kekuasaan.

Roger pun mengajak Garp:

“Gabung denganku. Jadi bajak laut. Lawan mereka bersama.” 

Namun, Garp menolak bukan karena setia pada Pemerintah Dunia atau bangsawan Celestial (Tenryuubito), melainkan karena ia ingin melindungi prajurit biasa dan warga sipil.

“Jika aku pergi, siapa yang akan melindungi para prajurit rendahan yang sering jadi korban sistem ini?” 

Pilihan Garp menunjukkan bahwa ia bukan buta terhadap ketidakadilan, tapi memilih berjuang dari dalam sebuah kontras dengan putranya, Dragon, yang memilih jalan revolusi.

Asal-Usul Revolusi: Dragon Mengacungkan Senjata ke Atasannya

Chapter 1166 juga menampilkan momen krusial dalam hidup Monkey D. Dragon. Saat masih menjadi anggota Angkatan Laut, Dragon terlihat mengacungkan senjata ke kepala komandannya sendiri, menuntut agar para budak yang diburu Tenryuubito diselamatkan.

Tindakan ini adalah pelanggaran berat terhadap hierarki militer, tapi juga bukti nyata hati nurani Dragon yang tak bisa menerima ketidakadilan. Peristiwa inilah yang diyakini menjadi titik pemicu kepergiannya dari Angkatan Laut dan pendirian Pasukan Revolusi.

Kini, jelas mengapa Dragon dan Garp ayah dan anak memilih jalan yang berbeda, tapi sama-sama ingin menggulingkan sistem yang korup.

Kilas Balik God Valley Hampir Berakhir: Kembali ke Elbaf!

Dengan terungkapnya rahasia Haki, takdir Rocks, dan asal-usul Dragon, kilas balik panjang God Valley diperkirakan segera berakhir. Cerita akan kembali ke masa kini di Pulau Elbaf, tempat Luffy, Yamato, dan kawan-kawan menunggu.

Namun, apa yang baru saja terungkap akan mengubah cara kita memahami konflik akhir One Piece. Imu bukan musuh yang bisa dikalahkan dengan kekuatan fisik biasa ia adalah simbol dari sistem yang bertahan selama 800 tahun, dan hanya Haki murni yang lahir dari keinginan kebebasan yang bisa menghancurkannya.

Kesimpulan: God Valley Adalah Cermin Masa Depan Luffy

One Piece 1166 membuktikan bahwa setiap kilas balik dalam cerita ini memiliki tujuan naratif yang presisi. God Valley bukan sekadar latar belakang ia adalah cermin dari pertarungan yang akan datang.

• Rocks = korban Imu yang gagal memberontak
• Garp = pejuang dari dalam sistem
• Roger = pembawa kebenaran, tapi tak bisa menyelesaikannya
• Dragon = revolusioner yang menolak kompromi

Dan Luffy? Ia adalah gabungan dari semuanya dengan kebebasan sebagai fondasinya.

Kini, satu pertanyaan tersisa:

Akankah Luffy mencapai level Haki yang bisa menembus Imu? 

Jawabannya mungkin tersembunyi… di tanah leluhur para raksasa, Elbaf.