Rocks Dibunuh Holy Knight, Bukan Garp! Spoiler One Piece 1166 Bikin Syok

Rocks Dibunuh Holy Knight, Bukan Garp! Spoiler One Piece 1166 Bikin Syok
Sumber :
  • Youtube

Gadget – Chapter 1166 One Piece bukan sekadar kelanjutan kilas balik God Valley ia adalah puncak emosional dari salah satu kisah paling gelap dalam sejarah dunia One Piece. Dalam bagian ke-12 dari chapter ini, Eiichiro Oda akhirnya membuka tabir misteri yang selama puluhan tahun menyelimuti nasib Rocks D. Xebec, asal-usul Shanks, keputusan hidup Dragon, dan pengorbanan tragis Raja Raksasa Harald.

Bocoran terbaru yang beredar luas di media sosial mengungkap tiga peristiwa monumental yang tidak hanya mengubah takdir individu, tapi juga membentuk tatanan dunia One Piece pasca-God Valley:

  • Kematian Rocks di tangan Holy Knight, bukan oleh Garp atau Roger
  • Monkey D. Dragon memutuskan keluar dari Angkatan Laut
  • Raja Harald rela menjadi budak demi masa depan Elbaf

Artikel ini menyajikan analisis mendalam berdasarkan spoiler resmi dan narasi yang konsisten dengan lore One Piece, termasuk kaitannya dengan Film Red, kisah Elbaf, dan asal-usul Revolusioner.

Kematian Rocks: Bukan oleh Pahlawan, Tapi oleh Bayangan Kekuasaan

Selama ini, dunia One Piece meyakini bahwa Monkey D. Garp sang "Pahlawan Laut" adalah orang yang mengalahkan Rocks D. Xebec dalam Pertempuran God Valley. Namun, chapter 1166 mengungkap kebenaran yang jauh lebih kelam.

Dalam kondisi sekarat, Rocks terbaring tak berdaya di tanah God Valley. Meski sadar, tubuhnya lumpuh. Saat itulah tiga anggota Holy Knights, termasuk Figarland Garling, mendekat dengan niat eksekusi. Yang mengejutkan, Rocks tidak memohon ampun. Ia justru mengirimkan pesan mental kepada Garp dan Roger yang sama-sama pingsan di dekatnya untuk segera kabur sebelum ikut tewas.

“Larilah… kalian tidak boleh mati di sini.”

Detik berikutnya, Figarland Garling menusuk Rocks hingga tewas. Adegan ini mengonfirmasi bahwa kematian Rocks bukan hasil duel heroik, melainkan pembunuhan diam-diam oleh agen Pemerintah Dunia yang ingin menghapus jejak kekacauan tanpa memberi kredit pada siapa pun.

Ini menjelaskan mengapa Garp marah besar saat melihat koran yang memberitakan dirinya sebagai “pahlawan tunggal”. Ia tahu kebenarannya: ia dan Roger hanyalah alat dalam narasi yang dikendalikan World Government.

Dragon Pilih Jalan Pemberontakan: Titik Balik Sang Revolusioner

Salah satu momen paling menyentuh dalam chapter ini adalah percakapan terakhir antara Garp dan Dragon di penjara bawah tanah.

Setelah God Valley, Dragon yang saat itu masih menjadi kadet Angkatan Laut melihat bagaimana fakta sejarah dimanipulasi, kebenaran dikubur, dan keadilan dikorbankan demi stabilitas politik. Ia menyatakan kebenciannya kepada sistem dan memutuskan keluar dari Angkatan Laut.

Garp, dengan wajah penuh konflik batin, melemparkan kunci sel kepada anaknya tanpa kata. Adegan ini bukan hanya simbol kebebasan Dragon tapi juga awal dari perpecahan ideologis dalam keluarga Monkey D.:

  • Garp, yang tetap percaya pada sistem (meski kritis)
  • Dragon, yang memilih menghancurkannya dari luar

Ini menjadi fondasi naratif bagi Angkatan Revolusioner yang kelak mengguncang dunia dan menjelaskan mengapa Dragon begitu gigih melawan World Government sejak muda.

Harald dan Pengorbanan Raja Raksasa demi Elbaf

Jika kisah Dragon adalah tentang pemberontakan, maka kisah Raja Harald dari Elbaf adalah tentang penyerahan diri demi rakyat.

Chapter 1166 mengungkap bahwa Harald sengaja tidak menolong Rocks, sahabat lamanya, demi menjaga citra Elbaf sebagai “bangsa yang bisa diajak bersekutu”. Ia bahkan menghukum mati raksasa yang menyerang manusia, menunjukkan komitmennya pada perdamaian.

Namun, puncak tragisnya terjadi di Marineford. Harald datang bukan sebagai penakluk, tapi sebagai pengemis pengampunan. Di hadapan para admiral dan Celestial Dragons, ia mematahkan kedua tanduknya simbol kehormatan tertinggi raja raksasa lalu bersujud.

“Ampuni dosa kaumku. Biarkan anak-anak Elbaf tumbuh tanpa rasa takut.”

Lebih jauh, Harald menawarkan dirinya menjadi budak Pemerintah Dunia asalkan Elbaf dilindungi. Ini bukan tanda kelemahan melainkan keberanian luar biasa seorang pemimpin yang rela mengorbankan harga dirinya demi generasi mendatang.

Adegan ini memberi konteks mendalam tentang kenapa Elbaf begitu tertutup, kenapa Loki begitu membenci World Government, dan mengapa Shanks yang ditemukan di peti harta God Valley memiliki ikatan emosional dengan Elbaf.

Shanks Bayi dan Harta Karun God Valley: Koneksi dengan Film Red

Salah satu adegan paling emosional adalah ketika kru Roger membuka peti harta dari God Valley di atas kapal Oro Jackson. Di dalamnya, mereka menemukan bayi berambut merah: Shanks.

Ini mengonfirmasi teori lama bahwa Shanks adalah korban politik God Valley mungkin anak dari salah satu kru Rocks atau keluarga yang dihancurkan dalam pertempuran. Fakta bahwa ia ditemukan di peti harta menunjukkan upaya untuk menyelamatkannya dari pembantaian.

Adegan ini selaras dengan One Piece Film: Red, di mana Shanks disebut memiliki masa lalu yang gelap di Elbaf. Kini, kita tahu: ia adalah saksi hidup dari tragedi God Valley dan mungkin satu-satunya yang mengingat kebenaran Rocks.

Mengapa God Valley Dihapus dari Peta Dunia?

Chapter 1166 juga menunjukkan God Valley perlahan runtuh dan tertelan kabut tebal setelah kematian Rocks. Ini bukan efek alam melainkan upaya sistematis World Government untuk menghapus lokasi tersebut dari sejarah.

Dengan menghilangkan pulau ini, mereka:

  • Mengubur bukti intervensi Holy Knights
  • Menghapus jejak keberadaan "Galelia" (kelompok perusak yang disebut Rocks)
  • Menjaga mitos bahwa Garp sendirian mengalahkan Rocks

Ini menunjukkan betapa World Government takut pada kebenaran yang bisa menggoyahkan fondasi kekuasaan mereka terutama terkait Nika, Joy Boy, dan kebebasan.

Kesimpulan: Chapter 1166 Bukan Hanya Flashback Ini Fondasi Dunia One Piece

Spoiler chapter 1166 membuktikan bahwa God Valley bukan sekadar pertempuran besar, tapi titik balik sejarah yang membentuk:

  • Kelahiran Revolusioner (Dragon)
  • Pengasingan Elbaf (Harald)
  • Asal-usul Shanks
  • Manipulasi sejarah oleh World Government
  • Asal-usul Holy Knights sebagai "penjaga bayangan"

Eiichiro Oda menggunakan chapter ini untuk menyatukan benang merah antara masa lalu dan masa depan, sekaligus memperdalam tema utama One Piece: kebenaran vs narasi, kebebasan vs kontrol, pengorbanan vs kehormatan.

Bagi penggemar, chapter 1166 bukan hanya memuaskan rasa penasaran tapi juga mengubah cara kita memahami seluruh dunia One Piece.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget