Solana hingga Ethereum Menguat, Prospek Altcoin Menjanjikan dalam Jangka Pendek

Gadget – Performa mayoritas altcoin mengalami penguatan signifikan dalam sebulan terakhir. Sentimen positif dari meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, serta turunnya data inflasi AS, menjadi katalis utama yang mengangkat harga aset kripto secara keseluruhan.

Menurut Panji Yudha, Financial Expert dari Ajaib, kondisi global saat ini membuka peluang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. Hal ini turut memperkuat daya tarik aset berisiko, termasuk kripto.

“Stabilitas harga bitcoin yang mencetak rekor baru menciptakan ruang kenaikan untuk altcoin tanpa tekanan koreksi dari BTC,” kata Panji kepada Kontan.co.id, Kamis (22/5/2025).

Altcoin Merangkak Naik: ETH, SOL, dan BNB Tunjukkan Tren Positif

Data dari Coinmarketcap menunjukkan bahwa beberapa altcoin utama mencatatkan lonjakan harga yang cukup mencolok dalam 30 hari terakhir:

• Solana (SOL) naik lebih dari 27% ke level US$ 175,81
• Binance Coin (BNB) naik sekitar 13%, bertahan di atas US$ 600
• Ethereum (ETH) melesat 64% menjadi US$ 2.613,25
• XRP juga menguat 15,05%, bertengger di US$ 2,93
• Sementara Bitcoin (BTC) naik lebih dari 25% ke US$ 110.583,78

Performa solid ini memperkuat sinyal bahwa minat terhadap altcoin semakin tumbuh di tengah tren bullish kripto yang sedang berlangsung.

Altcoin Season Semakin Dekat?

Panji menilai, dominasi pasar BTC yang saat ini berada di kisaran 64% masih cukup tinggi. Namun, bila dominasi ini menurun di bawah 50%, peluang terjadinya rotasi dana ke altcoin akan semakin terbuka lebar.

“Investor mulai memindahkan portofolio dari BTC ke altcoin demi mengejar potensi imbal hasil yang lebih tinggi,” jelas Panji.

Secara historis, rotasi ini menjadi pemicu utama yang mengawali fase altcoin season, di mana banyak koin alternatif mengalami lonjakan harga secara bersamaan.

Saat Tepat Masuk Altcoin?

Dari sisi momentum, Panji melihat saat ini sebagai waktu yang menarik untuk mulai masuk ke pasar altcoin, terutama bagi investor jangka menengah hingga panjang. Alasannya mencakup:

• Regulasi kripto yang semakin jelas di beberapa negara
• Ekosistem dan proyek teknologi altcoin yang makin solid
• Kapitalisasi pasar altcoin besar yang terus tumbuh
• Potensi adopsi global terhadap blockchain dan web3

Investor disarankan untuk fokus pada altcoin dengan kapitalisasi besar, likuiditas tinggi, dan pengembangan aktif, seperti Ethereum, Solana, BNB, hingga Chainlink (LINK).

Strategi Investasi: DCA Tetap Jadi Kunci

Dalam menghadapi dinamika pasar yang fluktuatif, Panji menyarankan untuk menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), yakni membeli aset secara bertahap dalam interval waktu tertentu, terlepas dari harga pasar saat itu.

“DCA bisa diterapkan khususnya pada ETH, SOL, BNB, dan LINK yang memiliki utilitas kuat dan adopsi luas di sektor DeFi, smart contract, serta data oracle,” tambahnya.

Selain itu, koreksi harga jangka pendek justru dinilai sebagai peluang beli (buy the dip) bagi investor yang ingin mengakumulasi altcoin potensial sebelum masuk fase bullish yang lebih luas.

Kesimpulan

Kondisi makro global yang lebih kondusif dan lonjakan harga sejumlah altcoin menjadi sinyal kuat bahwa pasar altcoin sedang memasuki fase menarik. Dengan dominasi BTC yang mulai perlahan terkikis dan stabilitas pasar yang meningkat, peluang rotasi dana menuju altcoin semakin besar.

Bagi investor, ini adalah momen strategis untuk melakukan akumulasi bertahap. Namun, tetap dibutuhkan kedisiplinan dan strategi investasi yang tepat untuk menghadapi volatilitas yang masih menjadi karakter utama pasar kripto.