Bitcoin Anjlok ke US$85.000, Apa Penyebab Anjloknya & Akankah Jatuh Lagi?

Bitcoin Anjlok ke US$85.000, Apa Penyebab Anjloknya & Akankah Jatuh Lagi?
Sumber :
  • CoinGecko

Dengan demikian, US$80.000 bukan target fundamental, melainkan level psikologis yang mungkin diuji dalam skenario terburuk tapi tidak akan bertahan lama.

Kesimpulan: Koreksi Sehat di Tengah Transisi Menuju Aset Kelas Baru

Penurunan Bitcoin ke US$85.000 bukanlah awal dari kehancuran, melainkan bagian alami dari evolusi. Pasar kripto kini hidup dalam dunia dual reality:

  • Di satu sisi, ia tetap rentan terhadap siklus makro dan kebijakan moneter
  • Di sisi lain, ia semakin diakui sebagai aset keuangan strategis jangka panjang

Bagi investor jangka panjang, koreksi ini justru bisa menjadi peluang akumulasi apalagi dengan figur seperti Michael Saylor yang baru-baru ini memberi sinyal kembali memborong Bitcoin di kisaran US$88.000.

Yang pasti, 2026 akan menjadi tahun penentu. Jika likuiditas global kembali membaik dan regulasi kripto di AS jelas, Bitcoin berpotensi melanjutkan rally menuju US$120.000–150.000. Tapi jika tekanan makro berlarut-larut, konsolidasi di kisaran US$80.000–95.000 akan berlangsung lebih lama.

Satu hal yang tidak berubah: Bitcoin tetap di garis depan transformasi keuangan global hanya saja, jalannya kini lebih matang, lebih tenang, dan lebih strategis.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget