Baterai Solid-State vs LFP pada Motor Listrik: Siapa yang Lebih Unggul?

Baterai Solid-State vs LFP pada Motor Listrik
Sumber :
  • lifeworks

Sementara itu, baterai solid-state diproyeksikan lebih unggul lagi. Para peneliti memperkirakan teknologi ini mampu bertahan dua hingga tiga kali lipat dibanding baterai lithium-ion konvensional. Walau begitu, data di lapangan masih terbatas karena penggunaannya belum masif. Dengan kata lain, solid-state memang menjanjikan, tetapi LFP tetap unggul karena sudah terbukti ketahanannya.

Kecepatan Pengisian Jadi Daya Tarik

Selain jarak tempuh, waktu pengisian baterai menjadi faktor penting bagi pengguna motor listrik. Baterai LFP relatif lebih cepat diisi dibanding jenis lain seperti NMC, meski untuk kapasitas besar tetap membutuhkan waktu 1–2 jam.

Di sisi lain, baterai solid-state diprediksi dapat diisi penuh hanya dalam hitungan menit. Jika benar-benar terwujud, hal ini tentu menjadi keunggulan besar bagi motor listrik. Pengguna tidak perlu menunggu lama di stasiun pengisian daya, sehingga aktivitas sehari-hari lebih efisien.

Biaya Produksi Masih Jadi Kendala

Meski menawarkan banyak keunggulan, biaya produksi menjadi pembeda paling mencolok antara kedua teknologi ini. Baterai LFP relatif murah karena sudah diproduksi secara massal di banyak negara. China bahkan menjadi pemain utama dalam produksi LFP sehingga harganya semakin kompetitif.

Sebaliknya, baterai solid-state masih berstatus mahal. Teknologi yang baru berkembang ini memerlukan material dan proses produksi yang kompleks. Belum adanya produksi massal skala besar membuat harganya sulit dijangkau untuk pasar motor listrik mass-market.

Aplikasi pada Motor Listrik

Di pasar Asia, termasuk Indonesia, baterai LFP telah banyak digunakan oleh produsen motor listrik. Harganya yang terjangkau, ketahanan tinggi, serta tingkat keamanan yang baik menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna harian.

Sementara itu, baterai solid-state masih dalam tahap uji coba. Beberapa pabrikan besar seperti Toyota, Honda, dan Nissan mulai serius meneliti penerapannya. Bahkan sejumlah startup di Jepang dan Eropa mencoba mengintegrasikan teknologi ini pada motor listrik. Jika berhasil diproduksi massal, motor listrik dengan solid-state akan hadir dengan bobot lebih ringan, jarak tempuh lebih jauh, serta pengisian daya super cepat.

Menimbang Masa Depan

Dari berbagai perbandingan tersebut, bisa disimpulkan bahwa masing-masing teknologi memiliki keunggulan di bidang tertentu. LFP unggul karena biaya murah, ketersediaan melimpah, dan daya tahan yang sudah terbukti. Bagi masyarakat yang membutuhkan kendaraan listrik harian dengan harga terjangkau, LFP tetap menjadi pilihan utama.