Duel Motor Listrik 2025: Yadea Velax vs Polytron Fox 350
- lifeworks
Persaingan motor listrik terus memanas di Indonesia, dan dua nama yang belakangan mencuri perhatian adalah Yadea Velax dan Polytron Fox 350. Keduanya hadir sebagai skutik listrik modern dengan karakter berbeda, sehingga menarik untuk dipertimbangkan oleh para pengguna yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Melalui perbandingan yang lebih mendalam, terlihat sejumlah keunggulan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas harian maupun preferensi finansial.
Untuk memulai, Yadea Velax menawarkan tiga varian yang membuatnya fleksibel bagi berbagai segmen pengguna. Varian Velax E berada di kisaran harga sekitar Rp19,8 juta, sedangkan Velax H ditawarkan sekitar Rp22,8 juta. Ada pula varian tertinggi, Velax U, yang memiliki performa paling kuat sekaligus baterai ganda, dibanderol sekitar Rp39,8 juta. Perbedaan harga ini memberikan keleluasaan bagi konsumen yang ingin menyesuaikan anggaran dengan kebutuhan daya jelajah.
Selain itu, masing-masing varian hadir dengan konfigurasi baterai berbeda. Velax E dibekali baterai grafena 72V 38 Ah yang mampu menempuh jarak sekitar 75 km. Sementara itu, Velax H menggunakan baterai 72V 30 Ah dengan daya jelajah sekitar 65 km. Untuk pengguna yang membutuhkan jarak tempuh lebih panjang, Velax U menawarkan dua baterai 74V 28 Ah yang secara total dapat menempuh hingga 110 km. Bahkan, pada beberapa varian Yadea menyediakan teknologi pengisian cepat yang memungkinkan baterai terisi 80% hanya dalam waktu sekitar 20 menit. Fitur ini sangat membantu untuk pengguna yang memiliki mobilitas padat.
Dari sisi performa, Yadea Velax U memiliki daya puncak sekitar 4,9 kW dan mampu mencapai kecepatan hingga 80 km/jam. Performa tersebut sudah cukup memadai untuk kebutuhan komuter harian. Selain itu, dimensi bodi yang kompak dan ban berukuran 14 inci membuatnya nyaman digunakan di jalanan kota yang padat. Sistem pengereman cakram di depan yang dikombinasikan dengan CBS turut membantu menjaga stabilitas saat berkendara. Menariknya, Yadea menyematkan rating ketahanan air IPX7 untuk motor, baterai, dan controller, sehingga lebih aman menghadapi kondisi jalan basah. Tak hanya itu, sederet fitur cerdas seperti Bluetooth unlock, GPS, geofencing, hingga OTA update turut menambah nilai tambah sebagai skuter modern.
Beranjak ke kompetitornya, Polytron Fox 350 hadir dengan pendekatan berbeda. Motor listrik ini menawarkan dua skema kepemilikan, yaitu pembelian motor dengan sistem sewa baterai atau paket pembelian motor beserta baterainya. Untuk opsi dengan sewa baterai, harga Fox 350 berada sekitar Rp15,5 juta setelah subsidi. Sementara itu, paket lengkap dengan baterai dapat diperoleh sekitar Rp27,5 juta. Skema sewa baterai juga membuat biaya awal menjadi lebih ringan, meskipun pengguna tetap perlu mempertimbangkan biaya langganan bulanannya.
Fox 350 mengandalkan baterai LiFePO4 berkapasitas 3,75 kWh yang dikenal lebih stabil dan memiliki umur pemakaian lebih panjang. Baterai ini mampu menempuh jarak hingga 130 km dalam sekali pengisian daya, angka yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata skuter listrik di kelasnya. Untuk pengisian daya penuh, motor ini memerlukan waktu 4–5 jam dengan daya input 800 Watt. Selain itu, Polytron menyediakan jaringan fast charging di puluhan titik showroom yang memungkinkan pengguna mendapatkan jarak tambahan sekitar 20 km hanya dalam 10 menit.
Dari segi performa, Fox 350 tidak kalah impresif. Motor ini mampu menghasilkan tenaga puncak 6.409 Watt dan kecepatan hingga 95 km/jam. Teknologi regenerative braking dua level turut membantu mengembalikan energi ketika deselerasi. Tidak hanya itu, fitur keselamatan seperti hill start assist membuat motor tidak melorot saat berhenti di tanjakan, sebuah keuntungan besar untuk pengguna yang sering menghadapi kemacetan di area berbukit. Polytron juga menambahkan teknologi keyless, cruise control, hingga konektivitas aplikasi yang memungkinkan pengguna mengontrol motor melalui smartphone. Sertifikasi IP67 pada baterai dan motor memberikan perlindungan penuh terhadap air dan debu.
Jika dilihat dari kelebihan masing-masing, Yadea Velax unggul dalam hal varian yang fleksibel, fitur pintar yang lengkap, serta desain yang nyaman untuk perjalanan dalam kota. Varian U pun hadir dengan kemampuan baterai ganda bagi pengguna yang membutuhkan jarak tempuh lebih panjang. Namun, beberapa varian memiliki jangkauan yang masih kalah dari kompetitornya. Selain itu, harga varian tinggi cukup melonjak, sehingga perlu diperhitungkan secara matang.
Sebaliknya, Polytron Fox 350 memberikan keunggulan pada jarak tempuh yang lebih jauh, skema kepemilikan yang fleksibel, serta fitur keselamatan yang sangat komprehensif. Walau demikian, skema sewa baterai memerlukan komitmen biaya bulanan yang bisa menjadi pertimbangan tambahan bagi sebagian orang. Pun, titik fast charging mungkin belum merata di seluruh wilayah, sehingga pengguna perlu memastikan ketersediaannya di kota masing-masing.
Pada akhirnya, pilihan motor listrik terbaik sangat bergantung pada kebutuhan dan pola perjalanan harian. Untuk komuter dalam kota dengan jarak tempuh pendek hingga menengah, Yadea Velax varian E atau H sudah lebih dari cukup. Selain ekonomis, keduanya juga menawarkan kenyamanan berkendara yang memadai. Di sisi lain, Polytron Fox 350 lebih cocok bagi pengguna dengan mobilitas lebih jauh atau membutuhkan fleksibilitas pengisian daya cepat. Untuk pengguna yang peduli dengan total biaya kepemilikan, skema sewa baterai Polytron bisa menjadi pilihan menarik.
Melihat semua aspek tersebut, Yadea Velax tampil sebagai skuter listrik ideal untuk mobilitas harian yang ringkas dan efisien, sedangkan Polytron Fox 350 lebih menonjol sebagai motor listrik bertenaga kuat dengan jangkauan luas. Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pribadi, kedua model ini sama-sama memiliki potensi besar untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan sehari-hari.