Dyson Spot+Scrub AI Resmi Hadir: Kombinasi Hisap Dahsyat dan AI Pintar
- dyson
Dyson kembali membuat gebrakan di pasar perangkat rumah pintar setelah resmi memperkenalkan robot penyedot debu terbarunya, Spot+Scrub AI. Produk ini pertama kali diluncurkan di Tiongkok dan langsung menarik perhatian karena membawa gabungan kecerdasan buatan on-device, daya hisap sangat kuat, serta sistem pembersihan otomatis yang lebih canggih dibanding generasi sebelumnya. Dengan harga 5.499 yuan atau sekitar Rp12 jutaan, robot ini menyasar pengguna yang membutuhkan perangkat pembersih rumah premium yang benar-benar bekerja tanpa banyak campur tangan.
Sejak lama Dyson dikenal sebagai produsen teknologi kebersihan modern, dan inovasi Spot+Scrub AI semakin memperkuat posisi tersebut. Robot ini tidak hanya mengutamakan kekuatan hisap, tetapi juga memadukan sistem pengenalan objek yang lebih presisi dan fungsi pel air panas yang biasanya tidak tersedia di perangkat sejenis. Dengan begitu, pengguna dapat menikmati pengalaman membersihkan rumah yang lebih efisien, aman, dan tentunya lebih higienis.
Desain Ringkas dengan Sistem Rol Antimelilit
Dilihat dari desainnya, Spot+Scrub AI mengusung bentuk ringkas dengan ukuran 373 x 370 x 110 mm. Dimensi ini membuat robot lebih mudah bergerak di berbagai sudut sempit, termasuk di bawah sofa atau perabot rendah. Dyson juga menempatkan rol pembersih di bagian atas roda untuk mencegah kotoran menempel kembali—sebuah detail kecil yang justru memberikan dampak besar saat robot bekerja dalam waktu lama.
Rol pembersih selebar 27 sentimeter memastikan cakupan lantai lebih luas dalam satu lintasan. Selain itu, Dyson membekali robot ini dengan prosesor AI yang mampu menangani triliunan operasi per detik, memungkinkan perangkat membaca kondisi ruangan dengan cepat dan akurat.
Navigasi Presisi dengan LiDAR dan Kamera HD
Agar pergerakan robot lebih terarah, Dyson memasang LiDAR dua jalur yang dipasangkan dengan kamera HD. Teknologi ini memindai ruangan hingga tujuh kali per detik dan dapat mengenali hampir 200 objek berbeda, mulai dari kabel, mainan, hingga perabot kecil. Menariknya, kemampuan pengenalan objek di kondisi minim cahaya meningkat hingga 40 persen dibanding generasi sebelumnya. Dengan demikian, robot tetap mampu bekerja optimal meski pencahayaan ruangan tidak ideal.