Vivo V40 Lite 4G: Seri V Terjangkau atau Cuma Gimmick Marketing?

Gadget – Vivo baru saja meluncurkan ponsel mid-range terbarunya, Vivo V40 Lite 4G, dengan harga Rp 3,2 juta. Seri V biasanya dikenal dengan harga yang premium, namun model ini tampil beda sebagai opsi yang lebih ramah di kantong. Seperti yang dikatakan David dari channel Gadgetin dalam video unboxing-nya, “Ini cukup murah untuk seri V.”

Namun, apa yang membuat V40 Lite 4G berbeda dari model lain di seri V? Apakah ini benar-benar sebuah anomali di seri V, atau hanya strategi pemasaran untuk menarik pasar mid-range?

Apa Saja Isi dalam Kotak?

Saat David membuka kotak ponsel ini, dia menyebut bahwa kemasannya mirip dengan model lain di seri V. Kotaknya ramping dan di dalamnya terdapat casing silikon solid, charger fast charging 80W, kabel Type-C, serta buku panduan dan garansi.

Salah satu fitur unggulan dari ponsel ini adalah charger 80W. Menurut David, kecepatan pengisian daya sangat mengesankan, di mana ponsel ini dapat mencapai 50% hanya dalam 20 menit. Dia bahkan mencoba ini saat di stasiun MRT di Singapura, dan performa pengisian daya tetap konsisten: “Setelah 7 menit, baterai sudah terisi 17%.”

Desain: Mengikuti Tren Titanium

Vivo V40 Lite 4G hadir dengan warna Titanium Silver, yang terinspirasi dari desain iPhone Titanium. Meski casing belakangnya terbuat dari polycarbonate, ponsel ini tetap memberikan kesan mewah meskipun harganya terjangkau. Desain Diamond Cut Camera pada bagian belakang juga menambah keunikan, dengan modul kamera yang tersusun secara vertikal.

David juga menyoroti kualitas build dari ponsel ini: “Finishing-nya mirip dengan model-model high-end, dan cukup memuaskan untuk dilihat.”

Layar dan Performa

Ponsel ini dilengkapi dengan layar AMOLED 6,67 inci dengan refresh rate 120Hz. Dengan kecerahan 1200 nits, layar tetap terlihat jelas meskipun di bawah sinar matahari langsung. David memuji tampilan layarnya, dengan mengatakan, “Untuk ponsel harga Rp 3 jutaan, 1200 nits sudah sangat solid.”

Namun, Vivo V40 Lite 4G hanya menggunakan chipset Snapdragon 685, yang mungkin tidak terlalu memukau bagi para gamer. Skor benchmark Antutu berada di sekitar 350.000, yang berarti ponsel ini mampu menjalankan game seperti Mobile Legends dengan lancar pada pengaturan tinggi, tapi kesulitan menangani game berat seperti Genshin Impact. Seperti yang dijelaskan David, “Frame rate menurun setelah bermain lebih dari 10 menit, dan pengalaman menjadi kurang lancar.”