Mengungkap Alasan Remaja Rentan Kesepian dan Cara Mengatasinya!

Mengungkap Alasan Remaja Rentan Kesepian dan Cara Mengatasinya!
Sumber :
  • Dok. Alodokter

Gadget – Kesepian bukan hanya masalah orang dewasa, tetapi juga bisa dialami oleh para remaja. Di tengah kecanggihan teknologi yang memungkinkan mereka untuk selalu terhubung secara digital, kenyataannya, kondisi ini justru seringkali memicu perasaan kesepian. Semakin mudahnya mengakses informasi dan berinteraksi melalui media sosial, tidak serta merta mengurangi rasa kesepian yang sering mereka rasakan. Bahkan, pada masa remaja yang penuh dengan perubahan dan pencarian identitas, rasa kesepian bisa semakin mengintensif.

Menurut Prof. Dr. Achmad Syehan, Guru Besar Fakultas Psikologi UIN Jakarta, kesepian yang dialami remaja umumnya disebabkan oleh kebutuhan mereka akan validasi sosial. Dalam sebuah webinar bertema “Pemetaan Kesepian di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Rumah Cahaya pada Jumat (14/2/2025), Prof. Syehan menjelaskan, "Untuk anak remaja, mereka butuh validasi." Validasi sosial ini, lanjutnya, umumnya berasal dari dua sumber penting dalam kehidupan remaja, yaitu teman sebaya dan media sosial. Keduanya memainkan peran penting dalam pembentukan identitas serta rasa percaya diri mereka.

Kesepian di Tengah Koneksi Digital

Walaupun remaja hidup di zaman serba terhubung, tidak jarang mereka merasa semakin kesepian. Hubungan yang terjalin melalui media sosial seringkali tidak cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka yang lebih mendalam. Selain itu, media sosial seringkali memperkenalkan standar yang tidak realistis tentang kehidupan ideal. Hal ini menciptakan kesenjangan yang besar antara ekspektasi remaja terhadap hubungan sosial mereka dan kenyataan yang mereka alami.

Perasaan kesepian mulai muncul ketika remaja merasa tidak diterima atau merasa hubungan yang mereka bangun di dunia maya kurang memberikan kepuasan emosional yang mereka harapkan. Prof. Syehan menambahkan, “Ada kesenjangan yang dirasakan antara hubungan sosial yang diinginkan dan yang dialami.” Kesenjangan ini menciptakan rasa terasing, terutama bagi remaja yang cenderung mencari rasa diterima dan diakui dalam pergaulannya.

Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Rasa Kesepian

Media sosial memainkan peran ganda dalam kehidupan remaja. Di satu sisi, platform ini memberikan peluang bagi mereka untuk berbagi momen, mendapatkan perhatian, dan berinteraksi dengan teman sebaya. Namun, di sisi lain, media sosial juga menciptakan tekanan yang luar biasa. Remaja sering merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna, menampilkan sisi terbaik mereka agar diterima oleh orang lain. Hal ini menciptakan ekspektasi yang tinggi, dan ketika tidak dapat memenuhi harapan tersebut, rasa kesepian pun muncul.

Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Achmad Syehan, "Kesepian sesungguhnya merupakan pengalaman yang sangat rumit dan beragam, tetapi memengaruhi secara sosial dan emosional." Kesepian pada remaja bukan hanya berhubungan dengan ketidakmampuan mereka dalam menjalin hubungan, tetapi juga terkait dengan persepsi mereka tentang diri sendiri yang sering dipengaruhi oleh standar media sosial yang tidak realistis.

Dampak Kesepian pada Kesehatan Mental Remaja

Apabila perasaan kesepian tidak ditangani dengan bijak, dampaknya bisa sangat berbahaya, terutama bagi kesehatan mental remaja. Kesepian yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan bahkan masalah perilaku lainnya. Rasa terisolasi dapat mengganggu perkembangan emosional remaja, menghambat mereka dalam membangun hubungan yang sehat, serta memengaruhi kepercayaan diri mereka.

Penting bagi remaja untuk menemukan cara untuk membangun hubungan sosial yang lebih sehat dan otentik. Alih-alih terjebak dalam dunia maya yang penuh dengan ekspektasi palsu, mereka perlu belajar untuk mengekspresikan diri dengan cara yang positif dan mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar mereka.

Membangun Relasi yang Sehat di Dunia Nyata

Agar tidak terjebak dalam kesepian yang merugikan, remaja perlu diberi ruang untuk membangun hubungan sosial yang sehat, baik di dunia nyata maupun secara daring. Kunci utama adalah keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata. Remaja perlu diajarkan untuk lebih fokus pada kualitas hubungan daripada kuantitas, serta mendorong mereka untuk lebih terbuka dalam berbagi perasaan dengan orang yang mereka percayai.

Selain itu, pendampingan dari orang tua, guru, dan masyarakat juga sangat penting. Dengan memberikan dukungan emosional yang tepat, kita dapat membantu remaja untuk memahami bahwa kesepian adalah hal yang biasa, tetapi bisa diatasi dengan cara yang positif.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget