iPhone Bakal Makin Mahal? Ini Dampak Tarif Impor Trump pada Harga iPhone Global

iPhone Bakal Makin Mahal?
Sumber :
  • apple

Gadget – Harga iPhone diperkirakan akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan oleh penerapan tarif impor baru yang diumumkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kebijakan tersebut secara khusus menargetkan produk-produk yang dirakit atau diproduksi di China, termasuk iPhone yang sebagian besar komponennya berasal dari negeri Tirai Bambu itu.

Kenaikan Bisa Capai 43%

Menurut analisis para pengamat industri teknologi, tarif ini bisa menyebabkan harga iPhone naik hingga 30% sampai 43%. Sebagai ilustrasi, iPhone 16 Pro Max dengan kapasitas penyimpanan 1 TB, yang sebelumnya dijual sekitar 1.599 dolar AS (setara Rp 27,6 juta), bisa melonjak menjadi sekitar 2.300 dolar AS atau sekitar Rp 39,7 juta.

Kenaikan ini tentu saja bukan angka kecil. Bagi banyak konsumen, lonjakan harga tersebut bisa membuat mereka berpikir ulang sebelum membeli produk Apple terbaru.

Bukan Hanya AS, Dampaknya Bisa Global

Yang menarik, dampak dari kebijakan tarif ini tidak hanya terasa di Amerika Serikat. Karena Apple adalah perusahaan global, penyesuaian harga kemungkinan besar juga akan diterapkan di negara lain, termasuk Indonesia. Bila biaya produksi meningkat di AS, maka harga jual di pasar internasional juga berpotensi menyesuaikan.

Dengan kata lain, konsumen Indonesia juga bisa merasakan imbas dari kebijakan perdagangan AS tersebut. Apalagi, iPhone sudah dikenal sebagai produk premium dengan harga tinggi. Jika ditambah kenaikan seperti ini, bukan tak mungkin iPhone akan semakin sulit dijangkau oleh kalangan menengah.

Strategi Apple: Pindahkan Produksi

Untuk menyiasati dampak buruk dari tarif impor ini, Apple kini tengah mempertimbangkan langkah strategis: memindahkan sebagian proses produksi mereka ke negara lain. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan serius adalah Brasil.

Dengan memperluas lini produksi ke luar China, Apple berharap dapat mengurangi ketergantungan pada pabrik-pabrik di sana, sekaligus meminimalkan efek negatif dari kebijakan tarif AS terhadap harga akhir produk mereka.

Langkah ini sebenarnya bukan pertama kali dilakukan oleh Apple. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan teknologi raksasa tersebut juga sudah mulai menjajaki produksi di India. Kini, dengan tekanan tarif terbaru, dorongan untuk mendiversifikasi lokasi produksi pun semakin kuat.