Daftar Password Terburuk di Indonesia Versi NordPass, Jangan-Jangan Anda Memakainya!

Daftar Password Terburuk di Indonesia Versi NordPass, Jangan-Jangan Anda Memakainya!
Sumber :
  • UMSU

Gadget – Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan keamanan digital, sebuah laporan terbaru dari NordPass mengungkap fakta mengejutkan. Perusahaan pengelola kata sandi ini merilis daftar kata sandi paling mudah diretas, termasuk yang digunakan oleh pengguna internet di Indonesia.

Analisis ini tidak hanya fokus pada akun pribadi, tetapi juga memperluas cakupannya ke kredensial milik perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa kebiasaan penggunaan password sederhana masih menjadi masalah serius di Tanah Air.

Studi NordPass: Analisis 2,5 TB Data dari Dark Web dan Malware

Laporan ini merupakan hasil kerja sama antara NordPass dan NordStellar, dengan menganalisis lebih dari 2,5 terabyte (TB) data dari berbagai sumber. Data tersebut diperoleh dari kebocoran data, infeksi malware, hingga temuan di situs gelap atau dark web.

Data yang dikumpulkan bersifat anonim dan tidak melibatkan informasi pribadi secara langsung. Peneliti hanya mencocokkan nama domain dari email untuk membedakan antara akun pribadi dan akun perusahaan.

Melalui metode ini, NordPass dapat menyusun daftar kata sandi terlemah di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan memetakan pola-pola yang digunakan oleh pengguna.

Pola Password yang Rentan: Deretan Angka & "Qwerty"

Laporan ini menemukan bahwa pengguna di Indonesia masih cenderung menggunakan kombinasi angka sederhana sebagai kata sandi utama mereka. Berikut beberapa pola yang ditemukan:

  • 12345
  • 123456
  • 12345678
  • password
  • qwerty

Kebiasaan menggunakan deret angka seperti "12345" atau "123456" terbukti menjadi pola yang paling sering muncul, baik di kalangan individu maupun perusahaan.

Selain itu, kombinasi seperti "qwerty", yang merupakan deretan huruf awal di papan ketik QWERTY, juga termasuk dalam daftar kata sandi yang paling banyak digunakan.

Kata Sandi Lemah: Ancaman Serius bagi Keamanan Siber

Temuan NordPass ini menggarisbawahi risiko besar dalam dunia digital, terutama ketika password lemah digunakan di akun penting—baik milik pribadi maupun institusi bisnis.

“Banyak pengguna menggunakan kata sandi serupa untuk akun yang berbeda. Ini meningkatkan risiko ketika satu akun diretas, akun lainnya juga bisa ikut terpapar,” ungkap NordPass dalam laporannya.

Penggunaan kata sandi yang mudah ditebak seperti "123456" atau "qwerty" membuka celah besar bagi peretas, terutama di era di mana kebocoran data dan serangan siber semakin marak.