HP China Akan Tinggalkan Google? HyperOS Siap Gantikan Android!
- Huawei Central
Google sendiri bisa kehilangan sebagian pangsa pasar pengguna Android di dunia jika skenario ini benar-benar terjadi. Hal ini akan mempersempit dominasi Android sebagai sistem operasi utama di sektor smartphone.
Menurut laporan Canalys untuk kuartal I 2025, Xiaomi menempati posisi ketiga sebagai merek smartphone global terbesar dengan pangsa pasar 14 persen. Sementara Vivo dan Oppo masing-masing membuntuti di posisi keempat dan kelima dengan pangsa pasar 8 persen. Ketiga merek ini jika digabungkan mewakili hampir sepertiga pasar smartphone dunia—angka yang cukup signifikan untuk mengganggu keseimbangan ekosistem Android.
Akar Masalah: Panasnya Perang Dagang AS-China
Rencana pengembangan sistem operasi mandiri ini diyakini merupakan respons terhadap memburuknya hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China. Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS telah memicu eskalasi baru dalam perang dagang, termasuk kebijakan tarif impor baru terhadap produk China.
Trump bahkan telah mengumumkan tarif impor resiprokal yang lebih tinggi terhadap barang-barang dari China, memicu kepanikan pasar dan merosotnya saham perusahaan teknologi global seperti Apple dan Meta.
Langkah-langkah proteksionis ini berpotensi mengulang sejarah kelam Huawei, yang pada 2019 dilarang mengakses teknologi AS karena dituding memiliki kedekatan dengan pemerintah China. Huawei kemudian masuk dalam daftar hitam (entity list) dan tidak dapat lagi menggunakan sistem operasi Android dari Google, sehingga harus mengembangkan ekosistem sendiri melalui HarmonyOS dan Huawei Mobile Service (HMS).