Kenapa Squidward Selalu Murung? Ini 7 Fakta Mengejutkan yang Perlu Kamu Tahu

Gadget – Di antara karakter unik dalam serial animasi SpongeBob SquarePants, Squidward Tentacles menjadi tokoh yang paling mudah dikenali oleh penonton dewasa. Wajah murung, nada bicara sinis, dan ekspresi lelahnya seolah mencerminkan rasa penat dan frustrasi yang banyak orang alami dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa sebenarnya yang membuat Squidward selalu terlihat menderita? Mari kita kupas tuntas tujuh alasan utama di balik sikap dan ekspresinya tersebut.

1. Pekerjaan yang Tidak Sesuai Passion

Squidward adalah sosok seniman yang bercita-cita menjadi pemain klarinet dan pelukis terkenal. Namun, ia terjebak dalam pekerjaan yang jauh dari impiannya, yaitu sebagai kasir di restoran Krusty Krab. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion ini menjadi sumber frustrasi utama, karena ia tidak dapat menyalurkan bakat dan kreativitasnya secara maksimal. Kondisi ini menggambarkan dilema banyak orang yang terpaksa bekerja di bidang yang tidak mereka cintai.

2. Tinggal di Lingkungan yang Mengganggu

Salah satu sumber stres terbesar Squidward adalah lingkungan tempat tinggalnya yang penuh dengan gangguan. Tetangganya, SpongeBob dan Patrick, yang ceria dan penuh energi, justru sering membuat keributan dan bertingkah absurd. Bagi Squidward yang menyukai ketenangan dan rutinitas, kehadiran mereka menjadi sumber kegelisahan dan gangguan mental yang terus-menerus.

3. Kurangnya Apresiasi dan Pengakuan

Sebagai sosok yang ambisius dan perfeksionis, Squidward sering berusaha keras menunjukkan bakatnya, baik melalui musik klarinet maupun lukisan. Sayangnya, usahanya ini jarang mendapat apresiasi yang layak. Penonton yang justru menertawakan atau mengabaikan karyanya membuat Squidward merasa tidak dihargai, yang berujung pada rasa pahit dan putus asa.

4. Selalu Dibandingkan dengan SpongeBob

Meskipun Squidward lebih tua dan merasa lebih berpengalaman, SpongeBob justru lebih sukses secara sosial dan profesional. SpongeBob dikenal sebagai karyawan teladan yang disukai banyak orang, penuh semangat, dan selalu mendapat pujian dari Tuan Krabs. Perbandingan ini membuat Squidward merasa kalah, kehilangan rasa percaya diri, dan semakin terperosok dalam keputusasaan.

5. Kesepian yang Berlarut-larut

Squidward sering terlihat menyendiri di rumah, bermain klarinet, atau berbicara sendiri. Ia tidak memiliki banyak teman dan cenderung menutup diri dari lingkungan sosial Bikini Bottom. Di balik sikap tertutupnya, tersimpan rasa kesepian yang mendalam dan berlarut-larut, yang kerap menjadi sumber penderitaan batin.

6. Pandangan Hidup yang Negatif dan Pesimis

Berbeda dengan SpongeBob yang selalu optimis dan menikmati hal-hal kecil, Squidward cenderung melihat segala sesuatu dari sisi negatif. Ia mudah mengeluh, cepat menilai buruk keadaan, dan merasa tidak pernah puas. Sikap pesimis ini membuat hidupnya terasa lebih berat dan penuh tekanan, bahkan ketika situasi sebenarnya tidak seburuk yang ia bayangkan.

7. Ketergantungan pada Rutinitas yang Membosankan

Meski sering mengeluh tentang pekerjaannya di Krusty Krab, Squidward tetap bertahan di sana tanpa berusaha keluar dari zona nyaman. Ia tidak pernah benar-benar mengejar impian seninya atau mencoba perubahan besar dalam hidupnya. Ironisnya, ia sadar bahwa dirinya tidak bahagia, tapi tetap memilih bertahan dalam ketidaksesuaian yang membuatnya menderita.

Kesimpulan: Squidward sebagai Cermin Keseharian Dewasa

Squidward bukan sekadar karakter kartun yang sinis dan murung, melainkan representasi dari banyak orang dewasa yang merasakan tekanan, frustrasi, dan kesepian dalam kehidupan sehari-hari. Dari pekerjaan yang tidak sesuai passion hingga lingkungan yang tidak mendukung, berbagai faktor membuatnya selalu terlihat menderita. Namun, di balik semua itu, ada kisah tentang perjuangan dan harapan yang bisa kita pelajari.