Duel Layar HP Mid-Range: AMOLED vs IPS, Siapa Jawaranya di 2025?

AMOLED vs IPS
Sumber :
  • Youtube

Gadget – Memilih smartphone baru di kelas menengah itu gampang-gampang susah. Speknya seringkali mirip, harganya pun beda-beda tipis. Tapi, ada satu hal yang seringkali jadi pembeda besar dan langsung kelihatan mata: layarnya. Di arena ini, dua jagoan utama selalu berhadapan, yakni AMOLED yang warnanya memukau dan IPS yang terkenal akurat.

Dulu, layar AMOLED identik dengan HP mahal alias flagship. Tapi sekarang? Teknologi sudah semakin murah, dan banyak HP di rentang harga 3 sampai 6 jutaan sudah pede memamerkan layar AMOLED. Sementara itu, IPS (In-Plane Switching) tetap jadi andalan karena reputasinya yang tangguh dan warnanya yang natural.

Nah, pertanyaannya jadi simpel: buat kantong kelas menengah, mending pilih yang mana? Jawabannya tidak sesederhana "ini lebih bagus dari itu". Keduanya punya plus minus yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan selera kamu. Mari kita kupas satu per satu biar tidak salah jalan.

Mengenal Karakter Masing-Masing Layar

Sebelum adu jotos, kita kenalan dulu dengan karakter dasar keduanya. Memahami cara kerja mereka akan membuka mata kita kenapa yang satu lebih cocok buat nonton, dan yang lain lebih asyik buat edit foto.

AMOLED: Si Penggoda Mata dengan Warna Pekat

Singkatnya, AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) itu canggih. Setiap piksel di layar ini punya sumber cahayanya sendiri. Artinya, kalau layar butuh menampilkan warna hitam, pikselnya tinggal mati total. Hasilnya? Warna hitam yang benar-benar pekat, bukan abu-abu gelap seperti pada teknologi lain.

  • Kelebihan Utama AMOLED:

    • Kontras Tak Terhingga: Karena hitamnya pekat, perbedaan antara warna terang dan gelap jadi sangat dramatis. Nonton film atau main game dengan nuansa gelap jadi jauh lebih hidup.

    • Warna Super Jreng: Warnanya cenderung sangat hidup dan vibrant. Buat yang suka tampilan visual yang memanjakan mata, AMOLED juaranya.

    • Lebih Hemat Baterai (dengan syarat): Saat menampilkan warna hitam atau menggunakan mode gelap (dark mode), piksel yang mati tidak mengonsumsi daya. Ini bisa membuat baterai sedikit lebih awet.

    • Bodi HP Bisa Lebih Tipis: Struktur layarnya lebih simpel, memungkinkan produsen membuat desain HP yang lebih ramping. Fitur canggih seperti sidik jari di bawah layar (in-display fingerprint) juga hanya bisa berjalan di layar jenis ini.

  • Kekurangan AMOLED:

    • Potensi Burn-in: Ini adalah "penyakit" khas AMOLED. Jika sebuah gambar statis (seperti ikon notifikasi atau tombol navigasi) ditampilkan terlalu lama, bayangannya bisa tercetak permanen di layar. Meski teknologi modern sudah jauh lebih baik dalam meminimalisir risiko ini, potensinya tetap ada.

    • Warna Kurang Akurat (kadang-kadang): Karakter warnanya yang ngejreng terkadang membuatnya terlihat kurang natural. Bagi desainer grafis atau fotografer yang butuh akurasi warna tinggi, ini bisa jadi masalah.

    • Biaya Produksi & Perbaikan Lebih Mahal: Jika layarnya pecah, siap-siap merogoh kocek lebih dalam dibandingkan layar IPS.