Chipset Mid-Range Baru MediaTek Bikin Heboh: 3,4 GHz & GPU Lebih Kencang dari Snapdragon!
- Mediatek
Gadget – Dunia teknologi mobile kembali dihebohkan oleh bocoran terbaru seputar MediaTek Dimensity 8500, chipset mid-range teranyar yang diprediksi akan mengubah standar performa di segmen menengah. Menurut laporan dari leaker ternama Digital Chat Station, chipset ini tidak hanya mengandalkan efisiensi—tapi juga mengusung desain CPU radikal yang belum pernah ada sebelumnya di kelasnya.
Alih-alih menggunakan konfigurasi tradisional big.LITTLE (kombinasi core besar dan kecil), Dimensity 8500 diklaim menggunakan delapan core besar Cortex-A725 secara eksklusif—sebuah langkah berani yang biasanya hanya ditemukan di chipset flagship. Dengan clock speed tertinggi mencapai 3,4 GHz dan GPU Mali-G720 yang berpotensi mengungguli beberapa chip Snapdragon terkini, MediaTek tampaknya ingin mengaburkan batas antara mid-range dan high-end.
Artikel ini mengupas tuntas spesifikasi teknis, arsitektur inovatif, prediksi performa, perbandingan dengan Dimensity 9500, serta implikasinya bagi pasar smartphone global.
Arsitektur CPU Revolusioner: Delapan Core Cortex-A725 Tanpa Core Kecil
Salah satu poin paling mengejutkan dari bocoran Dimensity 8500 adalah desain CPU-nya yang 100% terdiri dari core besar. Menurut Digital Chat Station, chipset ini menggunakan delapan inti ARM Cortex-A725, generasi terbaru dari keluarga Cortex-A7xx yang dirancang untuk keseimbangan antara performa dan efisiensi daya.
Lebih menarik lagi, konfigurasi ini mencakup:
- 1 “super core” dengan clock speed 3,4 GHz
- 7 core tambahan yang juga berjalan pada frekuensi lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya
Desain ini menyimpang dari norma industri, di mana chipset mid-range biasanya menggabungkan 2–4 core besar dengan 4–6 core kecil (seperti Cortex-A510) untuk menghemat baterai saat tugas ringan. Namun, MediaTek tampaknya percaya bahwa kemajuan dalam arsitektur Cortex-A725 dan proses manufaktur 4nm memungkinkan pendekatan “all-big-core” tetap efisien.
Tujuannya jelas: memberikan performa responsif konsisten, bahkan saat multitasking berat atau gaming jangka panjang—tanpa tergantung pada core kecil yang lambat.
Proses Manufaktur dan Efisiensi: Dibangun di Atas TSMC 4nm
Dimensity 8500 akan diproduksi menggunakan proses fabrikasi 4-nanometer (4nm) dari TSMC, pabrikan chip terkemuka dunia. Meski satu generasi di belakang Dimensity 9500 yang menggunakan 3nm, proses 4nm tetap menawarkan:
- Konsumsi daya lebih rendah
- Kepadatan transistor lebih tinggi
- Stabilitas termal yang baik
Dengan desain all-big-core, efisiensi menjadi tantangan utama. Namun, ARM mengklaim bahwa Cortex-A725 20% lebih efisien dibanding Cortex-A715 pendahulunya pada beban kerja serupa. Jika klaim ini terbukti, Dimensity 8500 bisa menjadi chipset mid-range pertama yang menawarkan performa flagship tanpa mengorbankan daya tahan baterai.
GPU Mali-G720: Potensi Grafis yang Mengancam Snapdragon
Di sektor grafis, Dimensity 8500 dilengkapi GPU Mali-G720, generasi terbaru dari ARM. Meski jumlah cluster belum dikonfirmasi, bocoran menyebut GPU ini berjalan pada frekuensi sekitar 1,5 GHz.
Yang mengejutkan, Digital Chat Station mengklaim bahwa performa teoretis GPU ini bisa melampaui beberapa chip Snapdragon flagship terbaru—kemungkinan besar merujuk pada Snapdragon 8 Gen 2 atau bahkan Gen 3 dalam skenario tertentu.
Jika benar, ini akan menjadi pukulan besar bagi Qualcomm, yang selama ini unggul di sektor GPU melalui Adreno. Mali-G720 sendiri dirancang dengan:
- Arsitektur Valhall generasi ke-5
- Efisiensi bandwidth lebih baik
- Dukungan penuh untuk Vulkan 1.3 dan ray tracing dasar
Bagi gamer mobile, ini berarti frame rate lebih stabil, suhu lebih dingin, dan pengalaman bermain yang lebih imersif—semua di perangkat mid-range.
Skor Benchmark: 2,2 Juta di AnTuTu, Setara Flagship Lama?
Bocoran terbaru juga mencakup hasil benchmark awal. Dimensity 8500 diklaim mencetak skor sekitar 2,2 juta poin di AnTuTu v10, angka yang:
- Mengungguli Dimensity 8300 (~1,5 juta)
- Setara dengan Snapdragon 8+ Gen 1 (~2,1–2,3 juta)
- Mendekati Snapdragon 8 Gen 2 (~2,4–2,6 juta)
Angka ini menunjukkan bahwa Dimensity 8500 bukan sekadar peningkatan kecil—tapi lompatan generasional. Dengan harga perangkat yang diprediksi antara Rp4–7 juta, konsumen bisa mendapatkan performa yang biasanya hanya tersedia di ponsel seharga Rp10 juta ke atas.
Perbandingan dengan Dimensity 9500: Strategi Dua Lapis MediaTek
MediaTek tampaknya menerapkan strategi dua lapis:
- Dimensity 9500: flagship mutlak, 3nm, dengan core kustom C1 (4,21 GHz), target premium
- Dimensity 8500: “flagship-lite”, 4nm, all-big-core Cortex-A725, target mid-range premium
Meski kalah di kertas, Dimensity 8500 menawarkan rasio performa-per-harga yang jauh lebih menarik. Ia tidak mengejar puncak performa absolut, tapi konsistensi dan responsivitas sehari-hari—sesuatu yang lebih relevan bagi mayoritas pengguna.
Smartphone Pertama Sudah dalam Pengembangan
Menurut sumber yang sama, beberapa pabrikan smartphone global sudah mengembangkan perangkat berbasis Dimensity 8500. Dua varian utama sedang dipersiapkan:
- Model fokus display: menargetkan pengguna yang mengutamakan kualitas layar (resolusi tinggi, refresh rate 144 Hz, HDR)
- Model fokus baterai: dengan kapasitas baterai besar (5.500–6.000 mAh) dan pengisian cepat 80W+
Peluncuran resmi diperkirakan terjadi pada Q1 2026, bersamaan dengan gelombang baru smartphone mid-range premium dari merek seperti Xiaomi, Realme, dan vivo.
Implikasi bagi Pasar: Apakah Snapdragon Harus Khawatir?
Jika bocoran ini akurat, Qualcomm perlu waspada. Selama ini, Snapdragon 7+ Gen 3 dan 8s Gen 3 mendominasi segmen mid-range premium. Namun, dengan Dimensity 8500 menawarkan:
- Desain CPU lebih agresif
- GPU kompetitif
- Harga lisensi lebih rendah untuk OEM
…banyak pabrikan mungkin beralih ke MediaTek untuk menghadirkan smartphone lebih kencang dengan harga lebih terjangkau.
Ini juga memperkuat tren “demokratisasi performa”, di mana teknologi flagship perlahan merembes ke segmen menengah—berkat inovasi chipset seperti Dimensity 8500.
Kesimpulan: Langkah Berani yang Bisa Mengubah Lanskap Mid-Range
MediaTek Dimensity 8500 bukan sekadar iterasi—ia adalah pernyataan filosofis tentang bagaimana chipset mid-range seharusnya dirancang. Dengan menghilangkan core kecil dan mempercayakan semuanya pada core besar yang efisien, MediaTek menantang dogma lama industri.
Jika performa dan efisiensi sesuai prediksi, Dimensity 8500 berpotensi menjadi chipset mid-range paling menarik tahun 2026—dan mungkin yang pertama benar-benar membuat pengguna berpikir dua kali sebelum membeli ponsel flagship.
Satu hal pasti: persaingan di segmen menengah tak pernah semenyala ini. Dan konsumenlah yang akan menuai manfaatnya.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |