Redmi Monster Siap Guncang Pasar, Usung Baterai 9.000 mAh dan Fast Charging 100W

Ringkasan Berita:

• Xiaomi dikabarkan menyiapkan hp Redmi baru dengan baterai 9.000 mAh dan pengisian cepat 100W.

• Sumber di Weibo menyebutkan proyek ini sedang diuji dengan kemungkinan model Redmi Turbo 5.

• Meski belum dikonfirmasi, ponsel monster ini bisa jadi eksklusif untuk pasar China.

Gadget – Xiaomi tampaknya kembali menggebrak industri smartphone lewat lini Redmi dengan membawa teknologi baterai yang luar biasa besar. Menurut laporan dari informan terkenal di Weibo, Digital Chat Station, perusahaan asal Tiongkok ini tengah mengembangkan ponsel dengan baterai 9.000 mAh yang didukung fitur fast charging 100W.

Kabar ini pertama kali muncul di laman GSM Arena pada Senin (3/11/2025), yang menyebut bahwa Xiaomi berambisi menghadirkan daya tahan baterai di level ekstrem tanpa mengorbankan kecepatan pengisian. Jika bocoran ini benar, maka perangkat tersebut akan menjadi salah satu ponsel dengan baterai terbesar di dunia dalam kategori mainstream.

Bocoran Prototipe dan Spekulasi Model Redmi Turbo 5

Masih menurut Digital Chat Station, Xiaomi saat ini tidak hanya berhenti di angka 9.000 mAh. Mereka juga sedang menguji prototipe baterai berkapasitas 10.000 mAh, yang membuka peluang bagi kehadiran generasi ponsel dengan ketahanan luar biasa panjang.

Beberapa pengamat teknologi dari Tiongkok memperkirakan bahwa ponsel misterius ini kemungkinan besar adalah Redmi Turbo 5, penerus seri Turbo yang dikenal berfokus pada performa dan efisiensi daya. Namun, ada pula laporan lain yang menyebut bahwa Redmi Turbo 5 hanya akan dibekali baterai 7.500 mAh, bukan 9.000 mAh seperti yang diklaim oleh bocoran terbaru.

Perbedaan ini membuat para penggemar Xiaomi berspekulasi bahwa varian baterai 9.000 mAh bisa jadi merupakan versi eksklusif untuk pasar domestik China, sementara versi globalnya akan hadir dengan kapasitas yang sedikit lebih kecil.

Strategi Xiaomi dan Tantangan Pasar Global

Xiaomi memang dikenal sering meluncurkan versi berbeda antara pasar China dan global, terutama dalam hal kapasitas baterai dan teknologi pengisian cepat. Ponsel-ponsel yang beredar di Eropa atau Asia Tenggara biasanya memiliki baterai silikon-karbon yang lebih efisien, tetapi kapasitasnya sering kali lebih rendah dibandingkan varian China.