Bocoran Galaxy S26 Ultra: Kamera Sama Persis, Cuma 1 Sensor yang Diupgrade!
- android headline
Bagi pengguna yang sering memotret potret wajah atau objek dekat-menengah, perubahan ini mungkin terasa. Tapi secara keseluruhan, ini bukan lompatan generasional—hanya penyempurnaan minor.
Format Video Baru: APV, Tapi dengan Harga Penyimpanan Tinggi
Selain perangkat keras, Samsung juga memperkenalkan format perekaman video baru bernama APV (Advanced Photo Video). Format ini dirancang untuk menggabungkan kualitas foto dan video dalam satu alur kerja, memungkinkan pengguna mengekstrak frame berkualitas tinggi dari rekaman video.
Ada dua varian APV:
- APV HQ (High Quality): Menggunakan 1,5 GB per menit
- APV LQ (Low Quality): Lebih hemat, 750 MB per menit
Untuk konteks, rekaman video 4K/60fps biasa di smartphone umumnya menghabiskan 300–600 MB per menit. Artinya, APV HQ 2–5 kali lebih besar, yang bisa cepat menguras ruang penyimpanan—terutama di model dasar 256 GB.
Meski inovatif, format ini mungkin hanya menarik bagi kreator konten profesional, bukan pengguna umum. Dan tanpa dukungan ekosistem editing yang luas, adopsinya bisa terbatas.
Mengapa Samsung Tidak Upgrade Kamera S26 Ultra?
Ada beberapa alasan strategis di balik keputusan kontroversial ini:
1. S25 Ultra Sudah Sangat Kompetitif
Sistem kamera S25 Ultra—terutama sensor HP2 200 MP—telah menerima pujian luas dari kritikus dan pengguna. Dengan kemampuan pixel-binning ke 12,5 MP, ISO tinggi, dan detail luar biasa, tidak ada tekanan besar untuk menggantinya.
2. Fokus ke AI dan Perangkat Lunak
Samsung kemungkinan besar mengalihkan sumber daya ke fitur berbasis AI, seperti pemrosesan gambar real-time, asisten kamera cerdas, atau integrasi dengan ekosistem Galaxy AI—bukan peningkatan sensor fisik.
3. Strategi “Tick-Tock” dalam Pengembangan Produk
Industri teknologi sering menggunakan siklus tick-tock: satu tahun untuk desain baru (tock), satu tahun untuk penyempurnaan (tick). Jika S25 Ultra adalah tock, maka S26 Ultra adalah tahun “tick”—fokus pada efisiensi, bukan inovasi besar.
4. Tantangan Pasar Global
Dengan perlambatan penjualan smartphone premium dan persaingan ketat dari Apple dan Google, Samsung mungkin ingin mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan pengalaman pengguna.