Harga iPhone 15 Anjlok ke Rp14 Juta! Masih Worth It di 2025?

Gadget – Memasuki pertengahan 2025, iPhone 15 yang diluncurkan Apple pada September 2023 kini berada di titik paling menarik dalam siklus hidupnya. Harga jualnya di berbagai marketplace dalam negeri turun drastis dari sekitar Rp20 juta menjadi Rp14–15 juta untuk unit baru segel. Penurunan ini membuatnya semakin kompetitif di segmen mid-range premium, terutama saat berhadapan dengan iPhone 14 yang lebih murah dan iPhone 16 yang lebih canggih.

Namun, pertanyaan utama bagi calon pembeli tetap sama: Apakah iPhone 15 masih layak dibeli di 2025?

Jawabannya: Ya dengan catatan. Artikel ini mengupas tuntas kelebihan, kekurangan, nilai jangka panjang, dan siapa saja yang paling diuntungkan membeli iPhone 15 saat ini.

Harga Turun Drastis: Momentum Terbaik untuk Beli?
Dulu dibanderol mulai Rp19,9 juta, kini iPhone 15 bisa didapatkan mulai Rp14,5 juta hingga Rp15,5 juta tergantung varian dan penjual. Ini adalah penurunan harga sekitar 25–30% dalam waktu kurang dari dua tahun angka yang cukup signifikan untuk standar Apple.

Penurunan ini dipicu oleh:

• Peluncuran resmi iPhone 16 series (September 2024)
• Persaingan ketat dari flagship Android seperti Galaxy S24 dan Xiaomi 14
• Stok iPhone 15 yang perlu dikuras sebelum generasi baru tiba

Bagi konsumen, ini adalah momentum terbaik untuk mendapatkan iPhone terbaru tanpa fitur Pro, tapi tetap dengan pengalaman premium Apple.

Performa: Chipset A16 Bionic Masih Juara di Kelasnya

iPhone 15 menggunakan chipset A16 Bionic, yang sebenarnya sama dengan yang digunakan di iPhone 14 Pro tahun lalu. Meski bukan chip terbaru (iPhone 16 menggunakan A18), A16 Bionic masih sangat kencang di 2025.

• Lancar menjalankan aplikasi berat seperti Lightroom, CapCut, hingga game AAA seperti Genshin Impact di pengaturan tinggi
• Multitasking tanpa lag bahkan setelah bertahun-tahun penggunaan
• Kompatibel penuh dengan iOS 18 (rilis 2024) dan dipastikan mendapat dukungan pembaruan hingga 2029–2030

Dengan performa sekuat ini, iPhone 15 bukan ponsel “masa lalu” melainkan perangkat yang masih sangat relevan untuk 4–5 tahun ke depan.

Desain & Material: Elegan dengan Kaca Matte Anti Sidik Jari

Salah satu peningkatan paling terasa dari iPhone 14 ke iPhone 15 adalah material belakang. Apple mengganti kaca glossy dengan finishing matte, yang memberikan dua keuntungan besar:

• Tidak mudah meninggalkan sidik jari
• Lebih mudah dipegang dan tidak licin saat memotret

Desainnya tetap menggunakan bingkai aluminium, dengan bobot 171 gram ringan namun kokoh. Meski tidak secanggih titanium di seri Pro, desain iPhone 15 tetap terasa premium dan tahan lama.

Layar: Dynamic Island Akhirnya Hadir, Tapi Tanpa Always-On & Refresh Rate Rendah

iPhone 15 akhirnya mendapatkan Dynamic Island, fitur yang sebelumnya eksklusif untuk seri Pro. Ini memungkinkan interaksi real-time dengan notifikasi, musik, panggilan, dan aktivitas latar belakang.

Spesifikasi layar:

• Super Retina XDR OLED
• Kecerahan puncak 2.000 nits (sangat terang di bawah sinar matahari)
• Resolusi tajam dan warna akurat

Namun, ada dua kekurangan besar:

• Tidak ada Always-On Display
• Refresh rate masih 60 Hz (bukan 120 Hz ProMotion)

Bagi pengguna yang terbiasa dengan layar high refresh rate di Android, perpindahan ke 60 Hz terasa kurang mulus, terutama saat scrolling media sosial atau bermain game. Ini adalah titik lemah utama di harga Rp15 jutaan.

Kamera: Dual Setup 48MP yang Hasilnya Mengesankan

Sistem kamera iPhone 15 mengalami lompatan signifikan berkat sensor utama 48 megapiksel (sebelumnya 12MP di iPhone 14). Meski resolusi default diset ke 24MP (untuk ukuran file lebih kecil), pengguna bisa mengaktifkan mode penuh 48MP di pengaturan.

Fitur unggulan:

• Mode Potret otomatis (tanpa perlu memilih mode)
• Dynamic range sangat baik, bahkan di kondisi kontras tinggi
• Night mode agresif yang menangkap detail di kegelapan
• Kamera depan solid untuk video call dan selfie

Telefoto 2x sebenarnya adalah crop digital dari sensor utama, bukan lensa fisik. Tapi berkat resolusi tinggi, kualitasnya tetap tajam.

Sayangnya, ProRAW dan ProRes hanya tersedia di seri Pro, sehingga kreator profesional mungkin merasa kurang.

Video: Masih Salah Satu yang Terbaik di Dunia

Untuk konten kreator, kualitas video iPhone 15 tetap jadi andalan:

• Rekaman 4K 30fps dengan stabilisasi luar biasa
• Transisi antar lensa tanpa jitter atau lag
• Warna natural dan dynamic range luas

Video hasil rekaman bisa langsung diunggah ke YouTube, Instagram, atau TikTok tanpa editing berat sangat ideal untuk content creator pemula hingga menengah.

USB-C: Lebih Praktis, Tapi Kecepatan Transfer Masih Lambat

Perubahan paling dibicarakan di iPhone 15 adalah pergantian dari Lightning ke USB-C. Ini memberi dua keuntungan utama:

• Satu kabel untuk semua perangkat (laptop, tablet, earbud)
• Charging lebih universal

Namun, kecepatan transfer data hanya USB 2.0 (480 Mbps), bukan USB 3.2 seperti di iPhone 15 Pro. Akibatnya:

• Transfer 35 GB butuh 16 menit (vs 6 menit di Pro)
• Tidak ideal untuk kreator yang sering memindahkan file RAW

Untuk pengguna biasa, perbedaan ini hampir tidak terasa. Tapi bagi profesional, ini bisa jadi penghalang.

Baterai & Charging: Cukup, Tapi Bukan yang Terbaik

Daya tahan baterai iPhone 15 cukup untuk penggunaan sehari-hari, tapi tidak luar biasa:

• Screen-on time sekitar 6–7 jam
• Bertahan hingga akhir hari dengan penggunaan moderat

Kecepatan pengisian tidak meningkat meski sudah pakai USB-C masih sekitar 50% dalam 30 menit. Apple tetap membatasi daya charging untuk alasan keamanan dan umur baterai.

Kesimpulan: iPhone 15 di 2025 = Nilai Terbaik dalam Ekosistem Apple

Dengan harga yang kini berada di Rp14–15 juta, iPhone 15 menawarkan kombinasi terbaik antara harga, performa, dan fitur premium di lini iPhone non-Pro. Meski ada kekurangan di layar 60 Hz dan kecepatan transfer data, pengalaman keseluruhan tetap sangat solid.

Jika Anda tidak butuh fitur Pro, iPhone 15 adalah pilihan paling cerdas di 2025 lebih baik daripada iPhone 14 (yang fiturnya ketinggalan) dan lebih terjangkau daripada iPhone 16 (yang harganya bisa selisih Rp6–8 juta).

Jadi, masih layak dibeli?
Ya terutama sekarang, saat harganya sedang di titik paling manis.