Waspada Reposter! Meta Resmi Perkenalkan Senjata Baru untuk Kreator
- Creators Facebook
Gadget – Selama bertahun-tahun, para kreator konten di Instagram dan Facebook harus berjuang melawan praktik repost ilegal di mana video Reels mereka diunggah ulang oleh pihak lain tanpa izin, atribusi, apalagi kompensasi. Akibatnya, tidak hanya hak cipta yang dilanggar, tetapi juga potensi pendapatan dari monetisasi ikut direbut oleh pihak yang tidak berhak.
Kabar baiknya, Meta akhirnya mengambil langkah tegas. Pada akhir Oktober 2025, perusahaan induk Facebook dan Instagram ini meluncurkan fitur baru bernama Content Protection sistem canggih berbasis AI yang dirancang khusus untuk mendeteksi, melacak, dan memberi kendali penuh kepada kreator atas konten Reels mereka yang dicuri.
Fitur ini bukan sekadar janji kosong. Ia memberikan tiga opsi tindakan langsung: Track, Block, atau Release semuanya dapat diakses melalui Professional Dashboard. Artikel ini akan mengupas tuntas cara kerja fitur ini, manfaatnya bagi kreator, keterbatasannya, dan apakah langkah ini cukup untuk menghentikan budaya repost ilegal yang sudah mengakar.
Akar Masalah: Mengapa Repost Ilegal Jadi Musuh Besar Kreator?
Repost ilegal terutama pada format Reels telah menjadi masalah sistemik di ekosistem media sosial. Banyak akun “curhat”, “fakta unik”, atau “hiburan instan” membanjiri platform dengan konten yang diambil dari kreator asli tanpa kredit. Bahkan, beberapa di antaranya memperoleh jutaan tayangan dan pendapatan iklan, sementara sang pencipta asli tidak mendapat apa-apa.
Yang lebih menyakitkan, Meta sebelumnya tidak memiliki mekanisme otomatis untuk melindungi kreator berbeda dengan YouTube yang sudah lama memiliki Content ID. Akibatnya, kreator harus melaporkan manual satu per satu, proses yang melelahkan dan seringkali tidak efektif.
Kini, dengan Content Protection, Meta berharap bisa menutup celah tersebut dan memberikan keadilan digital bagi jutaan kreator di seluruh dunia.
Cara Kerja Fitur Content Protection: Deteksi Otomatis & Kendali Penuh
Content Protection bekerja dengan memindai seluruh basis data video Reels di Facebook dan Instagram menggunakan algoritma fingerprinting visual dan audio. Jika sistem mendeteksi kesamaan sebagian atau keseluruhan antara video yang diunggah oleh pengguna lain dengan Reels milik kreator terverifikasi, maka notifikasi akan muncul di Professional Dashboard.
Di dashboard ini, kreator bisa melihat:
- Daftar akun yang memposting ulang kontennya
- Tautan langsung ke postingan repost
- Statistik performa: jumlah tayangan, interaksi, dan pendapatan yang dihasilkan
- Durasi dan bagian video yang dicuri
Dari sini, kreator diberi tiga opsi tindakan:
1. Track – Tambahkan Atribusi & Pantau Performa
Kreator dapat memilih untuk tetap membiarkan video repost beredar, tetapi dengan syarat:
- Akun asli secara otomatis ditandai sebagai pemilik konten
- Semua pendapatan dari repost dialihkan ke kreator asli
- Data analitik lengkap tetap tersedia
- Opsi ini cocok jika kreator ingin memperluas jangkauan tanpa kehilangan hak monetisasi.
2. Block – Sembunyikan dari Publik
Jika kreator tidak ingin kontennya disebarluaskan, mereka bisa memilih Block. Efeknya:
- Video repost tidak bisa dilihat oleh siapa pun di Facebook atau Instagram
- Akun pengunggah tidak dihukum atau diblokir hanya kontennya yang disembunyikan
- Tidak ada pemberitahuan ke pelaku repost
- Ini merupakan langkah perlindungan pasif yang menghindari konflik langsung, namun tetap melindungi hak intelektual.
3. Release – Lepaskan Klaim & Biarkan Bebas
Jika kreator tidak keberatan misalnya, karena repost dilakukan oleh teman atau komunitas mereka bisa memilih Release. Artinya:
- Klaim hak cipta dibatalkan
- Konten repost tetap tayang tanpa atribusi khusus
- Tidak ada alih pendapatan
- Opsi ini memberikan fleksibilitas penuh, sesuai kebijakan kreator.
Transparansi Baru: Kreator Bisa Pantau Apakah Reels-nya Dimonetisasi oleh Orang Lain
Salah satu terobosan paling revolusioner dari Content Protection adalah kemampuan memantau pendapatan dari konten repost.
Sebelumnya, kreator tidak tahu apakah video mereka yang dicuri justru menghasilkan uang bagi pelaku repost. Kini, di dashboard, mereka bisa melihat:
- Apakah postingan ulang tersebut ikut dalam program monetisasi (seperti Reels Play Bonus atau Instagram Subscriptions)
- Perkiraan pendapatan yang dihasilkan
- Sumber pendapatan (iklan, koin, langganan, dll.)
Informasi ini menjadi senjata strategis: kreator bisa memutuskan apakah akan membiarkan repost demi eksposur, atau langsung memblokir jika ternyata dimanfaatkan untuk keuntungan komersial.
Keterbatasan: Fitur Belum Tersedia untuk Semua Kreator
Meski terdengar ideal, Content Protection tidak langsung tersedia untuk semua pengguna. Meta menerapkannya secara bertahap, dengan syarat:
- Kreator harus tergabung dalam program monetisasi resmi Meta (misalnya: Reels Monetization Program)
- Akun harus memenuhi standar integritas konten (tidak melanggar kebijakan komunitas)
- Saat ini, fitur hanya berlaku untuk Reels yang diunggah ke Facebook belum mencakup Instagram secara penuh
- Akses utama masih melalui Rights Manager di versi web, meski Meta berjanji akan hadir di aplikasi seluler Facebook dalam waktu dekat
Artinya, kreator pemula atau akun kecil belum bisa menikmati perlindungan ini, meski mereka justru paling rentan menjadi korban repost.
Apakah Ini Cukup? Suara dari Komunitas Kreator
Beberapa kreator menyambut positif fitur ini sebagai langkah awal yang sangat dibutuhkan. Namun, banyak juga yang menilai Meta perlu lebih tegas.
Kritik utama:
- Tidak ada sanksi langsung bagi pelaku repost berulang
- Fitur tidak otomatis memblokir, melainkan menunggu tindakan kreator
- Instagram belum sepenuhnya tercakup, padahal mayoritas repost terjadi di sana
Banyak yang menuntut agar Meta:
- Memberikan peringatan otomatis ke pelaku repost
- Menerapkan penalti akun (seperti pembatasan jangkauan) bagi pelanggar berulang
- Memperluas cakupan ke semua format konten, bukan hanya Reels
Kesimpulan: Perlindungan Kreator Dimulai dari Sini
Peluncuran Content Protection menandai titik balik penting dalam kebijakan hak cipta Meta. Setelah bertahun-tahun dituding abai terhadap pencurian konten, perusahaan kini menunjukkan komitmen nyata meski masih dalam skala terbatas.
Bagi kreator yang memenuhi syarat, fitur ini adalah alat ampuh untuk merebut kembali kendali atas karyanya. Namun, agar benar-benar efektif, Meta harus:
- Memperluas akses ke semua kreator, bukan hanya yang sudah besar
- Integrasikan fitur ke Instagram secara penuh
- Tambahkan mekanisme disinsentif bagi pelaku repost berulang
Sebab, melindungi kreator bukan hanya soal teknologi tapi juga soal keadilan, penghargaan, dan keberlanjutan ekosistem kreatif.
Dan jika Meta serius ingin menjadi rumah bagi kreator global, langkah ini harus menjadi awal bukan akhir dari perang melawan konten curian.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |