Galaxy SmartTag Kini Terintegrasi dengan Turkish Airlines, Ini Cara Kerjanya!

Galaxy SmartTag Kini Terintegrasi dengan Turkish Airlines, Ini Cara Kerjanya!
Sumber :
  • gsmarena

Gadget – Bayangkan: Anda tiba di bandara tujuan, tapi koper tak kunjung muncul di carousel. Jantung berdebar, pikiran panik apakah tertinggal? Salah kirim? Atau hilang selamanya?

Kini, Samsung mengubah skenario stres itu menjadi sesuatu yang bisa dikendalikan. Melalui kolaborasi inovatif dengan Turkish Airlines, perusahaan teknologi Korea Selatan itu resmi meluncurkan Smart Tagged Baggage Service layanan pertama di dunia yang mengintegrasikan Galaxy SmartTag langsung ke sistem manajemen bagasi maskapai penerbangan.

Pengumuman ini dirilis melalui Samsung Newsroom pada akhir Oktober 2025 dan menandai langkah strategis Samsung memperluas ekosistem SmartThings ke dunia perjalanan global. Bukan lagi sekadar alat pencari kunci atau dompet Galaxy SmartTag kini menjadi penjaga koper Anda di langit.

Artikel ini mengupas tuntas cara kerja layanan baru ini, teknologi di baliknya, manfaat bagi penumpang, serta rencana ekspansi global Samsung termasuk harapan agar layanan ini segera hadir di Indonesia.

Bagaimana Smart Tagged Baggage Service Bekerja?

Prosesnya sederhana, namun revolusioner:

  • Sebelum check-in, penumpang menaruh Galaxy SmartTag (atau SmartTag+) ke dalam koper.
  • Saat bagasi diserahkan, tidak ada perubahan prosedur koper tetap diproses seperti biasa.
  • Jika terjadi keterlambatan atau kehilangan, penumpang cukup membuka aplikasi SmartThings Find di ponsel Galaxy-nya.
  • Aplikasi akan menampilkan lokasi terakhir koper berdasarkan jaringan perangkat Samsung di sekitarnya.
  • Pengguna lalu mengirim tautan lokasi real-time saat mengajukan laporan ke Turkish Airlines.
  • Tim bagasi maskapai langsung menerima koordinat tersebut dan bisa memulai pencarian secara presisi bukan lagi menebak-nebak.

Hasilnya? Waktu pencarian berkurang drastis, stres penumpang menurun, dan kepercayaan terhadap layanan maskapai meningkat.

Fitur Baru: Unggah Foto Koper untuk Identifikasi Cepat

Samsung tidak berhenti di pelacakan lokasi. Mereka juga memperkenalkan fitur “Change Device Image” di aplikasi SmartThings Find.

Dengan fitur ini, penumpang bisa:

  • Mengunggah foto asli koper mereka (warna, stiker, goresan, atau ciri khas lainnya)
  • Menetapkannya sebagai ikon perangkat Galaxy SmartTag di aplikasi

Saat melapor ke Turkish Airlines, foto koper tersebut ikut dikirim bersama tautan lokasi. Ini memudahkan petugas bandara mengenali bagasi yang mungkin terselip di antara ratusan koper serupa terutama di terminal sibuk seperti Istanbul Airport.

Fitur ini menjawab keluhan klasik: “Koper saya ungu dengan stiker doraemon tapi semua koper ungu terlihat sama!”

Teknologi Inti: BLE + UWB + Jaringan 700 Juta Perangkat Galaxy

Galaxy SmartTag bukan perangkat pelacakan biasa. Ia memanfaatkan dua teknologi utama:

  • Bluetooth Low Energy (BLE): untuk pelacakan jarak dekat
  • Ultra-Wideband (UWB): pada SmartTag+ dan SmartTag 2, memungkinkan penentuan arah dan jarak hingga presisi sentimeter

Namun, keunggulan terbesar terletak pada jaringan SmartThings Find yang terhubung ke lebih dari 700 juta perangkat Galaxy di seluruh dunia.

Artinya, selama ada pengguna Samsung di sekitar koper Anda, perangkat mereka dapat secara anonim membantu mengirimkan lokasi SmartTag ke cloud Samsung. Data ini kemudian bisa diakses oleh pemilik atau, dalam kasus ini, oleh Turkish Airlines melalui izin pengguna.

Ini adalah kekuatan crowdsourced tracking yang tidak dimiliki pelacak konvensional.

Mengapa Turkish Airlines Jadi Mitra Pertama?

Turkish Airlines dipilih bukan tanpa alasan. Maskapai nasional Turki ini:

  • Beroperasi di lebih dari 300 destinasi global
  • Memiliki hub utama di Istanbul, salah satu bandara tersibuk di Eropa
  • Telah berinvestasi besar dalam digitalisasi layanan penumpang

Kolaborasi ini juga sejalan dengan visi Turkish Airlines menjadi maskapai paling inovatif di Timur Tengah dan Eropa, sementara Samsung ingin memperkuat posisi Galaxy SmartTag sebagai standar de facto untuk pelacakan pribadi.

Rencana Ekspansi: Menuju Sistem Bagasi Global

Samsung menegaskan bahwa integrasi dengan Turkish Airlines baru awal dari strategi jangka panjang. Pihak perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah maskapai internasional lainnya untuk menerapkan sistem serupa.

Dalam jangka menengah, kita bisa mengharapkan layanan ini hadir di:

  • Maskapai Eropa (Lufthansa, Air France)
  • Maskapai Timur Tengah (Emirates, Qatar Airways)
  • Maskapai Asia (Singapore Airlines, Garuda Indonesia?)

Memang, beberapa bandara canggih seperti Changi (Singapura) atau Incheon (Korea Selatan) sudah memiliki sistem pelacakan RFID internal. Namun, integrasi langsung dengan perangkat pribadi pengguna memberikan lapisan transparansi dan kontrol yang belum pernah ada sebelumnya.

Apakah Ini Berlaku untuk Semua Galaxy SmartTag?

Ya dengan sedikit perbedaan:

  • Galaxy SmartTag (generasi pertama): hanya menggunakan BLE
  • Galaxy SmartTag+ dan SmartTag 2: mendukung UWB untuk pelacakan arah presisi

Meski begitu, semua model kompatibel dengan Smart Tagged Baggage Service, karena inti sistem bergantung pada jaringan SmartThings Find, bukan hanya sensor internal.

Yang penting: pengguna harus memiliki akun Samsung dan SmartThings Find aktif di ponsel Galaxy-nya.

Tantangan dan Pertimbangan Privasi

Meski inovatif, integrasi ini menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan keamanan data. Samsung menjamin bahwa:

  • Lokasi hanya dibagikan dengan izin eksplisit pengguna
  • Data dikirim secara terenkripsi end-to-end
  • Turkish Airlines tidak menyimpan data lokasi setelah kasus bagasi selesai

Namun, pengguna tetap disarankan untuk melepas SmartTag setelah penerbangan jika tidak ingin perangkat terus memancarkan sinyal di luar kendali.

Harapan untuk Indonesia: Kapan Giliran Garuda atau Citilink?

Artikel asli mengakhiri dengan harapan: “Semoga saja hadir juga di Indonesia ya!”

Dan ini bukan harapan kosong. Dengan:

  • Jumlah pengguna Galaxy yang besar di Indonesia
  • Kebutuhan mendesak akan peningkatan layanan bagasi di bandara seperti Soekarno-Hatta dan Juanda
  • Potensi kolaborasi dengan Garuda Indonesia atau maskapai LCC seperti Citilink

Kemungkinan ekspansi ke Asia Tenggara cukup realistis terutama jika pilot project dengan Turkish Airlines sukses mengurangi tingkat kehilangan bagasi hingga 50% atau lebih.

Kesimpulan: Masa Depan Perjalanan Tanpa Kecemasan Bagasi

Samsung dan Turkish Airlines tidak hanya meluncurkan layanan mereka mengubah paradigma. Dulu, bagasi adalah “barang hitam” yang hilang kendali begitu diserahkan ke konter. Kini, Anda tetap punya mata di koper Anda, bahkan saat ia terbang ribuan kilometer jauhnya.

Galaxy SmartTag, yang awalnya dirancang untuk menemukan earbud yang jatuh di sofa, kini menjadi penjaga kepercayaan dalam perjalanan global. Dan ini hanyalah permulaan.

Dengan ekosistem SmartThings yang terus berkembang, bukan mustahil suatu hari nanti Anda bisa:

  • Mendapat notifikasi saat koper tiba di carousel
  • Melihat rute perjalanan bagasi secara visual
  • Bahkan mengunci koper secara digital via NFC

Satu hal pasti: perjalanan udara tidak pernah serumit ini tapi juga tidak pernah seaman ini.

Catatan Redaksi:

Layanan Smart Tagged Baggage Service saat ini hanya tersedia untuk penumpang Turkish Airlines yang menggunakan Galaxy SmartTag dan ponsel Samsung dengan SmartThings Find. Belum ada jadwal resmi peluncuran di Indonesia.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget