Jangan Tertipu Nama! Snapdragon 8 Gen 5 Ternyata Bukan Flagship, Ini Bedanya dengan Elite
- Qualcomm
Gadget – Qualcomm kembali memainkan strategi segmentasi yang provokatif dengan peluncuran dua varian Snapdragon 8 Gen 5: versi reguler dan Snapdragon 8 Elite Gen 5. Di permukaan, keduanya tampak serupa sama-sama mengusung arsitektur terbaru, branding premium, dan target pasar flagship. Namun, di balik kemiripan itu, tersembunyi jurang perbedaan performa yang signifikan.
Fakta ini memicu pertanyaan krusial: mana yang benar-benar layak disebut "flagship"? Apakah Snapdragon 8 Gen 5 reguler adalah chip kelas atas yang terjangkau, atau sekadar "sisa produksi" yang dikemas ulang dengan label mewah?
Artikel ini mengupas tuntas perbedaan teknis, strategi pemasaran Qualcomm, implikasi bagi konsumen, dan daftar perangkat yang menggunakan masing-masing chip dengan data benchmark, analisis frekuensi, hingga praktik industri semikonduktor yang jarang diungkap.
Strategi Pemasaran yang Bikin Bingung: Perbandingan Tak Sebanding
Qualcomm memicu kebingungan sejak awal peluncuran. Saat memperkenalkan Snapdragon 8 Gen 5 reguler, perusahaan justru membandingkannya dengan Snapdragon 8 Gen 3 chip yang sudah berusia dua generasi. Padahal, logika wajar mengharapkan perbandingan dengan Snapdragon 8 Gen 4 atau minimal Elite Gen 5.
Sementara itu, Snapdragon 8 Elite Gen 5 ditempatkan sebagai puncak piramida:
- +20% performa CPU
- +23% performa GPU
...dibanding Elite generasi sebelumnya.
Strategi ini berhasil mengaburkan ekspektasi konsumen. Banyak yang mengira Snapdragon 8 Gen 5 reguler adalah penerus langsung dari Gen 4, padahal posisinya jauh di bawah Elite Gen 5 dan mungkin bahkan tidak setara dengan Gen 4 penuh.
Perbedaan CPU: Bukan Hanya Angka, Tapi Lompatan Performa
Mari lihat spesifikasi teknis inti:
| Komponen | Snapdragon 8 Gen 5 (Reguler) | Snapdragon 8 Elite Gen 5 |
| Inti Prime (Performance) | 2x Cortex-X @ 3,8 GHz | 2x Cortex-X @ 4,61 GHz |
| Inti Efficiency | 6x Cortex-A @ 3,32 GHz | 6x Cortex-A @ 3,63 GHz |
Perbedaan 810 MHz pada inti utama bukan angka kecil. Dalam beban kerja berat seperti rendering 3D, AI lokal, atau gaming 120 FPS selisih ini berdampak besar pada:
- Waktu respons aplikasi
- Kemampuan multitasking
- Daya tahan performa saat thermal throttling
Artinya, Elite Gen 5 bukan hanya "lebih cepat" ia beroperasi di kelas performa yang berbeda.
GPU: Sama Nama, Beda Jiwa
Kedua chip menggunakan GPU dengan label Adreno 840 tapi di sinilah penipuan branding paling mencolok terjadi.
Fakta dari Hasil Benchmark:
- Snapdragon 8 Gen 5 (Reguler): GPU berjalan di 384 MHz (misal di Moto X70 Ultra)
- Snapdragon 8 Elite Gen 5: GPU mencapai 768 MHz sebagai boost frequency (misal di Realme GT 8 Pro)
Frekuensi GPU hampir dua kali lipat! Ini menjelaskan mengapa skor Geekbench OpenCL atau GFXBench menunjukkan selisih hingga 80–100% dalam rendering grafis.
Lebih dalam lagi, analisis teknis mengungkap:
- Elite Gen 5 menggunakan GPU internal dengan kode Adreno 829, dilengkapi 18MB High Performance Memory (HPM) untuk bandwidth tinggi dan latensi rendah.
- Versi reguler menggunakan Adreno 840 standar tanpa HPM, sehingga lebih rentan bottleneck saat memproses tekstur resolusi tinggi.
Jadi, meski namanya sama, keduanya adalah GPU yang berbeda dalam arsitektur dan kemampuan.
Praktik Industri: "Binning" yang Tak Pernah Dikatakan Terbuka
Apa yang dilakukan Qualcomm sebenarnya adalah praktik umum di industri semikonduktor yang disebut “binning”.
Binning adalah proses menguji chip hasil produksi massal, lalu:
- Yang mencapai frekuensi & daya tertinggi → dijual sebagai Elite
- Yang stabil di frekuensi lebih rendah → dijual sebagai versi reguler
Ini efisien secara biaya tidak ada chip yang terbuang. Tapi bagi konsumen, risikonya adalah tertipu oleh branding yang terdengar setara.
Qualcomm tidak akan pernah mengatakan, "Ini adalah chip gagal Elite." Sebaliknya, mereka menyebutnya "Snapdragon 8 Gen 5" seolah-olah ini adalah varian standar dari generasi terbaru.
Dampak bagi Konsumen: Harga vs Performa Nyata
Perangkat yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 5 reguler diprediksi meliputi:
- Motorola Moto X70 Ultra
- OnePlus Ace 6T
- iQOO, Honor, Meizu, vivo (varian menengah-atas)
Sementara Elite Gen 5 akan muncul di:
- Flagship premium seperti Realme GT 8 Pro, Xiaomi 15 Ultra, atau Samsung Galaxy S26 (jika dipilih)
Bagi pengguna biasa, perbedaan mungkin tidak terasa dalam aktivitas sehari-hari seperti:
- Media sosial
- Streaming video
- Navigasi
Tapi bagi gamer, kreator konten, atau pengguna yang mengandalkan AI lokal, Elite Gen 5 jelas unggul:
- Frame rate lebih stabil
- Waktu render lebih cepat
- Suhu lebih terkendali berkat efisiensi arsitektur
Kesimpulan: Elite adalah Flagship Sejati, Reguler adalah “Flagship Light”
Pada akhirnya, Snapdragon 8 Elite Gen 5 adalah satu-satunya chip yang layak menyandang status “flagship tanpa kompromi”. Ia menawarkan performa puncak, teknologi terdepan, dan pengalaman premium yang diharapkan dari perangkat kelas atas.
Sementara Snapdragon 8 Gen 5 versi reguler adalah solusi cerdas bagi produsen yang ingin menawarkan harga lebih terjangkau tanpa sepenuhnya meninggalkan branding flagship. Tapi konsumen harus sadar: ini bukan flagship sejati ini adalah flagship dengan kompromi.
Saran untuk Konsumen:
- Jika Anda mencari performa maksimal → pastikan perangkat menggunakan “Elite”
- Jika anggaran terbatas → versi reguler tetap mumpuni, asal tidak dibandingkan dengan Elite
- Selalu cek benchmark GPU dan CPU, bukan hanya nama chipset
Di era di mana satu embel-embel bisa menentukan nilai jual, kecermatan membaca spesifikasi teknis jauh lebih penting daripada percaya pada iklan.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |