Exynos 2600 Tidak Dipakai Global? Galaxy S26 Ternyata Punya Strategi Baru

Exynos 2600 Tidak Dipakai Global
Sumber :
  • samsung

Meski begitu, Samsung tampaknya tidak tinggal diam. Exynos 2600 digambarkan membawa sejumlah inovasi baru, salah satunya struktur termal bernama Heat Pass Block. Teknologi ini diklaim dapat menurunkan temperatur chipset hingga 30 persen, sebuah peningkatan yang cukup mencolok jika benar terbukti di penggunaan nyata. Selain itu, Samsung juga terus memanfaatkan Fan-Out Wafer Level Packaging (FOWLP), teknik yang membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi panas.

Menariknya, tingkat produksi untuk proses Gate-All-Around (GAA) 2nm Samsung disebut telah meningkat menjadi kurang lebih 50 persen. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya, meski belum sepenuhnya ideal untuk peluncuran global dalam skala besar.

Di balik tantangan teknis, Samsung juga harus mempertimbangkan aspek bisnis. Perusahaan dilaporkan terikat kontrak multi-tahun dengan Qualcomm, yang mewajibkan sekitar 75 persen pengiriman ponsel flagship seri Galaxy S menggunakan chipset Snapdragon. Jika Samsung terlalu agresif memaksakan ekspansi Exynos secara global, langkah tersebut bisa memicu penalti besar. Konsekuensinya, keputusan mempertahankan Snapdragon sebagai chipset utama untuk sebagian besar pasar dinilai lebih aman secara komersial.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, konsumen di Korea Selatan tampaknya akan menjadi yang pertama merasakan kemampuan Exynos 2600. Sementara itu, pengguna di seluruh dunia dapat bernapas lega karena Samsung tetap menghadirkan Snapdragon untuk memastikan pengalaman yang lebih stabil. Meskipun kondisi ini masih bisa berubah hingga peluncuran resmi, strategi ini menunjukkan bahwa Samsung memilih langkah hati-hati sambil terus memperbaiki dan membangun kembali reputasi Exynos.

Pada akhirnya, apakah Exynos 2600 dapat menjadi titik balik atau sekadar penerus yang kembali dihadapkan pada kritik, semuanya baru akan terjawab setelah perangkat resmi meluncur. Namun, strategi yang lebih selektif ini bisa menjadi langkah yang tepat untuk membangun kepercayaan konsumen secara bertahap, sekaligus memberikan ruang bagi Samsung untuk menyempurnakan teknologi chipset 2nm yang sangat kompetitif.