Cuma Rp300 Ribuan? Xiaomi Tag Siap Gempur AirTag dan Galaxy SmartTag!
- Gizmochina
- Dilacak melalui jutaan perangkat Android di sekitar
- Mengirim lokasi terakhir meski baterai habis atau offline
- Menampilkan lokasi di peta Google melalui aplikasi Find My Device
2. Ultra-Wideband (UWB) untuk Pelacakan Presisi
Jika Xiaomi ingin benar-benar bersaing, mereka harus menyertakan chip UWB teknologi yang memungkinkan pelacakan arah dan jarak secara real-time dengan akurasi hingga sentimeter. Samsung sudah melakukannya di SmartTag+, dan pengguna mengharapkan hal serupa dari Xiaomi.
3. Desain Ringkas, Tahan Air, dan Baterai Tahan Lama
Diperkirakan Xiaomi Tag akan hadir dalam bentuk cakram tipis (seperti koin), dengan bobot di bawah 15 gram. Baterai CR2032 standar diprediksi mampu bertahan hingga 12 bulan, dan mungkin dilengkapi sertifikasi IP67 untuk ketahanan debu dan air.
4. Integrasi dengan Ekosistem Xiaomi
Sebagai bagian dari strategi “Xiaomi Everything”, tracker ini kemungkinan besar akan:
- Terhubung otomatis dengan smartphone Xiaomi
- Muncul di aplikasi Mi Home atau Xiaomi Wear
- Bisa dikendalikan via suara melalui asisten AI Xiaomi
Harga: Akankah Xiaomi Tag Lebih Murah dari Kompetitor?
Saat ini, Samsung Galaxy SmartTag 2 dijual di Indonesia mulai Rp400 ribuan. Apple AirTag dihargai sekitar Rp450–500 ribu per unit.
Mengingat strategi harga agresif Xiaomi yang kerap menawarkan spesifikasi setara dengan harga 20–40% lebih rendah banyak yang memprediksi Xiaomi Tag akan dibanderol sekitar Rp299.000 hingga Rp349.000.
Jika prediksi ini benar, Xiaomi tidak hanya menawarkan produk murah, tapi juga nilai terbaik terutama jika mereka menyertakan UWB dan integrasi penuh dengan Google Find My Device.
Tanggal Rilis: Bersamaan dengan Xiaomi 17 Ultra pada 26 Desember 2025
Menurut bocoran dari sumber dalam, Xiaomi berencana meluncurkan Xiaomi Tag secara global pada 26 Desember 2025 di Tiongkok, bersama rangkaian produk baru:
- Xiaomi 17 Ultra (flagship utama)
- Xiaomi Watch 5 (smartwatch generasi terbaru)
- Xiaomi Buds 6 (earbuds flagship)
Peluncuran bersama ini memungkinkan Xiaomi mempromosikan ekosistem terpadu, di mana setiap perangkat saling terhubung dari ponsel hingga aksesori pelacak.
Versi global (termasuk Indonesia) kemungkinan menyusul pada kuartal pertama 2026.
Tantangan yang Harus Dijawab Xiaomi
Meski prospeknya cerah, Xiaomi Tag menghadapi beberapa tantangan:
Ketergantungan pada Adopsi Google Find My Device
Jaringan ini masih baru, dan jumlah perangkat Android yang mendukung real-time crowd-sourced tracking belum sebesar jaringan Apple.