Realme Pad 3 Siap Rilis, RAM 8GB dan 5G Jadi Andalan di Kelas Tablet Menengah
- Realme
Realme kembali menyiapkan langkah baru di pasar tablet melalui kehadiran Realme Pad 3. Perangkat ini dijadwalkan meluncur pada Desember 2025 atau bergeser ke awal 2026, menyasar pengguna yang membutuhkan tablet dengan performa stabil dan konektivitas modern.
Informasi awal menyebutkan bahwa Realme Pad 3 akan membawa RAM 8GB, angka yang tergolong besar di kelas tablet menengah. Selain itu, Realme juga menyiapkan opsi jaringan 5G, menjadikannya relevan untuk kebutuhan belajar, kerja jarak jauh, hingga hiburan tanpa bergantung pada WiFi.
Spesifikasi Awal dan Varian Realme Pad 3
Bocoran dari tipster Abhishek Yadav menyebutkan Realme Pad 3 akan tersedia dalam dua varian utama, yakni versi 5G dan WiFi only. Perbedaan kedua model ini hanya terletak pada dukungan jaringan, sementara spesifikasi inti lainnya dibuat sama.
Tablet ini dibekali RAM 8GB dengan dua pilihan penyimpanan internal, yaitu 128GB dan 256GB. Kapasitas tersebut dinilai cukup untuk menyimpan aplikasi produktivitas, dokumen, hingga konten hiburan seperti video dan gim ringan.
Dari sisi desain, Realme Pad 3 disebut akan mengusung bodi metal dengan bingkai tipis dan bentuk yang ramping. Pilihan warna Space Grey dan Champagne Gold dipertahankan untuk memberi kesan profesional sekaligus modern. Meski belum ada gambar resmi, pendekatan desain ini diyakini masih sejalan dengan karakter tablet Realme generasi sebelumnya.
Target Pasar dan Peta Persaingan Tablet
Realme Pad 3 diarahkan untuk pelajar, mahasiswa, pekerja remote, serta pengguna rumahan yang membutuhkan tablet serbaguna. Kehadiran RAM besar dan opsi 5G menjadi nilai penting bagi pengguna yang sering berpindah lokasi dan membutuhkan koneksi stabil.
Dari sisi harga, tablet ini diperkirakan berada di rentang Rp3 juta hingga Rp5 juta. Dengan banderol tersebut, Realme Pad 3 akan bersaing langsung dengan sejumlah tablet populer seperti Samsung Galaxy Tab A9+, Xiaomi Pad 6 Lite, dan Lenovo Tab P11.
Strategi menghadirkan dua varian konektivitas dinilai cukup realistis. Pengguna yang mengandalkan WiFi bisa memilih versi standar, sementara mereka yang membutuhkan fleksibilitas jaringan dapat beralih ke varian 5G tanpa harus mengorbankan performa.