RAM 12 GB Hilang? Tren HP Android 2026: RAM 4 GB Jadi Andalan Lagi!
- eraspace
Gadget – Bayangkan membeli ponsel Android baru tahun depan tapi RAM-nya hanya 4 GB. Bagi banyak konsumen yang terbiasa dengan spesifikasi gahar seperti 8 GB atau 12 GB RAM di segmen menengah, skenario ini terdengar seperti kemunduran. Namun, menurut laporan terbaru dari firma riset TrendForce, itulah realitas yang akan dihadapi pasar smartphone global pada 2026.
Dorongan spesifikasi tinggi selama lima tahun terakhir dengan RAM besar sebagai pembeda utama antara ponsel murah dan premium kini terancam oleh lonjakan harga memori global, khususnya Dynamic Random Access Memory (DRAM). Akibatnya, produsen ponsel menghadapi dilema: naikkan harga atau turunkan spesifikasi.
Dan untuk segmen yang paling sensitif terhadap harga ponsel kelas menengah dan entry-level pilihan jatuh pada pemangkasan RAM. Artinya, RAM 12 GB yang kini jadi standar di HP menengah bisa menghilang, sementara RAM 4 GB yang sempat dianggap “zaman dulu” akan kembali populer.
Artikel ini mengupas tuntas penyebab krisis memori, dampaknya pada industri smartphone dan laptop, serta apa yang perlu dipersiapkan konsumen di 2026.
Akar Masalah: Harga DRAM Melejit, BoM Perangkat Melonjak
Inti dari perubahan ini terletak pada komponen tersembunyi yang jarang dibahas konsumen: DRAM. Sebagai memori utama yang menyimpan data sementara saat ponsel beroperasi, DRAM adalah bagian krusial dari setiap perangkat elektronik modern.
Menurut TrendForce, harga DRAM diproyeksikan naik tajam sejak awal 2026 akibat:
- Ketidakseimbangan pasokan dan permintaan global
- Krisis rantai pasok berkepanjangan
- Investasi terbatas di sektor manufaktur memori pascapandemi
Kenaikan ini langsung berdampak pada Bill of Materials (BoM) struktur biaya produksi perangkat. Saat harga DRAM melonjak, biaya produksi satu unit ponsel bisa naik hingga 15–20%, terutama di model yang mengandalkan RAM besar.
Dilema Produsen: Naikkan Harga atau Turunkan Spesifikasi?
Faced with rising costs, manufacturers have two strategic options:
- Menjaga spesifikasi, tapi naikkan harga jual → risiko kehilangan daya saing
- Turunkan spesifikasi, pertahankan harga → risiko keluhan konsumen
Untuk segmen premium seperti iPhone atau flagship Samsung, opsi pertama lebih mungkin diambil karena basis pelanggan mereka kurang sensitif harga. Namun, untuk produsen Android di segmen menengah dan bawah seperti Xiaomi, Realme, Infinix, atau Samsung seri A opsi kedua jauh lebih realistis.
“Segmen ponsel murah dan menengah akan menjadi yang paling terdampak,” tulis TrendForce. “Produsen kemungkinan akan menstandarkan RAM di level minimum yang masih dapat diterima pasar.”
Itu berarti:
- HP kelas menengah 2026: RAM 12 GB → turun ke 6–8 GB
- HP entry-level 2026: RAM 6 GB → kembali ke 4 GB
- RAM 4 GB: “Zaman Dulu” yang Kembali Relevan
Bagi pengguna yang terbiasa membuka 20 tab Chrome, bermain Genshin Impact, dan multitasking berat, RAM 4 GB terdengar tidak memadai. Tapi perlu diingat: efisiensi perangkat bukan hanya soal kapasitas RAM tapi juga optimasi sistem operasi.
Android 15 dan 16 (yang akan mendominasi 2026) dirancang lebih hemat memori, berkat:
- Manajemen latar belakang yang ketat
- Fitur “Memory Saver” bawaan
- Aplikasi sistem yang lebih ringan
Selain itu, chipset modern seperti Snapdragon 4 Gen 3 atau Dimensity 7000 series jauh lebih efisien daripada generasi 2020. Artinya, RAM 4 GB di 2026 bisa memberikan pengalaman setara RAM 6 GB di 2023.
Namun, batasnya tetap ada: multitasking berat, editing video, atau gaming high-end akan tetap kesulitan di perangkat RAM 4 GB.
Dampak Tak Hanya di Ponsel Laptop Juga Terkena
Krisis memori ini tidak eksklusif untuk smartphone. Industri laptop konsumen juga menghadapi tekanan serupa.
- Ultrabook premium (dengan RAM tersolder) → harga naik signifikan, karena tidak bisa dikurangi kapasitasnya
- Laptop kelas bawah → mungkin masih pakai stok lama hingga Q1 2026, tapi mulai Q2 2026 dipastikan mengalami kenaikan harga atau penurunan RAM
Bagi pelajar atau pekerja remote yang mengandalkan laptop murah, ini bisa berarti konfigurasi dasar kembali ke 8 GB (atau bahkan 4 GB) RAM, dengan opsi upgrade terbatas.
Merek Premium Juga Tidak Kebal
Meski Apple dan Samsung flagship mungkin tetap pakai RAM 8–12 GB, mereka tidak sepenuhnya kebal. TrendForce mencatat bahwa bahkan Apple yang memiliki daya tawar tinggi akan menyerap sebagian kenaikan biaya, yang bisa berujung pada:
- Harga iPhone yang lebih tinggi
- Pengurangan fitur lain (misal: pengisian nirkabel, sensor tambahan)
Namun, dampaknya jauh lebih terasa di merek Android menengah, yang selama ini menjadikan RAM besar sebagai senjata pemasaran utama. Tanpa RAM 12 GB, mereka harus mencari nilai jual baru seperti kamera, baterai, atau desain.
Apa Arti Ini Bagi Konsumen?
Bagi Anda yang berencana membeli HP baru di 2026, inilah yang perlu dipertimbangkan:
1. Jangan Tunggu RAM Besar di Harga Murah
Jika Anda menginginkan RAM 12 GB, siapkan anggaran lebih atau beli sebelum akhir 2025 saat stok lama masih tersedia.
2. Fokus pada Efisiensi, Bukan Hanya Angka RAM
Periksa chipset, versi Android, dan optimasi vendor. HP dengan RAM 6 GB tapi chipset efisien bisa lebih cepat daripada RAM 8 GB dengan chipset lawas.
3. Pertimbangkan HP Bekas atau Refurbished
Di masa transisi, pasar sekunder mungkin menjadi sumber terbaik untuk spesifikasi tinggi dengan harga wajar.
Kesimpulan: Era “Spesifikasi Mewah” untuk Semua Orang Berakhir?
Selama bertahun-tahun, konsumen menikmati demokratisasi spesifikasi tinggi: RAM 8 GB di HP Rp2 jutaan, layar 120 Hz di entry-level, dan fast charging di semua segmen. Tapi tren ini mungkin mengalami jeda pada 2026 akibat tekanan eksternal yang tak terkendali.
RAM 4 GB kembali bukan karena teknologi mundur tapi karena realitas ekonomi global. Dan dalam jangka pendek, harga terjangkau lebih penting daripada angka RAM yang besar.
Bagi industri, ini adalah ujian: bisakah mereka tetap menawarkan pengalaman hebat tanpa mengandalkan spesifikasi berlebihan?
Bagi konsumen, ini adalah panggilan untuk lebih cerdas dalam memilih perangkat bukan hanya melihat RAM, tapi memahami keseluruhan ekosistem perangkat tersebut.
Satu hal pasti: 2026 akan menjadi tahun di mana “cukup” lebih berharga daripada “berlebihan.”
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |