Samsung Tegaskan SSD SATA Masih Aman, Ini Fakta Penting di Balik Isu Penghentian Produksi
- Istimewa
Samsung akhirnya angkat bicara terkait isu yang menyebutkan perusahaan akan menghentikan produksi SSD berbasis antarmuka SATA. Kabar ini sempat menimbulkan keresahan di kalangan pengguna PC, terutama mereka yang masih mengandalkan SSD SATA untuk meningkatkan performa perangkat lama.
Dalam pernyataan resminya, Samsung menegaskan bahwa rumor tersebut tidak benar. Perusahaan menyatakan tidak ada rencana menghentikan produksi SSD SATA maupun lini SSD konsumen lainnya. Klarifikasi ini sekaligus menjawab kekhawatiran soal potensi kelangkaan produk dan lonjakan harga di pasar.
Asal Usul Isu Penghentian SSD SATA
Rumor bermula dari laporan kanal YouTube Moore’s Law Is Dead yang mengklaim Samsung akan menghentikan lini SSD SATA dalam waktu dekat. Klaim tersebut kemudian dikaitkan dengan keputusan Micron yang menarik diri dari bisnis SSD konsumen, sehingga memicu spekulasi bahwa produsen besar lain akan melakukan langkah serupa.
Akibatnya, berbagai forum teknologi dan media sosial dipenuhi pertanyaan mengenai masa depan SSD SATA. Banyak pengguna khawatir opsi upgrade murah untuk PC lama akan menghilang, sementara harga SSD berpotensi naik akibat berkurangnya pasokan.
Mengapa SSD SATA Masih Dibutuhkan di 2025
Meski SSD NVMe terus berkembang dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi, SSD SATA tetap memiliki tempat tersendiri di pasar penyimpanan. Kompatibilitasnya dengan perangkat lama menjadi alasan utama mengapa produk ini masih dicari. Laptop dan desktop keluaran 2010 hingga 2020 umumnya masih mengandalkan antarmuka SATA, sehingga penggantian HDD ke SSD SATA menjadi solusi praktis tanpa perlu mengganti perangkat.
Dari sisi harga, SSD SATA juga lebih ramah di kantong. Di pasar Indonesia, kapasitas 1TB masih berada di kisaran yang lebih terjangkau dibandingkan SSD NVMe. Hal ini membuat SSD SATA tetap menjadi pilihan bagi pelajar, pelaku UMKM, serta pengguna rumahan yang fokus pada efisiensi biaya.
Untuk kebutuhan harian, performa SSD SATA juga masih mencukupi. Kecepatan baca tulis di kisaran 500 MB per detik sudah memadai untuk aktivitas seperti browsing, pengolahan dokumen, streaming video, hingga penyimpanan data dan cadangan.