Kenapa Capcom Batalkan Ide Open World di Resident Evil: Requiem? Ini Alasannya!
- Capcom
Keputusan untuk menjauh dari konsep action shooter modern dan kembali ke formula klasik Resident Evil disambut hangat oleh komunitas penggemar. Para pemain merasa bahwa fokus pada cerita tunggal dan atmosfer horor yang mencekam adalah kekuatan utama dari seri ini.
Resident Evil: Requiem dirancang sebagai pengalaman single-player murni, dengan penekanan pada narasi yang kuat dan interaksi emosional antara karakter-karakternya. Setting urban menjadi salah satu elemen penting dalam penciptaan atmosfer baru ini.
Setting Baru: Raccoon City Kembali Menjadi Pusat Aksi
Berbeda dari game-game sebelumnya yang berlatar pedesaan atau tempat terpencil seperti Resident Evil 7: Biohazard atau Village, Requiem akan mengambil setting utama di kawasan perkotaan. Kota besar seperti Raccoon City dipilih untuk memberikan penyegaran visual dan atmosfer yang lebih segar.
Art Director Tomonori Takano menjelaskan bahwa pendekatan ini diambil untuk memberikan perspektif baru dalam genre horor. "Sebagian besar game sebelumnya berlatar di tempat terpencil dan penuh elemen alam," ujarnya. "Kali ini kami ingin menyoroti suasana kota dan drama modern, termasuk kembalinya Raccoon City."
Pilihan setting ini dipercaya akan menciptakan dinamika baru dalam gameplay horor. Kota besar menawarkan lebih banyak ruang untuk eksplorasi yang mencekam, serta potensi interaksi dengan NPC atau situasi sosial yang lebih kompleks dibanding desa-desa terpencil.