Kenapa Capcom Batalkan Ide Open World di Resident Evil: Requiem? Ini Alasannya!
- Capcom
Gadget – Resident Evil: Requiem, judul terbaru dari seri legendaris Resident Evil, sempat menarik perhatian karena rumor soal eksperimen Capcom dengan konsep dunia terbuka (open world ) dan fitur online. Namun, melalui pengumuman resmi dan video developer diary, Capcom mengungkap bahwa semua ide tersebut akhirnya dibatalkan demi menjaga esensi utama seri ini—horor yang mendebarkan dan gameplay bertumpu pada cerita tunggal.
Keputusan ini disambut positif oleh para penggemar lama, yang merasa bahwa pendekatan baru tersebut mungkin akan melemahkan identitas inti dari Resident Evil sebagai franchise horor ikonik.
Eksperimen Gagal: Dunia Terbuka dan Elemen Online Tidak Sesuai Harapan
Dalam tahap awal pengembangan, tim di balik Resident Evil: Requiem benar-benar mencoba berbagai sistem gameplay ambisius, termasuk format dunia terbuka serta integrasi fitur online. Produser Masachika Kawata mengungkapkan bahwa meskipun idenya menarik di atas kertas, hasil prototipe tidak sesuai harapan.
Sutradara Requiem, Koshi Nakanishi, juga menegaskan bahwa mereka sempat mencoba ide versi online dari Resident Evil. "Kami benar-benar mencoba ide tersebut," katanya. "Namun, setelah banyak pertimbangan, kami menyadari bahwa itu bukanlah pengalaman yang dicari oleh para penggemar."
Setelah pembatalan konsep tersebut, Capcom memutuskan untuk kembali ke papan gambar dan menyusun ulang game ini sepenuhnya. Hasilnya adalah Resident Evil: Requiem seperti yang kita lihat sekarang—sebuah game horor single-player offline yang lebih intim dan tanpa gangguan elemen sosial atau dunia terbuka yang luas.
Fokus Kembali ke Esensi Utama: Atmosfer Horor yang Mendebarkan
Keputusan untuk menjauh dari konsep action shooter modern dan kembali ke formula klasik Resident Evil disambut hangat oleh komunitas penggemar. Para pemain merasa bahwa fokus pada cerita tunggal dan atmosfer horor yang mencekam adalah kekuatan utama dari seri ini.
Resident Evil: Requiem dirancang sebagai pengalaman single-player murni, dengan penekanan pada narasi yang kuat dan interaksi emosional antara karakter-karakternya. Setting urban menjadi salah satu elemen penting dalam penciptaan atmosfer baru ini.
Setting Baru: Raccoon City Kembali Menjadi Pusat Aksi
Berbeda dari game-game sebelumnya yang berlatar pedesaan atau tempat terpencil seperti Resident Evil 7: Biohazard atau Village, Requiem akan mengambil setting utama di kawasan perkotaan. Kota besar seperti Raccoon City dipilih untuk memberikan penyegaran visual dan atmosfer yang lebih segar.
Art Director Tomonori Takano menjelaskan bahwa pendekatan ini diambil untuk memberikan perspektif baru dalam genre horor. "Sebagian besar game sebelumnya berlatar di tempat terpencil dan penuh elemen alam," ujarnya. "Kali ini kami ingin menyoroti suasana kota dan drama modern, termasuk kembalinya Raccoon City."
Pilihan setting ini dipercaya akan menciptakan dinamika baru dalam gameplay horor. Kota besar menawarkan lebih banyak ruang untuk eksplorasi yang mencekam, serta potensi interaksi dengan NPC atau situasi sosial yang lebih kompleks dibanding desa-desa terpencil.
Leon S. Kennedy: Muncul atau Hilang Total?
Salah satu pertanyaan besar dari para penggemar adalah apakah Leon S. Kennedy, karakter ikonik dari seri ini, akan muncul di Requiem. Hingga saat ini, Capcom hanya mengumumkan satu karakter utama, yaitu agen FBI bernama Grace Ashcroft. Keberadaan Leon masih diselimuti misteri.
Dalam presentasi Capcom Spotlight 2025, Nakanishi menyebut bahwa Leon akan menjadi "pasangan yang buruk untuk atmosfer horor". Namun, ia tidak secara eksplisit menyatakan bahwa Leon tidak akan tampil. Pernyataan ini justru memicu spekulasi bahwa Leon bisa saja muncul dalam bagian game yang lebih berfokus pada aksi.
Banyak fans percaya Capcom sengaja menyembunyikan bagian-bagian penuh aksi dari Requiem, dan Leon kemungkinan akan muncul dalam konteks tersebut. Mengingat reputasinya sebagai karakter action hero, sangat masuk akal jika Capcom menahan kejutan ini hingga waktu yang tepat.
Harapan Besar untuk Resident Evil: Requiem
Resident Evil: Requiem dijadwalkan rilis pada tahun 2026, dan dari segala informasi terbaru, tampaknya Capcom ingin memastikan game ini kembali memuaskan para penggemar lama. Fokus pada cerita tunggal, atmosfer horor kota, dan potensi kembalinya karakter klasik—semuanya mengarah pada satu tujuan: menghidupkan kembali esensi sejati dari Resident Evil.
Bagaimana menurut Anda? Apakah keputusan Capcom untuk menjauh dari konsep open world dan tetap setia pada genre horor adalah langkah yang tepat? Mari kita nantikan bersama rilisnya pada tahun depan!
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |