Usai Ledakan Sekolah, Prabowo Usul Batasi Game Online, PUBG Jadi Sasaran?

Usai Ledakan Sekolah, Prabowo Usul Batasi Game Online, PUBG Jadi Sasaran?
Sumber :
  • ksp.go.id

“Misalnya contoh, PUBG. Itu kan di situ, kita mungkin berpikirnya ada pembatasan-pembatasan ya,” ujar Prasetyo Hadi. “Di situ kan jenis-jenis senjata, juga mudah sekali untuk dipelajari, lebih berbahaya lagi.”

Presiden khawatir bahwa paparan berulang terhadap simulasi kekerasan dalam game bisa membuat anak muda menganggap tindakan destruktif sebagai hal biasa. “Secara psikologis, anak-anak yang bermain game online seperti PUBG dapat menganggap tindakan kekerasan sebagai hal yang biasa,” tambahnya.

Ini bukan kali pertama tokoh politik Indonesia mengaitkan game online dengan kekerasan. Namun, kali ini pernyataan datang langsung dari Presiden, menandakan kemungkinan munculnya kebijakan regulasi formal bukan sekadar imbauan.

Apa yang Dimaksud dengan “Membatasi”? Kemungkinan Kebijakan yang Akan Diambil

Istilah “membatasi” belum dijelaskan secara teknis, tetapi berdasarkan konteks, beberapa opsi kebijakan yang mungkin dipertimbangkan antara lain:

  • Pembatasan usia ketat melalui verifikasi identitas digital (KTP/e-KTP)
  • Pemblokiran sementara atau permanen terhadap game tertentu yang dianggap berisiko tinggi
  • Kolaborasi dengan platform distribusi seperti Google Play dan App Store untuk memperketat klasifikasi konten
  • Sosialisasi dampak psikologis game kekerasan melalui kurikulum sekolah
  • Pengawasan penggunaan gawai di lingkungan sekolah dan pembatasan akses internet tertentu

Namun, langkah ini akan menghadapi tantangan hukum dan teknis, terutama terkait kebebasan berekspresi dan privasi digital. Selain itu, efektivitas pembatasan game dalam mencegah kekerasan nyata masih diperdebatkan di kalangan akademisi.

Solusi Alternatif: Hidupkan Kembali Karang Taruna dan Pramuka

Menariknya, Prabowo tidak hanya fokus pada larangan ia juga menawarkan solusi afirmatif berbasis kegiatan sosial.

“Beliau juga tadi membahas bagaimana karang taruna harus aktif kembali, Pramuka harus aktif kembali,” kata Prasetyo.

Bagi Prabowo, penggantian waktu luang digital dengan aktivitas nyata di masyarakat adalah kunci membangun karakter. Program seperti Pramuka, ekstrakurikuler kepemudaan, dan kegiatan gotong royong diharapkan bisa:

  • Mengurangi ketergantungan pada gawai
  • Menumbuhkan empati dan tanggung jawab sosial
  • Memperkuat ikatan komunitas di tingkat lokal

Ini mencerminkan filosofi lama Prabowo: pembentukan mental melalui disiplin, kebersamaan, dan pengabdian.

Respons Publik dan Tantangan Regulasi

Pernyataan Prabowo langsung memicu pro-kontra di media sosial.