Xiaomi Siapkan OS Tanpa Google, Benarkah Akan Bernasib Buruk Seperti Huawei?

Xiaomi
Sumber :
  • Xiaomi

Pengalaman Huawei menunjukkan bahwa hal ini tidak mudah. Tanpa Google Play Store, YouTube, Maps, dan layanan lainnya, konsumen global—terutama di luar Tiongkok—cenderung ragu. Xiaomi tentu menyadari hal ini dan tampaknya sedang mencari solusi agar tetap kompetitif di luar pasar domestik.

Namun, jika langkah ini sukses, Xiaomi bisa membuka jalan bagi era baru smartphone asal Tiongkok yang benar-benar mandiri secara teknologi. Bagi konsumen Indonesia dan Asia Tenggara, ini bisa menjadi awal dari pilihan yang lebih beragam di masa depan.

Xiaomi Tidak Menyerah: Antisipasi Bukan Berarti Panik

Yang jelas, langkah Xiaomi menunjukkan satu hal penting: mereka tidak ingin lengah. Dengan ancaman geopolitik yang semakin sulit diprediksi, perusahaan teknologi memang perlu bergerak cepat dan strategis. Kolaborasi lintas merek, pengembangan OS baru, hingga chipset buatan sendiri menjadi bukti keseriusan Xiaomi untuk menghadapi masa depan.

Apakah mereka akan berhasil? Masih terlalu dini untuk memastikan. Tapi setidaknya, Xiaomi sudah memiliki rencana cadangan—dan itu jauh lebih baik daripada tidak siap sama sekali.


Xiaomi Siapkan Amunisi untuk Masa Depan

Dengan langkah berani mempersiapkan HyperOS tanpa Google, Xiaomi mencoba keluar dari bayang-bayang ketergantungan teknologi asing. Diperkuat oleh kolaborasi strategis dan pengembangan chipset mandiri, mereka tampak siap menghadapi skenario terburuk sekalipun. Meskipun jalan ke depan penuh tantangan, Xiaomi membuktikan bahwa adaptasi adalah kunci untuk tetap relevan di dunia teknologi yang terus berubah.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget