YouTube vs Facebook Pro: Mana yang Lebih Menjanjikan untuk Cuan Konten Kreator?

YouTube vs Facebook Pro
Sumber :
  • lifeworks

Namun, untuk mulai monetisasi di YouTube, ada syarat yang harus dipenuhi. Setidaknya, kamu harus memiliki 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir atau 10 juta views Shorts dalam 90 hari. Setelah itu, barulah kamu bisa mulai mendapatkan penghasilan dari iklan.

Menariknya, YouTube dikenal memiliki CPM (Cost per Mille) yang relatif tinggi. Untuk kreator Indonesia dengan 100.000 subscriber, penghasilan bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp50 juta per bulan, tergantung pada niche dan tingkat engagement.

Sementara itu, Facebook Pro hadir dengan skema yang tidak kalah menggiurkan. Sumber penghasilan utamanya berasal dari in-stream ads, Stars, Reels Bonus, dan kerja sama brand. Namun, syaratnya cukup ketat. Kreator harus memiliki 10.000 pengikut dan 600.000 menit tayang dalam 60 hari, dengan konten video berdurasi minimal 1 menit.

Beberapa kreator yang aktif membagikan Reels bahkan pernah mendapat bonus hingga Rp5 juta – Rp50 juta per bulan, meskipun ini sangat tergantung dari performa konten serta kebijakan bonus dari Meta yang bisa berubah sewaktu-waktu.


Jenis Konten dan Algoritma

Dari segi jenis konten, YouTube lebih fokus pada video panjang dan YouTube Shorts. Algoritma YouTube cenderung menghargai kualitas konten dan durasi tonton yang tinggi. Maka tak heran, niche seperti edukasi, tutorial, review produk, dan gaming cukup populer di platform ini.