6G Sudah di Depan Mata! Samsung-SK Telecom Serahkan Jaringan ke AI

6G Sudah di Depan Mata! Samsung-SK Telecom Serahkan Jaringan ke AI
Sumber :
  • expresscomputer

Gadget – Saat sebagian besar dunia masih berjuang untuk menikmati jaringan 5G yang stabil dan merata, dua raksasa teknologi Korea Selatan Samsung dan SK Telecom (SKT) sudah melompat jauh ke masa depan. Keduanya baru saja menandatangani kesepakatan strategis untuk mengembangkan teknologi 6G generasi berikutnya, dengan pendekatan revolusioner: menyerahkan kendali jaringan sepenuhnya kepada kecerdasan buatan (AI).

Bukan sekadar mengejar kecepatan teoretis yang lebih tinggi, kolaborasi ini bertujuan menciptakan jaringan nirkabel yang benar-benar cerdas mampu memahami, memprediksi, dan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan secara real-time. Hasilnya? Koneksi yang tak hanya cepat, tapi juga andal, efisien, dan tak terasa “terputus” bahkan di tengah keramaian stadion, gedung pencakar langit, atau kereta cepat.

Artikel ini mengupas strategi teknis di balik 6G berbasis AI, tiga pilar utama inovasi Samsung-SKT, peran AI-RAN Alliance, serta mengapa pendekatan ini bisa mengubah cara kita memahami “konektivitas” di masa depan.

Misi Baru 6G: Bukan Cuma Cepat, Tapi “Pintar”

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang fokus utamanya pada peningkatan bandwidth dan kecepatan puncak, 6G ingin menghadirkan pengalaman pengguna yang mulus tanpa gangguan meski dalam kondisi jaringan paling menantang.

Samsung dan SK Telecom menyadari bahwa menambah kecepatan saja tidak cukup jika jaringan tetap kaku dan tidak adaptif. Oleh karena itu, mereka mendesain arsitektur Radio Access Network (RAN) generasi baru yang digerakkan oleh AI, sehingga mampu:

  • Mendeteksi pola lalu lintas pengguna
  • Memperbaiki distorsi sinyal sebelum terjadi
  • Mengalokasikan sumber daya secara dinamis
  • Mengkoordinasikan antena dari lokasi berbeda sebagai satu sistem terpadu

Tujuannya sederhana namun ambisius: pengguna tak perlu tahu apakah mereka menggunakan 5G, 6G, atau bahkan 7G karena koneksi selalu “just works.”

Tiga Pilar Teknologi AI dalam Arsitektur 6G Samsung-SKT

Kolaborasi ini berfokus pada tiga inovasi utama yang akan menjadi tulang punggung jaringan 6G berbasis AI:

1. AI-Based Channel Estimation: Memperbaiki Sinyal Sebelum Gangguan Terjadi
Di lingkungan perkotaan padat, sinyal nirkabel memantul dari gedung, mobil, dan manusia menyebabkan distorsi yang dikenal sebagai multipath fading. Teknologi ini menggunakan model AI untuk memprediksi perilaku saluran komunikasi berdasarkan data historis dan kondisi real-time.

Alih-alih menunggu pengguna mengalami buffering atau lag, sistem secara proaktif menyesuaikan modulasi, daya pancar, dan rute transmisi agar kualitas tetap optimal. Ini seperti memiliki “navigator sinyal” yang selalu mencari jalur terbaik.

2. Distributed MIMO: Antena yang Bekerja sebagai Satu Tim
Teknologi MIMO (Multiple Input Multiple Output) selama ini terbatas pada antena dalam satu menara. Namun di 6G, Samsung dan SKT mengembangkan Distributed MIMO, di mana antena dari menara berbeda bahkan dari operator berbeda bisa berkolaborasi sebagai satu sistem koheren.

Hasilnya? Cakupan lebih luas, kapasitas lebih tinggi, dan sinyal lebih stabil, terutama di area dengan dead zone atau interferensi tinggi. Ini lompatan besar dari pendekatan “pulau terpisah” yang selama ini menjadi batasan jaringan seluler.

3. AI-Driven Scheduling and Routing: Prioritasi Cerdas Saat Jaringan Penuh
Saat ribuan orang menonton pertandingan di stadion, jaringan biasanya kewalahan. Di sinilah AI mengambil alih pengaturan lalu lintas data. Sistem akan:

  • Mengidentifikasi jenis lalu lintas (video, voice, IoT, gaming)
  • Memberi prioritas berdasarkan kebutuhan latensi dan bandwidth
  • Mengalihkan beban ke frekuensi atau sel terdekat yang kurang sibuk

Alih-alih semua pengguna mengalami throttling, AI memastikan pengalaman tetap optimal sesuai konteks penggunaan.

Peran Samsung dan SK Telecom: Sinergi Hardware, Jaringan, dan Data Nyata

Kolaborasi ini unik karena menggabungkan kekuatan komplementer kedua pihak:

  • Samsung Research membawa keahlian dalam desain chipset, antena, dan perangkat keras jaringan, termasuk pengalaman sebagai penyedia infrastruktur 5G untuk operator global seperti Verizon (AS), Airtel (India), dan O2 (Eropa).
  • SK Telecom, sebagai operator terkemuka di Korea Selatan, menyediakan lingkungan pengujian nyata jaringan hidup dengan jutaan pengguna, kondisi perkotaan ekstrem, dan infrastruktur digital terdepan di dunia.

Kombinasi ini memungkinkan prototipe 6G keluar dari laboratorium jauh lebih cepat dan diuji dalam skenario yang benar-benar mencerminkan kebutuhan masa depan.

AI-RAN Alliance: Menuju Standarisasi Global Jaringan Berbasis AI

Samsung dan SK Telecom bukan bekerja sendiri. Keduanya adalah anggota aktif dari AI-RAN Alliance, konsorsium global yang bertujuan mengintegrasikan AI secara native ke dalam arsitektur jaringan seluler.

Salah satu proposal utama mereka penggunaan AI untuk estimasi saluran (channel estimation) baru saja diterima sebagai work item resmi dalam forum standarisasi internasional. Ini berarti teknologi tersebut berpotensi menjadi bagian dari spesifikasi 6G global yang akan digunakan oleh seluruh industri.

Hasil penelitian awal telah dipresentasikan pada konferensi teknis bulan ini, menunjukkan peningkatan signifikan dalam efisiensi spektrum dan stabilitas koneksi dibanding metode konvensional.

Mengapa Ini Penting? Karena 6G Bukan Hanya Soal “Lebih Cepat”

Banyak orang mengira 6G hanya akan menawarkan kecepatan 100x lipat dari 5G. Tapi kenyataannya, tantangan terbesar bukan kecepatan melainkan konsistensi, latensi ultra-rendah, dan kemampuan beradaptasi.

Dengan AI sebagai otak jaringan, 6G bisa:

  • Mendukung aplikasi real-time kritis seperti operasi jarak jauh, mobil otonom, atau AR/VR kolaboratif
  • Mengurangi konsumsi energi dengan mematikan komponen saat tidak digunakan
  • Meningkatkan keamanan melalui deteksi anomali berbasis pembelajaran mesin

Samsung dan SK Telecom memahami bahwa masa depan konektivitas adalah tentang kecerdasan, bukan hanya kekuatan.

Roadmap Menuju Komersialisasi: Kapan 6G Hadir?

Meski pengembangan sudah dimulai sejak 2019 oleh Samsung, komersialisasi jaringan 6G diperkirakan baru terjadi sekitar tahun 2028. Namun, kolaborasi ini bertujuan memastikan bahwa saat itu tiba, infrastruktur sudah siap, standar sudah matang, dan pengalaman pengguna benar-benar transformatif.

Korea Selatan, dengan ambisi menjadi negara pertama yang meluncurkan 6G, kemungkinan besar akan menjadi laboratorium uji utama dengan SK Telecom memimpin uji coba lapangan dan Samsung menyediakan perangkat keras.

Kesimpulan: Masa Depan Jaringan adalah AI yang Tak Terlihat

Kolaborasi Samsung dan SK Telecom menandai pergeseran paradigma besar dalam teknologi komunikasi: dari jaringan yang dikonfigurasi manusia menjadi sistem otonom yang belajar, beradaptasi, dan memperbaiki diri.

Jika berhasil, 6G tidak akan dirayakan karena angka kecepatannya tapi karena kita tak lagi merasa frustrasi saat koneksi terputus. Kita tak perlu lagi memikirkan “sinyal”, “jaringan”, atau “generasi G”. Karena semuanya bekerja begitu mulus, seolah-olah tak ada teknologi di baliknya.

Dan mungkin, itulah tanda tertinggi dari sebuah inovasi: ketika teknologi menghilang, dan hanya pengalaman yang tersisa.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget