OpenAI Uji Iklan Berbasis Niat di ChatGPT, Ini Bukti dari Kode Rahasia OpenAI!
- x.com/btibor91
Gadget – OpenAI mungkin segera membawa iklan berbasis kecerdasan buatan ke dalam pengalaman pencarian ChatGPT dan bukti awalnya telah ditemukan tersembunyi di dalam kode aplikasi beta.
Seorang insinyur perangkat lunak bernama Tibor Blaho baru-baru ini menganalisis versi beta ChatGPT untuk Android (1.2025.329) dan menemukan petunjuk teknis yang jelas tentang pengembangan sistem periklanan. Di dalam kode tersebut, terungkap struktur untuk kartu produk bersponsor, daftar bergulir, hingga feed pasar digital yang akan muncul dalam respons pencarian berbasis web.
Meski OpenAI belum mengumumkan apa pun secara resmi dan tidak memberikan jadwal peluncuran temuan ini menegaskan bahwa perusahaan sedang secara aktif membangun kerangka kerja iklan berbasis niat (intent-driven advertising), khususnya di lapisan pencarian yang diperkuat AI.
Artikel ini mengupas bentuk iklan yang direncanakan, strategi monetisasi OpenAI, keunggulan targeting berbasis percakapan, serta kekhawatiran privasi yang tak bisa diabaikan.
Bukti Teknis: Kode Beta Ungkap Format Iklan di ChatGPT
Dalam versi beta terbaru aplikasi ChatGPT untuk Android, para pengamat menemukan string internal dan penanda struktural yang menggambarkan bagaimana konten bersponsor akan diintegrasikan ke dalam alur pencarian.
Beberapa elemen kunci yang teridentifikasi meliputi:
- sponsored_product_card: menunjukkan tampilan kartu produk bersponsor, mirip dengan iklan di Google Shopping.
- scrollable_ad_list: daftar iklan yang bisa digulir, kemungkinan muncul setelah hasil pencarian utama.
- marketplace_feed: feed dinamis yang menampilkan daftar ritel atau produk secara real-time berdasarkan konteks percakapan.
- carousel_ad_unit: panel geser berisi beberapa opsi produk dalam satu tampilan.
Penting dicatat: iklan ini tampaknya hanya akan muncul dalam konteks "ChatGPT Search" fitur yang mengambil informasi dari web bukan di percakapan reguler. Artinya, OpenAI berusaha memisahkan pengalaman obrolan pribadi dari konteks pencarian komersial, demi menjaga kepercayaan pengguna.
Mengapa OpenAI Memilih Pencarian sebagai Pintu Masuk Iklan?
OpenAI kini menghadapi tekanan besar untuk membangun model bisnis berkelanjutan. Dengan biaya operasional model AI besar yang mencapai ratusan juta dolar per bulan, perusahaan perlu diversifikasi pendapatan di luar langganan ChatGPT Plus.
Pencarian berbasis AI adalah lahan empuk untuk iklan, karena:
- Niat pengguna sangat jelas misalnya saat menanyakan “laptop terbaik di bawah 15 juta” atau “sepatu lari paling nyaman 2025”.
- Konteks percakapan memberikan data targeting yang lebih kaya daripada kata kunci semata.
- India, pasar terbesar ChatGPT, memiliki populasi digital yang besar dan pertumbuhan e-commerce pesat menjadi uji coba ideal untuk skala iklan.
Berbeda dengan Google atau Meta yang mengandalkan riwayat perilaku pengguna, ChatGPT bisa menangkap niat secara real-time dari struktur pertanyaan, follow-up, dan tema percakapan tanpa perlu melacak aktivitas di luar platform.
Bagaimana Iklan di ChatGPT Akan Terlihat?
Berdasarkan struktur kode, berikut skenario kemunculan iklan:
1. Dalam Respons Pencarian Web
Saat pengguna mengaktifkan pencarian web dan menanyakan sesuatu seperti:
“Rekomendasi earphone nirkabel dengan baterai tahan lama”
ChatGPT mungkin memberikan jawaban AI seperti biasa, diikuti oleh panel horizontal berisi 3–5 kartu produk bersponsor, lengkap dengan harga, merek, dan tombol “Lihat Detail”.
2. Format Carousel atau Daftar Bergulir
Untuk pertanyaan perbandingan seperti:
“Perbedaan iPhone 16 vs Samsung S25”
Sistem bisa menampilkan daftar bergulir di akhir respons, berisi tautan ke toko online dengan label “Didukung” atau “Sponsor”.
3. Integrasi Dinamis dengan Marketplace
OpenAI kemungkinan bermitra dengan platform e-commerce (seperti Amazon, Flipkart, atau Tokopedia) untuk menyediakan feed produk langsung dari katalog mereka, yang disaring berdasarkan relevansi AI.
Keunggulan Iklan Berbasis Niat: Lebih Relevan, Kurang Mengganggu?
OpenAI berharap iklannya terasa membantu, bukan mengganggu. Dalam percakapan AI, pengguna sering kali berada dalam mode pencarian solusi atau keputusan pembelian waktu yang ideal untuk menawarkan produk relevan.
Misalnya:
- Jika pengguna bertanya tentang “cara memperbaiki router Wi-Fi”, iklan bisa menawarkan layanan teknisi rumahan.
- Jika pengguna membandingkan “asuransi kesehatan keluarga”, iklan bisa menampilkan simulasi premi dari penyedia terpercaya.
Dalam teori, ini lebih etis dan efektif daripada iklan banner acak atau retargeting agresif. Namun, efektivitas ini bergantung pada transparansi dan kontrol pengguna yang belum dijelaskan OpenAI.
Kekhawatiran Privasi dan Transparansi yang Tak Bisa Diabaikan
Meski targeting berbasis niat terdengar canggih, ia membuka risiko privasi serius:
- Apakah percakapan yang memicu iklan disimpan atau dianalisis lebih lanjut?
- Bagaimana pengguna tahu bahwa suatu rekomendasi adalah iklan, bukan saran netral AI?
- Apakah pengguna bisa menonaktifkan iklan terutama di akun gratis?
Saat ini, ChatGPT Plus (berbayar) menjanjikan pengalaman bebas iklan. Tapi jika iklan diperkenalkan di lapisan pencarian, bahkan pengguna gratis mungkin tak punya pilihan untuk menolak kecuali OpenAI menyediakan opsi eksplisit.
Perdebatan ini mengingatkan pada kritik terhadap “AI yang terlalu komersial”, di mana batas antara informasi objektif dan promosi menjadi kabur.
Perbandingan dengan Kompetitor: Google, Microsoft, dan Perang Iklan AI
OpenAI bukan satu-satunya yang menjajaki iklan di AI search:
- Microsoft telah mengintegrasikan iklan Bing ke dalam Copilot.
- Google menampilkan iklan di hasil AI Overview-nya.
Namun, ChatGPT berbeda karena sifat percakapannya yang personal. Pengguna cenderung memercayai AI sebagai “asisten netral” dan memperkenalkan iklan bisa merusak kepercayaan itu jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Strategi OpenAI membatasi iklan hanya di konteks pencarian web adalah langkah cerdas untuk melindungi inti pengalaman ChatGPT.
Kapan Iklan Ini Akan Hadir?
Saat ini, fitur iklan masih dalam tahap pengujian internal. Kode beta menunjukkan infrastruktur sedang dibangun, tetapi tidak ada indikasi peluncuran massal dalam waktu dekat.
OpenAI dikenal sangat hati-hati dalam merilis fitur monetisasi. Kemungkinan besar, mereka akan:
- Uji coba terbatas di pasar tertentu (misalnya India)
- Kumpulkan umpan balik pengguna
- Tambahkan label “Sponsor” yang jelas dan opsi kontrol privasi
- Baru lalu meluncurkan secara global
Kesimpulan: Monetisasi Cerdas atau Ancaman bagi Netralitas AI?
Rencana iklan OpenAI di ChatGPT adalah langkah logis dalam evolusi bisnis AI, tetapi juga titik balik kritis bagi kepercayaan pengguna.
Jika dilakukan dengan transparansi, labeling jelas, dan kontrol privasi yang kuat, iklan berbasis niat bisa menjadi sumber pendapatan yang tidak mengganggu bahkan bermanfaat.
Namun, jika OpenAI gagal menjaga batas antara informasi dan promosi, ChatGPT berisiko kehilangan atribut paling berharganya: kredibilitas sebagai asisten yang netral dan membantu.
Sementara itu, pengguna disarankan untuk:
- Selalu periksa apakah respons mengandung label “Sponsor”
- Hindari berbagi data sensitif saat melakukan pencarian produk
- Pertimbangkan langganan Plus jika ingin pengalaman bebas iklan
Karena di era AI, tidak semua yang terlihat seperti saran benar-benar netral.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |