Elon Musk dan Sam Altman, Pendiri ChatGPT yang Hebohkan Dunia!

Elon Musk dan Sam Altman, Pendiri ChatGPT yang Hebohkan Dunia
Sumber :
  • Istimewa

Gadget - Tahun 2022 menyaksikan kehadiran ChatGPT, sebuah chatbot AI yang menghebohkan dunia teknologi setelah dirilis oleh OpenAI. ChatGPT mempunyai kemampuan luar biasa dalam menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, menciptakan berbagai jenis konten kreatif, dan memberikan jawaban informatif terhadap pertanyaan.

Kemiripan antara ChatGPT dan InstructGPT terletak pada fokusnya yang berbeda: InstructGPT diciptakan khusus untuk menanggapi instruksi dengan cepat dan memberikan respons yang terperinci.

Keadaan ini terjadi karena keduanya, baik ChatGPT maupun InstructGPT, menggunakan teknologi AI yang serupa, yakni GPT atau Generative Pre-trained Transformers.

GPT merupakan model bahasa yang dilatih melalui penggunaan sejumlah besar data teks dan kode.

Model ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks yang menyerupai tulisan manusia, sekaligus memahami serta memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan.

Dengan keunggulan tersebut, ChatGPT telah menjadi salah satu teknologi AI yang paling diminati di seluruh dunia.

Banyak perusahaan dan individu telah memanfaatkan ChatGPT untuk berbagai keperluan, mulai dari layanan pelanggan hingga kegiatan di bidang pendidikan.

Simak profil Informatif pendiri ChatGPT, yang telah menghebohkan dunia dengan teknologinya!

ELON MUSK

Elon Musk adalah seorang pengusaha, penemu, dan tokoh bisnis dari Amerika Serikat. Ia merupakan pendiri, CTO, dan CEO SpaceX; CEO dan arsitek produksi Tesla, Inc.; pendiri The Boring Company; dan juga pendiri Neuralink dan OpenAI

Latar Belakang

Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan, pada tanggal 28 Juni 1971. Ia memiliki darah Inggris dan Belanda.

Ibunya, Maye Musk, adalah seorang model dan ahli diet, sedangkan ayahnya, Errol Musk, adalah seorang insinyur.

Musk memiliki ketertarikan dengan komputer sejak kecil. Ia belajar pemrograman komputer pada usia 10 tahun dan menjual software pertamanya, Blaster, pada usia 12 tahun.

Karier

Pada tahun 1995, Musk pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Stanford. Namun, ia hanya mengikuti kuliah selama dua hari sebelum memutuskan untuk keluar dan mendirikan Zip2, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menyediakan peta dan direktori online.

Pada tahun 1999, Musk menjual Zip2 kepada Compaq Computers seharga 307 juta dolar AS. Ia kemudian mendirikan X.com, sebuah perusahaan layanan keuangan online. X.com kemudian bergabung dengan Confinity, sebuah perusahaan yang mengembangkan layanan pembayaran online PayPal.