Donald Trump dan 7 Kebijakan Besarnya Sebagai Presiden AS
- Ryan M. Kelly/AFP/Getty Images
5. Tidak Akan Mendukung Larangan Aborsi Nasional
Trump menyatakan bahwa ia tidak akan menandatangani undang-undang larangan aborsi nasional, yang sempat menjadi topik panas di kalangan konservatif. Ia menyerahkan keputusan aborsi kepada masing-masing negara bagian, menyusul putusan Mahkamah Agung pada 2022 yang mencabut hak aborsi konstitusional secara nasional.
6. Pengampunan untuk Pendukung 6 Januari
Trump berjanji akan mengampuni beberapa pendukungnya yang terlibat dalam kerusuhan 6 Januari 2021 di Capitol. Meski insiden tersebut menyebabkan beberapa korban jiwa dan Trump dituduh sebagai penghasut, ia kini menganggap banyak dari pendukungnya yang dipenjara sebagai tahanan politik. Pengampunan ini merupakan langkah kontroversial yang memicu perdebatan di kalangan politik Amerika.
7. Memecat Jaksa Jack Smith
Trump berjanji akan memecat Jaksa Jack Smith dalam “dua detik” setelah resmi menjabat. Jack Smith adalah jaksa yang memimpin investigasi kriminal terhadap Trump, yang mencakup tuduhan upaya pembatalan hasil Pemilu 2020 dan penanganan dokumen rahasia. Trump menganggap kasus ini sebagai “perburuan politik” dan tetap berpendirian bahwa dirinya tidak bersalah.
Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai kandidat utama dalam pemilihan presiden AS telah memicu beragam reaksi, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Dengan dukungan kuat dari basis pemilihnya, Trump membawa janji perubahan besar serta visi yang penuh warna dan kontroversi. Terlepas dari pandangan yang berbeda-beda, terpilihnya kembali menunjukkan betapa berpengaruhnya ia di dunia politik AS.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |