Geger! Timnas Indonesia Paksa Australia Desak Larangan Main di ASEAN Cup Dicabut

Geger! Timnas Indonesia Paksa Australia Desak Larangan Main di ASEAN Cup Dicabut
Sumber :
  • PSSI

Gadget – Australia, sebagai anggota Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (ASEAN Football Federation/AFF) sejak 2013, hingga kini masih dilarang ikut serta dalam turnamen andalan AFF, yakni ASEAN Cup. Larangan ini semakin menjadi sorotan setelah performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 memukau publik Asia, termasuk Australia.

Turnamen ASEAN Cup, yang pertama kali digelar pada 1996 dengan nama Tiger Cup, adalah ajang paling bergengsi bagi negara-negara Asia Tenggara. Kompetisi ini menjadi arena pembuktian sekaligus ajang untuk memamerkan gairah sepak bola kawasan yang selama ini kerap dipandang sebelah mata. Thailand, dengan koleksi tujuh gelar, memimpin daftar juara turnamen ini, diikuti Singapura, Vietnam, dan Malaysia.

Ketika Australia bergabung dengan AFF, Socceroos dianggap terlalu kuat untuk negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, keanggotaannya di AFF disertai syarat ketat: Australia tidak diizinkan mengikuti ASEAN Cup tingkat senior. Namun, tim-tim junior Australia seperti U-17 dan U-23 tetap diperbolehkan bermain di ajang regional ini.

Desakan untuk Menghapus Larangan

Baru-baru ini, media Australia seperti The Roar mendesak federasi sepak bola Australia untuk menegosiasikan ulang larangan ini. Mereka menilai, larangan tersebut tidak lagi relevan, terutama setelah melihat perkembangan pesat negara-negara ASEAN seperti Vietnam, Thailand, dan khususnya Indonesia.

Timnas Indonesia, di bawah pelatih Shin Tae-yong, telah menunjukkan kemajuan signifikan. Shin, yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin, berhasil membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih kompetitif. Salah satu momen puncaknya adalah saat Indonesia menahan imbang Australia dan bahkan mengalahkan Arab Saudi 2-0, tim yang sebelumnya sukses menaklukkan Argentina di Piala Dunia 2022.

Selain itu, kebijakan naturalisasi pemain yang digagas oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir turut memperkuat skuad Garuda. Para pemain keturunan seperti Rafael Struick dan Marselino Ferdinan menjadi pilar penting dalam kemenangan Indonesia melawan tim-tim besar Asia.

Performa Buruk Socceroos

Sementara itu, performa Socceroos justru menunjukkan tanda-tanda krisis. Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Australia gagal menunjukkan dominasi mereka. Hasil imbang melawan Indonesia dan kekalahan dari Arab Saudi menjadi sinyal bahwa kekuatan mereka tidak lagi superior. Situasi ini memicu kritik dari media dan pengamat sepak bola di Australia.

Menurut The Roar, ketidakmampuan Australia untuk beradaptasi dengan kekuatan baru negara-negara Asia Tenggara menunjukkan adanya kelemahan struktural dalam pengelolaan sepak bola mereka. Media tersebut bahkan menyebut bahwa larangan bermain di ASEAN Cup justru merugikan Australia sendiri.

Manfaat Partisipasi Australia

Partisipasi Australia di ASEAN Cup dinilai dapat memberikan manfaat besar, baik bagi Socceroos maupun negara-negara ASEAN. Dengan menghadapi tim sekelas Australia, negara-negara Asia Tenggara akan memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan mereka melawan lawan yang lebih tangguh. Sebaliknya, Australia juga bisa menggunakan ASEAN Cup sebagai ajang regenerasi dan pembentukan skuad muda.

Selain itu, larangan ini juga menciptakan kesenjangan budaya antara Australia dan negara-negara ASEAN. Meski secara geografis Australia berada di kawasan Asia-Pasifik, latar belakang sejarah dan budaya mereka yang lebih dekat ke Eropa seringkali menimbulkan kecurigaan dari negara-negara tetangga.

ASEAN Cup 2024: Harapan Baru

Dengan ASEAN Cup 2024 yang semakin dekat, desakan agar Australia diperbolehkan ikut serta semakin kuat. Turnamen ini bukan bagian dari kalender FIFA, sehingga pemain-pemain kunci tidak diwajibkan kembali ke timnas. Hal ini membuka peluang bagi Australia untuk menguji pemain muda mereka tanpa tekanan besar.

Namun, apakah AFF siap mengubah aturan dan membuka pintu untuk Socceroos? Banyak pihak berharap hal ini terjadi, mengingat perkembangan pesat sepak bola Asia Tenggara dan kebutuhan Australia untuk keluar dari krisis mereka.

Menurut pengamat, kerjasama yang lebih erat antara Australia dan negara-negara ASEAN akan membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan sepak bola kawasan. Jika larangan ini dicabut, ASEAN Cup bisa menjadi turnamen yang semakin kompetitif dan menarik perhatian dunia.

Sementara itu, Timnas Indonesia tetap menjadi sorotan utama di kawasan ini. Dengan kombinasi pemain muda berbakat dan pelatih kelas dunia, Skuad Garuda berpeluang menjadi salah satu kekuatan dominan di Asia Tenggara, bahkan mungkin Asia secara keseluruhan.

Keberhasilan Indonesia melawan tim-tim besar seperti Australia dan Arab Saudi menjadi bukti bahwa sepak bola Asia Tenggara sedang memasuki era baru. Kini, saatnya bagi AFF untuk memanfaatkan momentum ini dan membuka pintu bagi Australia, menciptakan turnamen yang lebih kompetitif dan merata di ASEAN Cup mendatang.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget