Apakah Pemecatan Shin Tae-yong Keputusan Tepat untuk Timnas Indonesia?
- ig/@seasiagoal
Implikasi untuk Timnas Indonesia
Indonesia menghadapi tantangan serupa jika memutuskan untuk memecat Shin Tae-yong. Pelatih baru yang masuk nantinya harus segera beradaptasi dengan tim, sesuatu yang tidak mudah mengingat jadwal pertandingan padat yang menanti. Pada Maret 2025, Indonesia dijadwalkan menghadapi Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain itu, pergantian pelatih biasanya memerlukan waktu untuk membangun chemistry antara pemain dan pelatih baru. Kasus Arab Saudi menjadi bukti bahwa harapan untuk hasil instan seringkali tidak realistis.
Namun, bukan berarti pergantian pelatih selalu berujung buruk. Spanyol dan Argentina adalah contoh keberhasilan strategi ini. Luis de la Fuente berhasil membawa Spanyol meraih gelar juara UEFA Nations League setelah menggantikan Luis Enrique. Sementara itu, Lionel Scaloni yang awalnya diragukan, sukses membawa Argentina menjadi juara dunia.
Evaluasi Kinerja Shin Tae-yong
Shin Tae-yong memiliki rekam jejak yang cukup baik selama melatih Timnas Indonesia. Di bawah asuhannya, Timnas Indonesia berhasil mencapai final Piala AFF 2020 dan menampilkan permainan yang lebih terorganisir. Ia juga memberikan banyak kesempatan kepada pemain muda untuk berkembang, sesuatu yang jarang terlihat sebelumnya.
Namun, ada kritik bahwa Timnas Indonesia belum mampu membawa pulang trofi dari kompetisi besar. Kekalahan di Piala AFF 2022 dan performa yang belum stabil menjadi alasan mengapa sebagian pihak meragukan kemampuannya.
Meski demikian, Shin Tae-yong tetap memiliki banyak pendukung. Mereka menilai bahwa melanjutkan proses yang sudah berjalan adalah langkah terbaik. Jika Shin Tae-yong diberi lebih banyak waktu, ada peluang besar untuk meraih prestasi lebih tinggi.
Mengapa Pelatih Baru Belum Tentu Lebih Baik
Mengganti pelatih memang menawarkan harapan baru, tetapi tidak selalu menjadi solusi terbaik. Pelatih baru membutuhkan waktu untuk memahami karakteristik pemain dan membangun strategi yang efektif.
Seperti yang dialami Herve Renard di Arab Saudi, bahkan pelatih yang sudah berpengalaman pun bisa kesulitan jika harus segera menghadapi tekanan besar. Jika Indonesia ingin mencapai hasil maksimal di Kualifikasi Piala Dunia 2026, kestabilan tim menjadi faktor penting.
Selain itu, mempertahankan pelatih yang sudah mengenal tim dengan baik dapat memberikan konsistensi dalam jangka panjang. Shin Tae-yong sudah memiliki pemahaman mendalam tentang kekuatan dan kelemahan pemain Indonesia. Ia juga berhasil menciptakan sistem permainan yang lebih modern.