Patrick Kluivert Bocorkan Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia, Nama Besar Pemain Preimer League ini Masuk Radar!

Gadget – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memberikan sinyal kuat mengenai proyek besar yang sedang ia jalankan. Dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (12/1), Kluivert mengungkapkan bahwa salah satu nama yang sedang diproses untuk dinaturalisasi adalah Jairo Riedewald, mantan pemain Crystal Palace yang kini merumput di Royal Antwerp, Liga Belgia.

"Saya telah berbicara dengan beberapa pemain yang bisa dinaturalisasi," ungkap Kluivert.

Riedewald menjadi salah satu kandidat utama berkat pengalamannya yang mumpuni. Pemain berusia 28 tahun ini pernah bermain selama tujuh tahun di Premier League bersama Crystal Palace (2017-2024) sebelum hijrah ke Belgia. Menurut Kluivert, komunikasi dengan sang pemain berjalan lancar, dan proses naturalisasi akan diupayakan secepat mungkin.

Proyek Naturalisasi Lebih Besar

Kluivert menegaskan, Riedewald hanyalah permulaan dari rencana ambisiusnya. “Dia adalah salah satunya. Bisa jadi lebih banyak lagi,” ujar mantan bintang Ajax dan Barcelona itu. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa PSSI tengah bekerja keras untuk memperkuat Timnas dengan mengandalkan pemain-pemain diaspora yang memiliki potensi besar.

Tugas Berat Menuju Piala Dunia 2026

Sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia, Kluivert memikul tanggung jawab besar. Ia menggantikan posisi Shin Tae-yong dan dikontrak hingga 2027 dengan target utama membawa skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan raihan enam poin, bersaing ketat dengan Bahrain, China, dan Arab Saudi.

Di atas Indonesia, Jepang nyaman di puncak klasemen dengan 16 poin, sementara Australia berada di urutan kedua dengan tujuh poin. Dua tim teratas akan otomatis lolos ke putaran final, sementara peringkat ketiga dan keempat harus berjuang melalui ronde tambahan.

Laga Krusial di Depan Mata

Jadwal pertandingan selanjutnya menjadi ujian berat bagi Kluivert dan skuadnya. Pada 20 Maret 2025, Indonesia akan menghadapi Australia di laga tandang. Lima hari kemudian, mereka menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Hasil dari dua pertandingan ini akan menentukan peluang Indonesia untuk melaju lebih jauh.

Jairo Riedewald, Sosok yang Dibutuhkan Garuda?

Keputusan untuk memasukkan Riedewald ke dalam skuad Garuda bisa menjadi game-changer. Dengan pengalamannya bermain di salah satu liga terbaik dunia, kehadirannya diharapkan mampu memberikan stabilitas dan kreativitas di lini tengah. Selain itu, Riedewald dikenal sebagai pemain serbabisa yang dapat bermain di posisi gelandang bertahan maupun bek tengah.

Namun, proses naturalisasi ini juga menimbulkan pertanyaan. Bagaimana kesiapan pemain diaspora seperti Riedewald untuk beradaptasi dengan gaya permainan dan atmosfer sepak bola Asia? Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kluivert dan tim pelatih.

Ambisi Besar Patrick Kluivert

Kluivert, yang pernah bersinar sebagai pemain kelas dunia, kini membawa visi besar untuk Timnas Indonesia. Dengan mengandalkan kombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi, ia yakin mampu meningkatkan daya saing tim di level internasional. “Saya percaya proyek ini akan membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi,” ujarnya.

Tidak hanya berfokus pada naturalisasi, Kluivert juga menyoroti pentingnya pengembangan pemain muda. Ia berencana bekerja sama dengan PSSI dan klub-klub lokal untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta sepak bola Indonesia.

Harapan Tinggi Publik

Rencana naturalisasi ini tentu saja menuai berbagai reaksi dari publik. Sebagian besar mendukung langkah ini sebagai upaya realistis untuk meningkatkan kualitas Timnas. Namun, tak sedikit pula yang berharap proses ini tidak mengabaikan pembinaan pemain lokal.

Dengan laga penting yang semakin dekat, ekspektasi masyarakat terhadap Kluivert semakin tinggi. Semua mata kini tertuju pada hasil nyata dari strategi yang ia bangun. Apakah proyek naturalisasi ini mampu menjadi batu loncatan bagi Timnas Indonesia untuk bersinar di kancah internasional? Hanya waktu yang akan menjawab.