Grok 3 Resmi Diluncurkan! AI Terkuat Elon Musk Siap Tantang GPT-4 dan Gemini!

Gadget – Elon Musk kembali mengguncang dunia kecerdasan buatan dengan meluncurkan Grok 3, model AI terbaru dari xAI. Setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya Grok 3 resmi dirilis pada 19 Februari 2025. AI ini dirancang untuk menyaingi model AI terkuat saat ini, termasuk GPT-4 dari OpenAI dan Gemini dari Google.

Grok 3 Lebih Cerdas dan Bertenaga

Grok 3 hadir dengan peningkatan signifikan dibanding pendahulunya. Dengan pusat data yang mengandalkan 200.000 GPU, proses pelatihannya membutuhkan daya komputasi hingga 10 kali lebih besar dari Grok 2. Elon Musk menegaskan bahwa Grok 3 memiliki kapasitas penalaran lebih baik dan mampu menyajikan jawaban lebih akurat.

“Grok 3 lebih kuat, lebih cepat, dan lebih akurat. Model AI ini dirancang untuk mencari kebenaran secara maksimal, bahkan jika bertentangan dengan norma politik yang ada,” ujar Musk.

Menurut xAI, Grok 3 mampu melampaui GPT-4o dalam beberapa tolok ukur penting seperti AIME (matematika) dan GPQA (biologi, fisika, dan kimia tingkat PhD). Selain itu, mereka juga memperkenalkan Grok 3 Mini, yang lebih cepat meskipun dengan sedikit kompromi dalam akurasi.

Grok 3 Reasoning: Mode AI yang Lebih Pintar

Tidak hanya itu, xAI juga memperkenalkan Grok 3 Reasoning dan Grok 3 Mini Reasoning. Model ini berfokus pada pemrosesan yang lebih mendalam, sehingga menghasilkan jawaban yang lebih kompleks dan akurat, terutama untuk bidang matematika, sains, dan pemrograman.

Pengguna dapat mengaktifkan "Big Brain Mode" untuk memaksimalkan kemampuan analisis Grok 3. Mode ini memungkinkan AI untuk menyelesaikan tugas dengan akurasi lebih tinggi meskipun membutuhkan waktu pemrosesan lebih lama.

Keamanan dan Inovasi Baru di Grok 3

Salah satu tantangan besar dalam dunia AI adalah perlindungan data. xAI mengklaim telah menerapkan strategi unik untuk menghindari eksploitasi model mereka, seperti yang terjadi pada DeepSeek yang diduga menggunakan data dari GPT untuk melatih AI mereka.

Selain itu, Grok 3 kini dilengkapi fitur serupa dengan DeepSearch dari ChatGPT. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penelitian mendalam dan mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Grok 3 Segera Hadir dengan Fitur Suara

Tak berhenti di situ, Elon Musk juga mengumumkan bahwa Grok 3 akan segera mendapatkan fitur suara. Pembaruan ini akan memungkinkan AI berbicara secara sintetis, mirip dengan teknologi yang dikembangkan oleh OpenAI dan Google.

Selain itu, xAI tengah mempersiapkan API khusus untuk pengembang agar mereka bisa mengintegrasikan Grok 3 ke dalam berbagai layanan dan aplikasi.

Harga dan Paket Langganan Grok 3

Saat ini, Grok 3 hanya tersedia untuk pelanggan X Premium+ dengan biaya langganan USD 50 (sekitar Rp816 ribu) per bulan. Namun, xAI berencana merilis paket berlangganan baru bernama "SuperGrok" seharga USD 30 per bulan atau USD 300 per tahun (sekitar Rp4,8 juta). Paket ini akan memberikan akses penuh ke fitur eksklusif Grok 3.

Grok 2 Akan Jadi Open-Source

Sebagai bagian dari strategi xAI, Elon Musk mengonfirmasi bahwa Grok 2 akan segera dirilis sebagai open-source. “Kami akan membuka akses ke versi sebelumnya saat versi terbaru sudah stabil,” kata Musk.

Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengembang untuk berkontribusi dalam pengembangan AI, sekaligus membangun komunitas yang lebih luas.

Persaingan Semakin Ketat di Dunia AI

Peluncuran Grok 3 terjadi di tengah persaingan ketat industri AI. Hanya beberapa hari sebelumnya, DeepSeek merilis model open-source mereka, sementara OpenAI dan Google terus memperbarui model AI mereka.

Bahkan, pekan lalu Elon Musk bersama konsorsium investor mengajukan tawaran USD 97,4 miliar (sekitar Rp1,5 kuadriliun) untuk mengakuisisi OpenAI, namun tawaran ini ditolak. Dengan langkah agresif seperti ini, xAI menunjukkan tekadnya untuk menjadi pemimpin di dunia AI.

Apakah Grok 3 Mampu Mengungguli GPT-4 dan Gemini?

Dengan spesifikasi yang lebih kuat dan fitur inovatif, Grok 3 berpotensi menjadi pesaing serius bagi OpenAI dan Google. Namun, apakah AI ini benar-benar mampu melampaui GPT-4 dan Gemini? Hanya waktu yang bisa menjawab.