Fakta di Balik Tugu Nol IKN dengan Tulisan Lorem Ipsum yang Bikin Heboh

Fakta di Balik Tugu Nol IKN dengan Tulisan Lorem Ipsum yang Bikin Heboh
Sumber :
  • X

Gadget – Sebuah papan signage di Tugu Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) mendadak viral di media sosial bukan karena desain megahnya, melainkan karena tulisan yang terpampang adalah Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Idipiscing Elit. Kalimat ini merupakan teks dummy yang biasa digunakan dalam dunia desain grafis sebagai pengisi sementara sebelum konten asli tersedia. Kejadian ini memicu perdebatan luas mengenai ketelitian dan kesiapan proyek strategis nasional sebesar IKN.

Penjelasan Resmi dari Otorita IKN

Menanggapi fenomena viral tersebut, Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, memberikan klarifikasi. Ia menyebutkan bahwa tulisan Lorem Ipsum yang terpasang di tugu tersebut memang bukan teks final. “Signage ini nantinya akan memuat narasi tentang asal-usul serta sejarah berdirinya IKN,” jelas Danis kepada media pada Sabtu (19/4/2025).

Menurut Danis, teks Lorem Ipsum adalah standar pengisi narasi sementara dalam proses desain grafis dan layout. “Teks tersebut tidak memiliki arti khusus dan hanya berfungsi sebagai placeholder,” tegasnya. Saat ini, narasi resmi yang sesuai sedang dalam tahap pengerjaan dan produksi. “Stiker dengan narasi yang benar sedang diproduksi dan akan segera dipasang menggantikan teks sementara tersebut,” tambahnya.

Asal Usul dan Makna Teks Lorem Ipsum

Fenomena ini sekaligus mengundang rasa penasaran publik mengenai arti sebenarnya dari kalimat Lorem Ipsum. Teks ini berasal dari karya Marcus Tullius Cicero, filsuf Romawi kuno, yang menulis karya berjudul De finibus bonorum et malorum sekitar tahun 45 SM. Versi lengkap kalimat tersebut memiliki makna filosofis mendalam tentang penderitaan dan kesenangan.

Namun, dalam konteks desain modern, Lorem Ipsum hanya berfungsi sebagai teks pengganti tanpa makna, digunakan untuk mengisi ruang pada desain sebelum konten asli tersedia. Sayangnya, dalam kasus Tugu Nol IKN, teks placeholder ini terpasang di lokasi publik tanpa revisi akhir, sehingga menimbulkan kesan kurang teliti dan memicu kritik.