8 Negara Penyokong Dana untuk Israel, 2 di Antaranya dari Asia

8 Negara Penyokong Dana untuk Israel
Sumber :
  • Gaza Media

GadgetIsrael selama bertahun-tahun menerima dukungan luar negeri yang sangat besar, terutama dari negara-negara Barat. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk bantuan militer, tetapi juga mencakup kerja sama ekonomi, ekspor senjata, serta investasi di bidang teknologi. Hal ini menjadikan Israel salah satu negara dengan dukungan internasional paling signifikan di dunia.

Meski tindakan militer Israel di wilayah pendudukan menuai kritik global, beberapa negara tetap mempertahankan hubungan strategisnya. Menariknya, di antara para penyokong dana tersebut, terdapat dua negara Asia yang secara diam-diam memainkan peran besar.

Berikut adalah delapan negara penyokong dana terbesar bagi Israel, lengkap dengan bentuk dukungan dan posisi politiknya:

1. Amerika Serikat

Tak bisa dipungkiri, Amerika Serikat adalah penyokong dana terbesar Israel sepanjang sejarah. Sejak 1967, AS telah menyalurkan lebih dari USD158 miliar kepada Israel, utamanya dalam bentuk bantuan militer dan pengembangan sistem pertahanan.

Pada 2016, kedua negara menandatangani nota kesepahaman senilai USD38 miliar untuk periode 2019–2028. Bantuan ini terdiri dari USD33 miliar untuk hibah militer (Foreign Military Financing) dan USD5 miliar untuk pertahanan rudal seperti Iron Dome.

Setelah konflik meletus pada Oktober 2023, AS menambah bantuan sebesar USD12,5 miliar, termasuk jet tempur F-35 dan F-15, serta sistem pertahanan canggih lainnya.

2. Jerman

Jerman memiliki hubungan khusus dengan Israel, terutama karena sejarah kelam Holocaust. Dukungan yang diberikan bukan hanya simbolik, tapi juga nyata dalam bentuk ekspor senjata dan bantuan ekonomi.

Antara 2019 hingga 2023, Jerman menyumbang sekitar 30% dari total senjata utama yang diimpor Israel. Pada 2023 saja, Jerman menyalurkan senjata senilai 150 juta euro dan bantuan ekonomi sebesar 75 juta euro.

Namun, mulai 2024, Jerman mulai meninjau kembali dukungannya karena tekanan domestik dan internasional akibat konflik berkepanjangan di Gaza.

3. Inggris 

Inggris menjadi salah satu pemasok senjata utama bagi Israel. Pada 2023, pemerintah Inggris menyetujui lisensi ekspor senjata senilai 250 juta poundsterling dan bantuan ekonomi sebesar 150 juta poundsterling.

Dari Oktober 2023 hingga Mei 2024, lebih dari 100 lisensi ekspor diberikan. Namun, banyak organisasi HAM, seperti Amnesty International dan Human Rights Watch, mendesak agar ekspor senjata dihentikan karena dinilai memperparah krisis kemanusiaan di Gaza.