Prancis Guncang Dunia: Resmi Dukung Palestina sebagai Negara

Prancis Resmi Dukung Palestina sebagai Negara
Sumber :
  • lifeworks

Pada tahun 2025, Prancis resmi menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Ini menjadi tonggak sejarah yang penting, sebab Prancis merupakan negara pertama dari kelompok negara maju G7 yang secara terbuka dan resmi menyatakan akan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Langkah ini diumumkan oleh Presiden Emmanuel Macron pada akhir Juli 2025 dan dijadwalkan akan diratifikasi dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung pada September mendatang.

Manuver Diplomatik Prancis

Pengakuan ini bukan sekadar pernyataan simbolis. Dalam konteks diplomasi internasional, tindakan Prancis mencerminkan perubahan haluan penting dari salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Selama bertahun-tahun, Prancis dikenal berhati-hati dalam mengambil posisi yang bisa memicu ketegangan di Timur Tengah. Namun kali ini, Prancis tampaknya ingin menunjukkan keberpihakannya pada prinsip keadilan dan solusi damai.

Presiden Macron menyampaikan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina merupakan bentuk nyata dari dukungan terhadap solusi dua-negara yang selama ini diadvokasi oleh banyak pihak. Menurut Macron, hanya melalui pengakuan dan keadilan sejati, perdamaian antara Israel dan Palestina bisa dicapai secara berkelanjutan.

Mengapa Saat Ini?

Pengumuman Prancis muncul di tengah meningkatnya ketegangan global pasca-perang Gaza 2023. Perang tersebut memicu reaksi internasional yang luar biasa, dengan gelombang simpati dan solidaritas terhadap warga sipil Palestina yang menjadi korban konflik. Situasi ini memperkuat desakan terhadap negara-negara besar untuk mengambil sikap lebih tegas.

Di sisi lain, hubungan Israel dengan negara-negara Barat, termasuk Prancis, sempat memanas karena berbagai isu, mulai dari pembangunan permukiman ilegal hingga blokade terhadap Gaza. Dalam konteks ini, langkah Prancis juga bisa dibaca sebagai bentuk tekanan diplomatik terhadap Israel agar kembali ke meja perundingan dengan niat baik.

Proses Resmi di PBB

Rencana pengakuan Palestina oleh Prancis akan diformalisasi dalam forum bergengsi, yaitu Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang digelar pada September 2025. Melalui proses ini, Prancis akan menegaskan posisi resminya di hadapan dunia dan memperkuat legitimasi internasional atas status Palestina sebagai negara berdaulat.

Banyak kalangan menilai keputusan ini akan membuka jalan bagi negara-negara Eropa lainnya yang selama ini masih bersikap netral atau enggan menyatakan dukungan terbuka. Tak menutup kemungkinan, langkah Prancis akan memicu efek domino, mempercepat pengakuan global terhadap kemerdekaan Palestina.

Eropa Semakin Proaktif

Prancis memang bukan satu-satunya negara Eropa yang menunjukkan dukungan kepada Palestina. Sebelumnya, pada 28 dan 29 Mei 2024, empat negara Eropa lainnya — Norwegia, Irlandia, Spanyol, dan Slovenia — juga telah menyatakan pengakuan resmi terhadap Palestina. Keempat negara ini mengambil langkah serempak sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan rakyat Palestina sekaligus upaya mendorong solusi damai di kawasan.

Bahkan, menurut data dari berbagai sumber, termasuk Uni Eropa, sudah ada sekitar 10 negara anggota yang mendukung pengakuan terhadap Palestina hingga akhir tahun 2024. Ini menunjukkan bahwa ada pergeseran yang cukup signifikan dalam kebijakan luar negeri Eropa terhadap isu Palestina-Israel.

Tabel Ringkasan Negara Pendukung Palestina

Berikut ini adalah rangkuman negara-negara Eropa yang telah memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina:

Negara Tanggal Pengakuan Kategori
Prancis Diumumkan Juli 2025, pengesahan Sept 2025 Negara G7 pertama yang mengakui Palestina
Norwegia, Irlandia, Spanyol, Slovenia 28–29 Mei 2024 Negara Eropa awal yang mendukung Palestina

Langkah Prancis menandai perubahan penting di level global, bukan hanya karena statusnya sebagai negara besar, tetapi juga karena posisinya yang strategis dalam tatanan internasional. Dukungan dari negara sekelas Prancis jelas memberi pengaruh besar terhadap opini dan kebijakan negara-negara lain di Eropa maupun dunia.

Dampak terhadap Peta Geopolitik

Secara geopolitik, pengakuan terhadap Palestina oleh negara-negara besar seperti Prancis akan memberikan tekanan moral dan diplomatik terhadap negara-negara Barat lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, yang selama ini cenderung condong ke arah Israel.

Lebih dari itu, langkah ini juga akan memperkuat posisi Palestina dalam forum-forum internasional. Dengan semakin banyak negara yang mengakui keberadaan dan kedaulatan Palestina, maka semakin besar pula peluang Palestina untuk bergabung dalam lembaga-lembaga internasional, termasuk PBB sebagai anggota penuh.

Harapan untuk Perdamaian

Di tengah konflik yang tak kunjung reda, pengakuan ini menghadirkan harapan baru. Banyak pihak berharap bahwa langkah Prancis ini bisa menjadi titik awal menuju rekonsiliasi dan negosiasi damai antara Palestina dan Israel.

Meski tantangan masih besar, namun pengakuan resmi dari negara-negara berpengaruh bisa menjadi tekanan politik yang kuat agar semua pihak kembali menjunjung tinggi hak asasi manusia dan prinsip keadilan dalam menyelesaikan konflik.

Langkah Prancis mengakui kemerdekaan Palestina adalah momen penting yang menandai pergeseran paradigma global. Dari sekadar dukungan simbolis, kini banyak negara mulai berani mengambil posisi yang lebih tegas untuk mendorong perdamaian. Jika tren ini terus berlanjut, maka masa depan Palestina sebagai negara merdeka yang berdaulat bukan lagi sekadar harapan, tetapi sebuah kenyataan yang makin dekat.