Makin Panas, Iran Siap Perang Total! Ini Strategi Besar Hadapi Serangan Balasan Israel
- lifeworks
Di tengah meningkatnya tensi kawasan Timur Tengah, Iran menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi kemungkinan serangan lanjutan dari Israel. Sejak konflik 12 hari yang memuncak pada Juni 2025, Iran tak tinggal diam. Sejumlah langkah strategis mulai dari militer, intelijen, hingga diplomasi telah disiapkan demi menjaga kedaulatan dan stabilitas negara. Berikut adalah laporan lengkap mengenai persiapan Iran hingga awal Agustus 2025.
Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional: Langkah Awal Restrukturisasi
Sebagai respons langsung dari serangan Israel beberapa waktu lalu, pemerintah Iran membentuk Dewan Pertahanan Nasional Tertinggi (Supreme National Defense Council). Dewan ini dipimpin langsung oleh Presiden Masoud Pezeshkian dan disekretari oleh politisi senior Ali Larijani.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk restrukturisasi besar sejak Perang Iran–Irak. Tujuan utama dewan ini adalah memperkuat koordinasi antara militer dan sipil, serta merumuskan kebijakan pertahanan nasional yang lebih tanggap terhadap ancaman dari luar negeri, khususnya dari Israel.
Penguatan Sistem Rudal dan Militer: Siap Balas Serangan
Iran memiliki kekuatan rudal yang cukup signifikan. Ribuan misil balistik, termasuk Shahab-3 dan Qassem Bassir dengan jangkauan hingga 1.200 kilometer, siap diluncurkan jika konflik kembali meletus. Rudal-rudal ini dilengkapi dengan sistem navigasi GPS dan inframerah yang meningkatkan akurasi.
Lebih lanjut, Iran membangun jaringan penyimpanan misil bawah tanah yang dikenal sebagai “Missile Cities”. Fasilitas ini memungkinkan peluncuran rudal secara cepat dan dalam jumlah besar sebagai bagian dari serangan balasan mendadak.
Tak hanya itu, Iran telah menyiapkan 10 skenario balasan militer yang disusun oleh Garda Revolusi Islam (IRGC), sebagai antisipasi serangan berikutnya dari pihak Israel.
Latihan Militer dan Perlindungan Fasilitas Nuklir
Untuk menjaga fasilitas strategis seperti Natanz dan Fordow, Iran telah menggelar latihan militer berskala besar. Fokus latihan ini adalah proteksi terhadap fasilitas nuklir dari serangan udara maupun sabotase.
Pertahanan udara Iran juga diperkuat dengan sistem Bavar-373 dan Khordad-15, ditambah reaktivasi sistem S-300 yang sebelumnya rusak akibat serangan. Sistem radar dan peluncur rudal darat-ke-udara dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis guna meningkatkan jangkauan deteksi dan reaksi dini.