Agar Tidak Terjerat Hukum, Begini Trik Menghindari Pembelian Barang Curian

Cara Menghindari Pembelian Barang Hasil Curian
Sumber :
  • lifeworks

Fenomena penjualan barang dengan harga miring kerap menjadi daya tarik bagi banyak orang. Tidak jarang, tawaran semacam itu membuat calon pembeli tergoda untuk segera melakukan transaksi. Namun, di balik iming-iming harga murah, ada risiko besar yang mengintai. Barang-barang tersebut bisa jadi berasal dari hasil jarahan atau pencurian. Jika sampai terbeli, konsekuensinya bukan hanya merugikan secara materi, melainkan juga bisa menyeret pembeli ke ranah hukum.

Dalam hukum pidana Indonesia, orang yang membeli barang hasil curian dapat dijerat dengan pasal penadahan. Hal ini diatur dalam Pasal 480 KUHP. Artinya, meski tidak ikut mencuri, pembeli tetap dianggap terlibat dalam tindak pidana. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih hati-hati sebelum melakukan transaksi, terutama ketika berhadapan dengan penjual yang menawarkan harga tidak masuk akal.

Agar tidak terjebak dalam masalah hukum, berikut sejumlah langkah praktis yang bisa diterapkan.

Pertama, periksa asal-usul barang

Sebelum membeli, mintalah penjelasan lengkap mengenai sumber barang. Barang yang sah umumnya dilengkapi dengan nota pembelian, kartu garansi, atau dokumen pendukung lain. Jika penjual tidak mampu menunjukkan bukti tersebut, sebaiknya berhati-hati. Mengabaikan hal ini bisa membuat kita berhadapan dengan barang bermasalah.

Kedua, waspadai harga yang terlalu murah

Harga sering menjadi indikator paling mencurigakan. Jika sebuah barang ditawarkan dengan harga jauh di bawah pasaran, kemungkinan besar ada sesuatu yang tidak beres. Penadah atau pelaku pencurian biasanya menjual hasil curiannya dengan harga sangat rendah agar cepat laku. Jadi, jangan mudah tergiur hanya karena nominalnya terlihat menguntungkan.

Ketiga, teliti kondisi barang

Selain harga, kondisi barang juga patut diperhatikan. Barang curian sering dijual tanpa kelengkapan, misalnya tanpa kotak, tanpa aksesoris asli, atau dalam keadaan tidak wajar. Khusus untuk perangkat elektronik, penting mengecek nomor IMEI atau serial number. Cocokkan nomor tersebut dengan dokumen pembelian untuk memastikan barang memang sah. Jika ada perbedaan, bisa jadi barang itu berasal dari tindak kejahatan.

Keempat, pilih tempat belanja terpercaya

Langkah pencegahan lainnya adalah membeli barang hanya di toko resmi, distributor, atau marketplace yang memiliki sistem verifikasi penjual. Tempat-tempat ini biasanya lebih terjamin karena memiliki standar keamanan dan perlindungan konsumen. Jika terpaksa membeli dari penjual perorangan, gunakan platform yang menyediakan sistem proteksi transaksi agar lebih aman.