Tepuk Sakinah Bukan Sekadar Hiburan, Tapi Pesan Moral untuk Calon Pengantin!
- kemenag
Penjelasan dari Pihak KUA
Kepala KUA Tambun Selatan, Agus Salim, menjelaskan bahwa Tepuk Sakinah hanya dimaksudkan sebagai selingan agar calon pengantin tidak merasa bosan selama sesi bimbingan. "Kalau bisa tahu Tepuk Sakinah ya agar bisa lebih mudah mengingat pilar keluarga sakinah," jelasnya.
Senada, Penghulu KUA Menteng, Jakarta Pusat, Abdul Hakim, menegaskan bahwa calon pengantin tidak wajib menghafalkan gerakan tersebut. "Kalau bisa hafal, bagus. Tapi yang penting dipahami pesannya, karena pernikahan itu sakral dan penuh tanggung jawab," ucap Abdul.
Lebih lanjut, Abdul menambahkan bahwa Tepuk Sakinah hanya digunakan dalam sesi bimbingan, bukan dalam prosesi akad nikah. "Kami tidak pernah memakai Tepuk Sakinah dalam acara pernikahan. Itu merusak marwah. Jangankan tepuk sakinah, teriak hore saja tidak boleh. Kalau setelah nikah ada resepsi atau acara santai, silakan, tapi tidak di saat ijab kabul," tegasnya.
Respon Umum Calon Pengantin
Meskipun menuai pro-kontra, mayoritas calon pengantin merasa terbantu dengan kehadiran Tepuk Sakinah. "Respon dari calon pengantin umumnya senang. Mereka merasa terhibur sekaligus mendapat pesan moral," kata Abdul.
Kesimpulan:
Tepuk Sakinah merupakan salah satu inovasi dalam bimbingan perkawinan di KUA, bertujuan untuk mengedukasi calon pasangan suami istri melalui metode yang interaktif dan menyenangkan. Meskipun kontroversial bagi sebagian orang, metode ini tetap menjadi alat efektif untuk menyampaikan pesan penting tentang pentingnya keluarga sakinah.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid | 
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA | 
| Google News | Gadget |