Kenapa Vivo Tak Lanjutkan Kerja Sama dengan Pertamina? Ini Alasannya!

Kenapa Vivo Tak Lanjutkan Kerja Sama dengan Pertamina? Ini Alasannya!
Sumber :
  • Vivo

Gadget – Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, mengungkapkan bahwa Vivo, salah satu SPBU swasta, telah memutuskan untuk tidak melanjutkan pembelian base fuel dari Pertamina. Sebelumnya, kedua belah pihak telah setuju untuk transaksi sebanyak 40.000 barel base fuel sebagai tindak lanjut dari arahan Kementerian ESDM.

Namun, dalam perjalanannya, Vivo membatalkan kesepakatan tersebut lantaran masalah kandungan etanol dalam base fuel Pertamina. Isu ini juga menjadi batu sandungan bagi SPBU swasta lain seperti Shell dan BP dalam menjalin kerja sama serupa.

Kronologi Pembatalan Transaksi

Awalnya, pada tanggal 29 September 2025, Vivo setuju untuk membeli 40.000 barel base fuel dari Pertamina. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya menangani kelangkaan stok BBM di SPBU swasta, yang diarahkan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Achmad Muchtasyar menjelaskan bahwa base fuel yang ditawarkan oleh Pertamina mengandung 3,5% etanol. Meskipun kandungan ini masih dalam batas toleransi (kurang dari 20%), Vivo tetap tidak berkenan dengan komposisi tersebut.

"Vivo membatalkan untuk melanjutkan. Setelah setuju [membeli] 40.000 barel, akhirnya tidak disepakati," kata Achmad dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10/2025).

Perwakilan Vivo membenarkan pembatalan ini dengan alasan ada beberapa ketentuan teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina. Menurutnya, keputusan pembatalan ini terpaksa diambil karena spesifikasi base fuel tidak sesuai dengan permintaan Vivo.

Meski demikian, Vivo tidak menutup kemungkinan untuk kembali membeli base fuel dari Pertamina. Namun, hal itu bergantung pada kemampuan Pertamina memenuhi standar kualifikasi yang diminta.

Dampak pada Kolaborasi SPBU Swasta dengan Pertamina

Masalah etanol ini bukan hanya menghambat kerja sama antara Vivo dan Pertamina, tetapi juga memengaruhi negosiasi dengan SPBU swasta lain seperti Shell dan BP. Achmad menyatakan bahwa kedua perusahaan tersebut juga belum sepakat membeli base fuel dari Pertamina karena alasan serupa.

Sebagai informasi, base fuel adalah bahan bakar murni atau dasar yang belum dicampur dengan aditif. Produk ini menjadi bahan dasar yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh SPBU swasta atau Pertamina untuk menghasilkan bahan bakar dengan standar tertentu.

Empat Kesepakatan Antara Pemerintah, Pertamina, dan SPBU Swasta

Sebelum insiden ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah mengumpulkan Pertamina, Shell, BP, dan Vivo untuk membahas kelangkaan stok BBM di SPBU swasta. Dalam pertemuan tersebut, empat kesepakatan berhasil dirumuskan:

  • SPBU Swasta Setuju Membeli Base Fuel dari Pertamina: Shell, BP, dan Vivo awalnya setuju membeli base fuel dari Pertamina. Namun, implementasi kesepakatan ini terhambat oleh masalah etanol.
  • Joint Survey untuk Memastikan Kualitas BBM: Pertamina dan para pelaku usaha SPBU swasta akan melakukan survei bersama melalui satu surveyor untuk memastikan kualitas BBM yang diimpor.
  • Penyepakatan Harga Jual Beli Secara Adil: Pertamina dan SPBU swasta harus menyepakati harga jual beli base fuel secara adil dalam skema business to business (B2B). Pemerintah mendorong transparansi melalui open book.
  • Normalisasi Stok BBM dalam 7 Hari: Pemerintah menargetkan agar stok BBM di SPBU swasta seperti Shell, BP, hingga Vivo kembali normal dalam waktu tujuh hari ke depan.

Solusi yang Diharapkan

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya kolaborasi antara Pertamina dan SPBU swasta untuk menjaga stabilitas pasokan BBM di Indonesia. Dia juga berharap semua pihak bisa mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

"Kami ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengli. Harus semua terbuka dan sudah disetujui juga terjadi open book," tutur Bahlil.

Kesimpulan:

Vivo memutuskan untuk tidak melanjutkan pembelian base fuel dari Pertamina akibat isu kandungan etanol yang dianggap tidak sesuai standar. Kendala serupa juga dialami oleh SPBU swasta lain seperti Shell dan BP. Untuk memperbaiki situasi ini, pemerintah mendorong kolaborasi yang transparan dan adil antara Pertamina serta SPBU swasta guna memastikan pasokan BBM tetap stabil di seluruh Indonesia.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget